Kondisi Pasar Ceplak Garut Pada Ramadhan, Sesak, Hingar Bingar Serta Semrawut. (Foto : Nova Nugraha Putra).

Kondisi Pasar Ceplak Garut Pada Ramadhan, Sesak, Hingar Bingar Serta Semrawut. (Foto : Nova Nugraha Putra).

TIKUS GARUT MERANGGAS RIBUAN HEKTARE SAWAH

Garut  News,  ( Senin, 30/8).

     Serbuan koloni tikus Garut, selama ini meranggas sekurangnya 1.038 hektare areal persawahan, mengakibatkan kerugian petani mencapai miliaran rupiah menyusul terjadinya penurunan produktivitas panen padi.

     Serangan sporadis hewan mengerat, yang diprediksikan akibat tak menentunya cuaca itu, saat ini berlangsung di Kecamatan Leuwigoong,  Tarogong Kidul, Cilawu, Cisurupan dan Kecamatan Malangbong, ungkap  petani Tarogong termasuk Rochman(34) kepada Garut News, Senin.

     Dihubungi terpisah Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Kabupaten setempat Ir H. Tatang Hidayat, M.P mengatakan, predator tersebut banyak menurunkan produksi padi petani.

     Juga diperparah adanya serangan hama penggerek batang, pada areal persawahan sekitar 526 hektare, terdapat pula serangan jenis  hama lainnya pada 612 hektare, katanya.

     Dia mengemukakan, berbagai upaya dilakukan antara lain, penyelidikan keliling oleh petugas lapangan, pengendalian serta pembasmian hama secara gebrayakan dan serentak terutama pada areal padi yang siap panen, dengan cakupan areal yang luas.

     Jika menyerang vegetasi, ditanggulangi dengan festisida beracun, sekaligus membasmi tikus hingga ke setiap lubang persembunyiannya. ***(John).     

KINERJA PD BPR KABUPATEN GARUT DITINGKATKAN

Garut News, (20/8).

     Meski pada pelaksanaan Puasa Ramadhan, namun kualitas kinerja jasa layanan Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat (PD BPR) Kabupaten Garut, diupayakan mengalami peningkatan.

     Menyusul menjelang Lebaran Idul Fitri juga masih tetap melayani pinjaman, kendati hingga saat ini berlangsung stabil, atau pinjaman masih banyak pada Juni lalu  bersamaan dimulainya tahun pelajaran baru, ungkap Dirut Lembaga Perbankan tersebut, H. Saeful Holik, SE, MM.

     Kepada Garut News, Jumat dia mengemukakan pihaknya pun terus berupaya memenuhi harapan kepentingan pihak pemilik serta pegawai, termasuk berupaya memenuhi pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR), katanya. ***(John).

HARGA CABE GEPENG KEMBALI TURUN

Garut News, (18/8).

      Harga cabe merah gepeng di pasar Guntur Garut, kembali turun dari semula Rp28 ribu menjadi Rp12 ribu, sedangan di Toserba bertengger pada harga Rp65.500/kg.

      Sedangkan harga cabe merah rawit dari semula Rp24 ribu menjadi Rp14 ribu, namun di Toserba Rp82.500/kg, demikian dilaporkan Kabid Perdagangan setempat, Teddy Kusnadi, SE kepada Garut News, Rabu.

     Dia katakan, harga daging ayam ras di pasar tradisional itu Rp26 ribu/kg, telur ayam ras Rp14.500/kg, daging sapi Rp58 ribu/kg, ikan mas segar Rp17 ribu/kg, serta minyak goreng tanpa kemasan Rp9.600/kg, katanya. ***(John).

BAHAYA “LATEN”, MENJELANG PUASA DAN LEBARAN, HARGA SEMBAKO MELAMBUNG

Garut News, (10/8).

     Barangkali, bahaya laten itu bukan hanya Partai Komunis Indonesia (PKI) maupun teroris, melainkan juga mungkin bisa berupa kenaikan harga sembilan bahan pokok (sembako) dan barang kebutuhan penting lainnya, setiap menjelang puasa dan Lebaran.

     Karena dampaknya sangat menyulitkan masyarakat, yang umumnya berdaya beli rendah maupun “cekak”,  juga diperparah dihantui rasa ketakutan jika tiba-tiba kompor elpiji tiga kilogram meledak akibat aksesori nya tidak berkualitas.

     Peristiwa dan bahaya laten yang berlangsung setiap tahun, menjelang hari besar keagamaan tersebut, juga diakui Kepala Bidang Perdagangan pada Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM, Drs Tedi Kusnadi kepada Garut News, Jumat.

     Namun Tedi tidak menyebutkan, kemungkinan adanya rekayasa dari oknum tertentu yang mengakibatkan harga sembako serta barang penting lainnya melambung naik.

