WABUP GARUT GAGAS KONSEP “TANGGA NADA” PEMBANGUNAN PARIWISATA


Garut  News, ( Rabu, 19/1 ).
       Wakil Bupati Garut, Rd. Diky Chandra menggagas konsepsi “tangga nada” untuk membangun industri pariwisata serta sektor pembangunan lain di daerahnya, sebagai daerah tujuan serta penghasil.    
      Tangga nada “do, re, mi, fa, so, la, si, do” itu, bisa dikemas menjadi aransemen alunan musik yang indah dan memikat, bahkan sajian orkhestra berkelas dunia, jika tidak ada yang berebutan untuk menjadi “do” atau “re” maupun tangga nada lainnya.

      Melainkan hendaknya masing-masing, dapat memainkan peran dan fungsinya juga dipimpin “dirigent” yang professional, ungkap Wabup Diky Chandra kepada Garut News, Rabu disela membuka seminar PHRI pada salah satu hotel di Cipanas Garut.

      Konsepsi ini, juga sangat memungkinkan menjadikan Kabupaten Garut, sebagai kawasan “hinterland” maupun penyangga limpahan kunjungan wisatawan dari Bandung dan Jakarta, katanya.

      Terkait Garut sebagai “Kota Satelit” untuk Bandung yang kian padat dan semrawut arus lalu lintasnya, sehingga industri pariwisata Garut selain sebagai penggerak ekonomi juga sekaligus merupakan etalase bagi pengembangan potensi lainnya.

      Karena itu, selama ini pun antara lain diwujudkan “Kampung Domba Garut”, sebagai salah satu ikon produk keunggulan lokal yang dapat menjadikan Domba Garut adalah Domba Indonesia serta Domba Indonesia adalah Domba Garut.

     Disusul gencarnya promisi, diantaranya mewujudkan Toilet Information Centre, juga obsesi mewujudkan “Art Centre Plus”, meski berbagai potensi wisata di daerahnya banyak yang berlokasi pada areal kewenangan pemerintah provinsi serta institusi vertikal.

       Namun tetap berupaya mengembangkan ikon unggulan selama ini, seperti juga Jeruk Garut, Dodol Garut serta produk UKM berbahan baku penyamakan kulit, guna terus dikembangkan menjadi produk kreatif dan inovatif lain, yang tetap mengacu pada ikon induknya.

       Seminar yang mengusung tema, peran serta PHRI dalam meningkatkan dunia pariwisata yang kompeten dan berkualitas itu, sebelumnya diawali pelantikan pengurus BPC PHRI Garut masa bhakti 2011-2016, diketuai Asep Irfan Setiawan, dihadiri Ketua DPD PHRI Jabar.

       Ketua Bidang Organisasinya, Janur M. Bagus kepada Garut News mengemukakan, berbagai komponen dan elemen masyarakat Garut, hendaknya terpacu berpikitr lebih “pas”, guna mengelola serta menyuguhkan potensi wisata yang tersedia.

      Maka antara lain diperlukan pembenahan, upaya mempersolek diri agar bisa ditampilkan dengan “beda”, tidak seperti selama ini tidak pernah berbeda sejak dahulu, padahal idealnya harus menjadi idola baru dalam pengembangan industri potensi wisatanya.

      Karena daerah ini, memiliki danau, sungai, hutan serta gunung termasuk kearifan lokalnya yang bisa dijadikan daya tawar tinggi bernilai ekoomi, katanya.

      Itulah sebabnya, diperlukan upaya menyatukan seluruh stakehorder, untuk bersama-sama merekonstruksi ulang, agar pariwisata Garut benar-benar menjadi sesuatu yang sangat menarik, kata Janur M. Bagus.

      Nara sumber lainnya pada seminar tersebut, Feri mengatakan, diperlukannya target marketing Kabupaten Garut, dengan satu produk unggulan yang dapat banyak mengundang kunjungan wisatawan, serta tetap amati, tiru dan modifikasi keberhasilan dari daerah lain, katanya.***(John).
         

Tidak ada komentar:

Posting Komentar