      Menyusul peristiwa ini, nyaris berlangsung setiap tahun termasuk menjelang hari besar keagamaan lainnya, meski kenaikan harganya tak setinggi hendak menjelang Lebaran Idul Fitri termasuk pada bulan Ramadhan, katanya.  

     Jumat ini pun terdapat 11 jenis komoditi, yang harganya mengalami peningkatan cukup signifikan, diantaranya beras, bawang putih meningkat 16 persen, kentang, bawang merah, telur ayam ras, cabe rawit serta kacang tanah kupas.

     Sehingga jika terdapat permintaan masyarakat, bisa saja digelar kegiatan pasar murah meski kenaikan harganya dibawah 25 persen, seperti beras, minyak goreng serta gula pasir. Sepanjang mendapat bantuan dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi.

     Tedi Iskandar ketika didesak pertanyaan Garut News, juga mengakui hanya “garam” yang harganya tak mengalami kenaikan.

     Sekretaris Disperindag setempat, Drs Andhi Bakhtiar kepada Garut News, Selasa mengemukakan.  Kondisi harga sembako di pasar Guntur pada 9 Agustus lalu antara lain cabe merah gepeng semula Rp24 ribu menjadi Rp28 ribu/kg, sedangkan di Toserba Rp66.500/kg.    

       Cabe rawit merah Rp24 ribu di Toserba Rp82.500/kg, daging sapi Rp58 ribu/kg, daging ayam ras Rp26 ribu/kg, kentang Rp7 ribu/kg, serta kacang tanah kupas Rp13 ribu/kg, katanya antara lain
. ***(John).

PD BPR LPK GARUT KOTA PRIORITASKAN PENGAMBILAN TABUNGAN NASABAH

Garut News, (13/8).

     PD BPR LPK Garut Kota lebih memprioritaskan pengambilan tabungan, bagi nasabah yang mendesak memerlukannya, menghadapi pemenuhan kebutuhan selama puasa Ramadhan serta Lebaran Idul Fitri.

     Demikian diungkapkan Direktur Lembaga Perbankan tersebut, Drs H. Dedi Boediman, BSc kepada Garut News, Jumat.

      Dia juga menjelaskan selama puasa Ramadhan, jasa layanannya dimulai pukul 08.00 WIB hingga tutup buku Pukul 14.00 WIB setiap harinya, kecuali jika terdapat urusan yang sangat mendesak untuk dituntaskan, katanya.

     Sedangkan libur berlangsung sejak H-2 hingga H+2 Lebaran Idul Fitri, selebihnya beroperasional seperti biasa, imbuhnya. *** (John).

BUPATI : GARUT MILIKI KEUNGGULAN KOMPARATIF DAN KOMPETITIF

Kasi Pengelolaan Pertambangan Dinas Sumber Daya Air Dan Pertambangan (SDAP) Garut, Asep Dimyati. (Foto : John Doddy Hidayat).
Garut News, (10/8).

     Bupati Aceng H.M Fikri menyatakan, Selasa Kabupaten  Garut memiliki keunggulan potensi Sumber Daya Alam (SDA), yang komparatif dan kompetitif dibandingkan dengan setiap kabupaten/kota lainnya di Provinsi Jawa Barat.

     Panjang pantainya pun mencapai 84 km, 65 mil dari bibirnya merupakan laut bebas dilintasi pelayaran Internasional, ungkapnya kepada Garut News, seusai membuka seminar yang digelar Forum Rakyat Garut (FRG).

     Pada perhelatan yang mengusung tema, Kepedulian Terhadap Air Yang Merupakan Kebutuhan Pokok Dalam Kehidupan dan Tentang Pertambangan di Kabupaten Garut itu, Bupati juga mengemukakan, sekurangnya di Garut terdapat potensi 12 jenis mineral pertambangan.

     Namun terkendala kondisi Sumber Daya Manusia (SDM), untuk mengelola serta memanfaatkannya secara maksimal, katanya.

     Sedangkan produk eksploitasi geothermal (panasbumi) yang berlangsung sejak 1984, Kabupaten Garut hanya bisa mendapatkan royalty nya mulai 2009, itupun nilainya masih jauh dari harapan.

     Potensi lautnya pun masih belum bisa dioptimalkan, sehingga perlu diupayakan bersama mengenai bagaimana, agar seluruh sumber kekayaan SDA di daerah ini dapat dikelola sendiri, imbuhnya.

      Sedangkan tentang kegiatan pertambangan emas di Cihideung Kecamatan Cikajang, masih gencar dilakukan kajian dan investigasi secara yuridis, ketenagakerjaan serta kajian sosial ekonomi, oleh tim gabungan.

     Hal itu juga dikemukakan Kepala Seksi Pengelolaan Pertambangan pada Dinas Sumber Daya Air dan Pertambangan (SDAP) setempat, A. Dimyati kepada Garut News.

     Dia katakan, seminar inipun sebagai upaya memberikan kontribusi pemikiran terhadap penyusunan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Tentang Pertambangan Mineral dan Batubara.

     Menyusul Undang-Undang Pertambangan tahun 2009, dinilai tidak sentralistik melainkan sejalan dengan penyelenggaraan Otonomi Daerah (OTDA), katanya.

     Ketua FRG, Mulyono Khadafi menyatakan, lembaganya memiliki gagasan dan kepedulian agar aspirasi masyarakat bisa diakomodasi dalam penyusunan Raperda Tentang Pertambangan di Kabupaten Garut, katanya pula. *** (John).

KOTA DAN PASAR DI GARUT DIPENUHI PENGUNJUNG

Garut  News, (10/8).

     Kawasan Perkotaan serta pasar tradisional di Garut, Jawa Barat, sehari menjelang puasa Ramadhan sarat dipenuhi pengunjung, meski harga Sembilan bahan pokok (sembako) dan barang kepentingan lainnya melambung.

     Banyak para pengunjung mengakibatkan terjadinya beberapa simpul kemacetan arus lalu-lintas di perkotaan, serta cukup berjejalnya warga yang berbelanja di mini market serta Toserba dan pasar tradisional.

     Sekretaris Disperindag setempat, Drs Andhi Bakhtiar kepada Garut News, Selasa mengemukakan. Kondisi harga sembako di pasar Guntur antara lain cabe merah gepeng dari semula Rp24 ribu menjadi Rp28 ribu/kg, sedangkan di Toserba Rp66.500/kg.

     Cabe rawit merah Rp24 ribu di Toserba Rp82.500/kg, daging sapi Rp58 ribu/kg, daging ayam ras Rp26 ribu/kg, kentang Rp7 ribu/kg, serta kacang tanah kupas Rp13 ribu/kg, katanya antara lain. ***(John).

PERSEDIAAN BERAS MENJELANG PUASA DAN LEBARAN 62.000 TON

Garut News, (5/8).

     Produksi persediaan komoditi beras menjelang Puasa dan Lebaran Idul Fitri di Kabupaten Garut, Jawa Jabar, mencapai 62.000 ton sehingga bisa mencukupi hingga tiga bulan mendatang atau surplus.
      Harganya pun terdapat trend menurun, khususnya kualitas beras medium dari semula Rp6.500/kg menjadi Rp6.300/kg, ungkap Kadis Tanaman Pangan dan Hortikultura setempat, H. Ir Tatang Hidayat, MP kepada Garut News, Kamis.

     Saat mendampingi Bupati Aceng H.M Fikri melakukan pemantauan harga Sembilan Bahan Pokok (sembako) di Pasar Guntur, Tatang Hidayat juga mengemukakan, ketersediaan beragam jenis sayur mayur dinilai bisa memenuhi kebutuhan konsumen.

     Sementara itu, Bupati secara langsung mengamati terjadinya fluktuasi harga cabe merah gepeng serta tepung terigu, yang kini bertengger pada harga Rp7 ribu/kg, disusul harga daging sapi Rp58 ribu/kg.

     Antara lain mengunjungi pedagang, H. Oping penjual sayur mayur termasuk kacang tanah kupas dengan harga saat ini Rp14 ribu/kg, serta PD. Irpan Saputra penjual daging sapi.

     Para pedagang di pasar tradisional itu, memprediksikan pada 25 Agustus mendatang terjadi kenaikan harga Sembako, sesuai dengan kondisi persediaan dan banyaknya konsumen yang mendesak memerlukannya.

    Sebelumnya Bupati dan rombongan berkunjung ke RSUD dr Slamet Garut, mengevaluasi kesiapan menghadapi Puasa dan Lebaran Idul Fitri, terkait dengan pemberlakuan lima hari kerja pada bagian Administrasi serta Poliklinik.

   Kepala Dinas Kesehatan dr H. Hendy Budiman, M.Kes kepada Garut News menyerukan, agar masyarakat mewaspadai kondisi cuaca, yang kerap tak menentu bahkan acap berubah cukup ekstrim.

     Dia kembali mengingatkan, Pola Hidup bersih dan Sehat (PHBS) dinilai sangat efektif mencegah terjadinya penularan bahkan wabah penyakit, katanya. ***(John).

“PPTSP” GARUT DISOSIALISASIKAN

Jasa Layanan PPTSP Garut Disosialisasikan. (Foto : Fendi Pamela).
Garut News, (2/8).

      “Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu” (PPTSP), Senin disosialisasikan kepada aparatur Pemkab Garut, masyarakat serta pelaku usaha/ekonomi setempat, berlangsung selama tiga hari.

      Sasarannya meningkatkan SDM dan berubahnya pola pikir masyarakat, mengenai pelayanan perijinan dengan paradigma baru sehingga lebih terbuka dalam menerima perubahan tersebut, ungkap Ketua Pelaksana Sosialisasi, Dra Susanti Widaningsih kepada Garut News, Senin.

      Terkait dengan terjadinya perubahan besar dan mendasar dalam bidang politik dan sistem pemerintahan di Indonesia, reformasi di segala bidang dan pelaksanaan OTDA dalam bidang pemerintahan dan penyelenggaraan Negara.

     Maka pemerintah daerah dituntut untuk mampu mengurus kepentingan masyarakat, di daerahnya sendiri yang sesuai dengan aspirasi masyarakat, katanya.

     Diingatkan, terdapat sekitar 17 jenis perijinan , diantaranya persetujuan penanaman modal, izin prinsif, izin peruntukan tanah, Izin Mendirikan Bangunan (IMB), Izin Lokasi, Izin Gangguan, reklame, usaha industri serta izin gudang.

      Bisa diproses selama 14 hari, jika persyaratannya telah dilengkapi, katanya pula. *** (John).

LABA BPR LPK SUKAWENING MENINGKAT 165,21 PERSEN

Garut News, (27/7).

     Laba Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Lembaga Perkreditan Kecamatan (PD BPR LPK) Sukawening, pada posisi akhir Juni 2010 bisa meningkat 165,21 persen atau Rp163,215 juta, dibandingkan pada periode sama tahun sebelumnya.

     Sehingga perolehan laba tahun berjalan tersebut, dari semula Rp98,793 juta menjadi Rp262,008 juta, ungkap Dirut Lembaga Perbankan itu, Drs Aam Muhammad kepada Garut News, Selasa.

        Keberhasilan meningkatkan laba setelah pajak ini, selain berkat dilakukannya efisiensi juga sangat rendahnya kredit bermasalah atau dibawah lima point, sedangkan terjadinya peningkatan tabungan 32,45 persen, mengindikasikan terjadinya peningkatan kualitas kepercayaan nasabah.

     Malahan banyak diantara penabung dari kalangan pelajar Sekolah Dasar (SD) dan SMP, yang bisa langsung menabung ke BPR LPK sekaligus dilaksanakannya pembinaan persuasif dan edukatif mengenai manfaat menabung sejak dini.

     Sehingga nilai tabungan yang semula Rp3,107 miliar lebih menjadi Rp4,116 miliar lebih atau meningkat Rp1,008 miliar lebih, disusul deposito meningkat 10,27 persen atau Rp294,800 juta dari semula Rp2,870 miliar lebih menjadi Rp3,165 miliar lebih.

     Kemudian kredit yang diberikan meningkat 27,48 persen atau Rp 1,767 miliar lebih dari semula Rp6,431 miliar lebih menjadi Rp8,198 miliar lebih, maka total asaet PD BPR LPK Sukawening mengalami peningkatan 26,34 persen atau Rp1,960 miliar lebih.

     Dari semula Rp7,445 miliar lebih menjadi Rp9,406 miliar lebih, ungkap Aam Muhammad yang selama ini memberikan penghargaan bagi setiap karyawannya yang berprestasi atau berkinerja baik.

     Bahkan penghargaan tersebut direalisasikan dalam suasana kekeluargaan, dengan menghadirkan setiap anggota keluarga karyawan sambil bersilaturahmi serta menikmati hiburan sehat bersama, katanya.

     Nuansa demikian ternyata, bisa mewujudkan kinerja yang solid termasuk kekompakan meningkatkan etos kerja juga prestasi bersama, pada PD BPR LPK Sukawening yang berkantor pusat di Kecamatan Wanaraja.

     Sedangkan kantor kas pembantunya, terdapat di Kecamatan Sukawening, Cibatu serta di Kecamatan Karang Tengah, dengan radius jasa pelayanan hingga menjangkau beberapa wilayah kecamatan pada masing-masing kantor kas pembantu tersebut. ***(John).

BUPATI GARUT HERAN HANYA LIMA KOPERASI YANG EKSIS

Garut News, (23/7)

     Bupati Garut Aceng H.M Fikri menyatakan sangat heran, karena dari 1.200 an koperasi di daerahnya, tak lebih dari 600 yang bisa melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) bahkan dari 200 koperasi grade A hanya lima koperasi yang eksis.

     Sedangkan selebihnya berkondisi kurang malahan tidak sehat, kondisi tersebut menunjukan aktivitas sektor riel di daerah ini sangat terbatas, tegas Bupati saat meresmikan pasar wisata “Marina” di Situ Bagendit, Jumat.

     Menurut dia, terbatasnya aktivitas sektor riel juga berindikasi pada lambatnya pertumbuhan ekonomi termasuk Indek Pembangunan Manusia (IPM) yakni rendahnya daya beli masyarakat, padahal dirinya memiliki visi “Mandiri Dalam Ekonomi”, katanya.

     Maka diharapkan banyaknya lembaga koperasi jangan hanya tinggal nama dan berbadan hukum tetapi aktivitas ekonominya tidak jalan, sehingga Dinas terkait juga diharapkan jangan bangga dengan kuantitas lembaga koperasi.

     Bupati mengingatkan pula, Kadis Koperasi dan Dekopinda agar Koperasi yang berbadan hukum pun tak cukup bisa menyelenggarakan RAT, juga jangan hanya diam di Kantor dan jangan memantau dari jauh namun harus langsung terjun ke lapangan.

     Pada perhelatan dan peringatan HUT ke-63 Koperasi, Bupati menyampaikan sambutan Menteri Koperasi. *** (John).

BUPATI INGATKAN KUALITAS PASAR WISATA HARUS DIPERBAIKI

Kondisi Konstruksi Bangunan Pasar Wisata Di Situ Bagendit Memprihatinkan. (Foto : Nova Nugraha Putra)
Garut News, (23/7).

     Bupati Garut Aceng H.M Fikri mengingatkan, agar kualitas pasar wisata di Situ Bagendit harus dievaluasi dan diperbaiki, menyusul sebelum digunakan pun banyak mengalami kerusakan.

     “Bukan menyesalkan maupun tidak, namun kualitasnya harus dievaluasi dan diperbaiki,” katanya saat didesak pertanyaan Garut News seusai meresmikan pasar “Marina” tersebut pada peringatan HUT ke-63 Koperasi, Jumat.

     Sedangkan dia telah meresmikan pasar itu meski berkondisi tidak berkualitas, Bupati mengaku semula mendapatkan laporan dari Kadis Perindag, Koperasi dan UKM, yang menyebutkan seluruhnya telah beres.

     Sementara itu, pasar yang menelan dana sekitar Rp931 juta bersumber dari APBN 2009 tersebut, lantainya banyak yang rusak bahkan amblas, dibangun diatas tanah yang semula dimanfaatkan sebagai sarana penghijauan program penanaman satu juta pohon.

     Sehingga pohon yang rata-rata setinggi satu meter akhirnya ditebang, karena sebelumnya diperuntukan untuk areal taman wisata.

     Jeleknya kualitas konstruksi bangunan, juga diungkapkan Ketua Kelompok Penggerak Pariwisata (Kompepar) setempat, Aut Supriadi dan Sekretarisnya Asep Syam.

     Mereka mengharapkan segera dibenahinya sarana penerangan serta sumber air, bahkan akses ruas jalan, karena selama ini masih melintasi kebun milik masyarakat, katanya. *** (John).

SETIAP HARI GARUT DIPASOK 110 TON LPG

Garut News, (21/7).

     Setiap harinya Kabupaten Garut, Jawa Barat, dipasok 11 ton Liquefield Petroleum Gas (LPG), sebanyak 55 ton diantaranya disalurkan dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar LPG (SPBE) Asgar Raya.

     Sehingga diharapkan masyarakat pengguna bisa memanfaatkan bahan bakar tersebut secara bijak, dan tetap berhati-hati meski tidak perlu dicekam ketakutan yang berlebihan, ungkap pemilik SPBE Asgar Raya H. Surahmat kepada Garut News, Rabu.

     Karena pihaknya pun selalu melakukan pemeriksaan setiap tabung, termasuk pencelupan ke dalam air kemudian pengisian, selanjutnya dipasok ke setiap agen, katanya.

     Mengenai penentuan harga berdasarkan dari Pertamina, sedangkan SPBE hanya mendapatkan presentase.

     Selama ini SPBE Asgar Raya telah menemukan 90 tabung rusak termasuk kelep bocor, yang langsung diserahkan ke Pertamina, sementara kasus ledakan selama ini akibat kerusakan selang dan regulator, ungkapnya.

     Jika terjadi keterlambatan pasokan kepada konsumen, sebagai akibat kemacetan arus lalu lintas, yang dilintasi kendaraan tanki LPG bagi SPBE, katanya pula. *** (John).

PELAKSANAAN KONVERSI MITAN KE LPG BELUM OPTIMAL

Garut News, (20/7).

     Pelaksanaan konversi minyak tanah ke Liquefield Petroleum Gas (LPG) 3 kg tahun 2010,  yang dilakukan oleh Pertamina belum optimal sehingga tidak mencapai sasaran yang ditetapkan.

      Demikian antara lain kesimpulan hasil rapat koordinasi dan evaluasi pelaksanaan program tersebut di Batam yang berakhir pertengahan Juli lalu, ungkap Asisten Administrasi Perekonomian Setda Garut, H. Budiman, SE, M.Si kepada Garut News, Selasa.

      Sedangkan rekomendasi hasil perhelatan tersebut, diantaranya agar pemerintah mengambil kebijakan khusus terkait penarikan Mitan bersubsidi, terutama bagi daerah yang masyarakatnya tinggal di wilayah terpencil, pesisir, kepulauan dan terisolir.

     Pelaksanaan program konversi Mitan ke LPG 3 kg, sosialisasi, pendataan dan evaluasi juga harus melibatkan berbagai stakehorder serta elemen masyarakat, diperlukannya frequensi pengawasan, juga diperlukan penarikan paket LPG yang tak sesuai dengan SNI.

     Memberikan labelisasi terhadap tabung LPG 3 kg beserta aksesorisnya yang memuat spesifikasi fisik dan masa pemakaian/kadaluwarsa, serta perlu dilakukan rapat koordinasi dan evaluasi selanjutnya, demikian antara lain ungkap Budiman. **** (John).

TUNGGAKAN RASKIN GARUT CAPAI Rp1,439 MILIAR LEBIH

Garut News, (16/7).
     Tunggakan penyaluran beras untuk masyarakat miskin (Raskin) di Kabupaten Garut, Jawa Barat, hingga akhir Juni lalu mencapai Rp1,439 miliar lebih, yang akan diupayakan proses pelunasannya segera terealisasi.

     Sehingga seluruh 42 camat di Kabupaten Garut, akan turun tangan memberikan pemahaman serta intruksi kepada setiap Kepala Desa, agar secepatnya menyelesaikan pembayaran tunggakan, tegas Kabag Administrasi Perekonomian Setda Garut, Jumyat Rimaja, Jumat.

     Karena bagi desa yang masih memiliki tunggakan, dipastikan belum bisa dipasok alokasi pembelian Raskin, katanya seusai menggelar evaluasi bersama seluruh camat yang juga dihadiri Wakil Kepala Sub Divre Bulog Ciamis, Abdurahman.

     Kepada Garut News, dia mengemukakan harapannya dimasa mendatang proses pelunasan tunggakan bisa lebih baik lagi, katanya.

     Menyusul nilai tunggakan Raskin, setiap bulannya terus bertambah terdiri Januari 2010 Rp8,174 juta, Februari Rp184,704 juta, Maret Rp237,797 juta, April Rp442,865 juta, Mei Rp294,773 juta serta Juni Rp270,789 juta.

     Sehingga total tunggakan tersebut mencapai sebesar Rp1,439 miliar lebih. **** (John).

HARGA CABE MERAH GEPENG BELUM MAKSIMAL UNTUNGKAN PETANI

Garut News, (15/7).    

      
Masih tingginya harga cabe merah gepeng, yang di pasar Guntur masih bertengger pada Rp40 ribu/kg, bahkan di Toserba mencapai Rp65 ribu/kg, ternyata belum sepenuhnya menguntungkan kalangan petaninya.
 
     Menyusul harga komoditi tersebut, di tingkat petani rata-rata Rp20 ribu/kg, sebagaimana diungkapkan petani di Kecamatan Cilawu termasuk Nandang kepada Garut News, Kamis.

     Kepala Bidang Hortikultura pada Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura setempat, Ir Beni Yoga. G saat ditermui terpisah mengemukakan, menanggulangi kesenjangan antara harga di tingkat petani dengan di pasaran, antara lain perlunya penyempurnaan rantai pasok.

      Meski biaya operasional penanaman mata dagangan tersebut berkisar Rp3.500 hingga Rp4.500 per pohon, sehingga kalangan petani masih tetap bisa dituntungkan, katanya. **** (John).

RIBUAN TANAMAN KAKAO GARUT DIMUSNAHKAN

Garut News, (9/7).      

      
Sekurangnya dua ribu tanaman kakao PTPN VIII Bunisari Lendra di Kecamatan Cisompet Kabupaten Garut akan segera dimusnahkan, untuk diganti perkebunan karet.
      

       Bagian Umum PTPN VIII Bunisarilendra, Yana Ramdhan belum lama ini menyatakan pemusnahan kakao digantikan komoditi karet tersebut, merupakan realisasi program kantor pusat, katanya.
      

       Menurut dia, selama ini peremajaan vegetasi kakao yang tak produktif  tak ada lagi, padahal pangsa pasarnya di Jawa Barat dinilai prosfektif, karena harga dan pemenuhan kualitasnya tak pernah menemui kendala.


      Bahkan sejak 1980-an, produsen cokelat terbesar di Bandung semakin terus meningkatkan kerja samanya dengan pihak perkebunan.

      Diungkapkan, kualitas kakao perkebunan Bunisari Lendra selama ini pun, dinilai baik dan memiliki daya saing tinggi, dengan kakao yang dihasilkan dari perkebunan Surabaya maupun Sulawesi, katanya. **** (John).

PD BPR LPK GARUT SEGERA DIKONSOLIDASI

Garut News, (8/7).

     Sembilan Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Lembaga Perkreditan Kecamatan (PD BPR LPK) di Kabupaten Garut, Jawa Barat, akan segera dikonsolidasi.

     Menyusul sebelumnya juga telah dilaksanakan konsolidasi PD BPR, ungkap Kepala Sekretariatnya, Agus Heryanto, S. Sos kepada Garut News, Kamis.

     PD BPR LPK kepemilikan sahamnya terdiri 30 persen Pemprov Jabar, 15 persen Bank Jabar serta 50 persen Pemkab Garut, katanya.

     Saat ini tengah dibentuk Tim Konsolidasi, dan berbagai langkah dipersiapkan sehingga diharapkan bisa banyak memberikan manfaat kepada masyarakat, yang ditargetkan terlaksana pada akhir Desember 2010.

      Sebanyak sembilan PD BPR LPK tersebar pada sembilan wilayah kecamatan di Kabupaten Garut, ungkap Agus Heryanto. **** (John).

ASISTEN PEREKONOMIAN GARUT MINTA WASPADAI INVESTOR MISTERIUS

Garut News, (7/7).

     Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Setda Garut, H. Budiman, SE, M.Si minta seluruh jajarannya agar mewaspadai fenomena investor misterius.

     Meski Laju Pertumbuhan Investasi (LPI), menjadi salah-satu indikator makro suatu daerah yakni sejauhmana daerah berhasil mengembangkan maupun menarik kalangan investor, ungkapnya kepada Garut News, Rabu.

     Menyusul LPI di daerahnya pada delapan tahun terakhir berfluktuatif, 20,09 persen pada 2003, 22,03 persen (2004), 10,43 persen (2005), 15, 63 persen (2006), 7,35 persen (2007), 18,68 persen (2008), 13,11 persen (2009) serta diproyeksikan 12,35 persen pada 2010 ini, katanya.

     Sedangkan inkonsistensi yang bisa menghambat laju investasi, antara lain kelangkaan data, panjangnya jalur maupun rute perijinan, biaya ekonomi tinggi serta terbatasnya sarana pendukung, katanya.

      Namun juga patut dicermati, kerap adanya yang meng ”klaim” dengan penuh percaya dirisebagai pengusaha ”bonafide”, tetapi kenyataannya setelah melakukan dua hingga tiga langkah malahan melempem bahkan menghilang dan misterius.

     Fenomena tersebut dinilai bukan investor sejati, melainkan hanya sebagai ”broker”, yang setelah melakukan studi kelayakan kemudian hasilnya ditawarkan kepada investor sesungguhnya, ungkap Budiman.

     Maka adanya Kantor "Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu" (PPTSP) serta Kantor Penanaman Modal Kabupaten Garut, sebagai upaya mengantisipasi hal tersebut, sekaligus diharapkan dapat memproses perijinan dengan cepat, mudah dan murah, katanya.

     Kabupaten Garut, juga saat ini telah memiliki kesiapan yang lebih baik dalam menjaring investor, dengan adanya jaminan kepastian hukum serta keamanan untuk berinvestasi.

      Saat dihubungi Garut News secara terpisah, Kepala Kantor Penanaman Modal setempat, Wahyudijaya menyatakan, tengah memprioritaskan tatanan sistem mekanisme berinvestasi di daerahnya.

      Dengan target, terwujudnya rasa nyaman dan aman bagi kalangan investor, dengan dibangunnya standar operasional pelayanan melalui sistem dan mekanisme, katanya. *** (John).

TINGGINYA HARGA CABE BELUM SEPENUHNYA UNTUNGKAN PETANI GARUT

Garut News, (7/7).

     Masih tingginya harga cabe merah gepeng dan cabe rawit merah, termasuk komoditi sayuran lainnya di Kabupaten Garut, Jawa Barat, ternyata belum sepenuhnya bisa otomatis menguntungkan petani setempat.
     Karena meski cabe merah gepeng kini harganya Rp40 ribu/kg di pasar Guntur bahkan Rp56 ribu di Toserba, namun harga di tingkat petaninya paling tinggi hanya Rp20 ribu, ungkap Nandang di Kecamatan Cilawu, Rabu.

     Demikian pula harga cabe rawit merah yang kini Rp30 ribu di pasar Guntur, dan Rp45 ribu di Toserba, tetapi harga di tingkat petani hanya Rp15 ribu/kg.

     Justru jika harga di pasar dan Toserba mengalami penurunan, maka otomatis harga jual di tingkat petani akan menurun drastis, sebagai akibat ketidak adilan kondisi mekanisme pasar.

     Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UKM setempat, H.R Ruchiat mengatakan, harga  tomat  Rp3.500/kg, wortel Rp5 ribu/kg, kol Rp5 ribu/kg, dan buncis Rp5 ribu/kg.

     Disusul kentang Rp6 ribu/kg, bawang merah Rp12 ribu/kg, bawang putih Rp24 ribu/kg, daging ayam ras Rp24 ribu/kg, telur ayam ras Rp14,5 ribu/kg, daging sapi Rp58 ribu/kg, ikan mas segar Rp14 ribu/kg, gula pasir Rp9 ribu/kg serta minyak goreng tanpa kemasan Rp9 ribu/kg, katanya. **** (John).

LABA BPR LPK GARUT KOTA MENINGKAT 56,48 PERSEN

Garut News, (6/7).

     Perolehan laba sebelum pajak pada ”Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Lembaga Perkreditan Kecamatan (PD. BPR LPK) Garut, Kota per 30 Juni 2010 mengalami peningkatan mencapai 56,48 persen.

    Dibandingkan periode sama tahun sebelumnya, Rp135,743 juta menjadi Rp212,406 juta lebih atau meningkat Rp76,663 juta lebih, ungkap Dirut Lembaga Perbankan tersebut, Drs H. Dedi Boediman, B.Sc kepada Garut News, Selasa.

     Didampingi Kabag Keuangannya Komarudin, dia juga mengemukakan peningkatan yang tinggi terjadi pada tabungan mencapai 11,45 persen, dari semula Rp2,041 miliar lebih menjadi Rp2,274 miliar lebih atau meningkat Rp233,624 juta lebih.

     Disusul kredit yang diberikan meningkat 6,56 persen atau Rp576,976 juta lebih dari semula Rp8,792 miliar lebih menjadi Rp9,369 miliar lebih, kemudian deposito berjangka meningkat 1,98 persen atau Rp108,800 juta dari semula Rp5,492 miliar lebih menjadi Rp5,601 miliar lebih.

     Sedangkan total asetnya meningkat 9,36 persen atau Rp869,499 juta lebih, dari semula Rp9,287 miliar lebih menjadi Rp10,156 miliar lebih, katanya.

     Peningkatan pada berbagai jenis jasa layanan tersebut, selain ditunjang tingginya kepercayaan masyarakat termasuk kalangan nasabah, juga dipasok kredibilitas PD BPR LPK Garut Kota berpredikat ”sehat plus dari BI” dan solidnya personil Perbankan ini, ujar Dedi Boediman. **** (John).

SEKDA GARUT APRESIASI CALON INVESTOR

Garut News, (6/7).

     Sekretaris Daerah (Sekda) Garut, H. Hilman Faridz, SE, M.Si apresiasi calon investor dari PT. Delia Anugerah Bandung, yang akan membangun proyek pengembangan agribisnis sapi potong.

     Meski diingatkan, agar bisa banyak menyerap tenaga kerja lokal, produktif dan konsisten serta dikemas persiapan yang sematang mungkin, imbuhnya antara lain saat menerima kalangan calon investor tersebut, Selasa.

     Sedangkan lokasinya di Desa Simpen Kaler Kecamatan Balubur Limbangan, dengan skala usaha bervolume 15 ribu ekor per bulan berkebutuhan modal kerja untuk empat bulan kerja penggemukan.

     Pembiayaannya terdiri, modal kerja Rp255 miliar serta investasi sebesar Rp145 miliar, yang bisa menyerap sekitar seribu tenaga kerja, katanya.**** (John).

EMPAT DESA DI PAKENJENG MILIKI POTENSI EMAS

Garut News, (5/7).

      Sekurangnya kini terdapat empat desa di wilayah Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut, Jawa Barat, yang memiliki potensi pertambangan emas bernilai ekonomi tinggi.

       Camat setempat, Drs Dj. Darajat kepada Garut News menyatakan, Senin keempat desa berpotensi bahan tambang logam mulia tersebut, terdiri Desa Jatiwangi, Mangunjaya, Panyindangan serta di Desa Talagawangi.

       Pihak PT. Antam, sejak 1982 melakukan ekplorasinya yang dipastikan dalam waktu dekat akan segera melaksanakan kegiatan ekploitasi, katanya. *** (John).

ASET PD. BPR GARUT MENINGKAT 3,62 PERSEN

Garut News, (2/7).

      Peningkatan aset Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat (PD BPR) Kabupaten Garut, Jawa Barat, selama dua bulan terakhir setelah dikonsolidasi, mencapai 3,62 persen dalam rentang waktu 1 April – 30 Mei 2010.

      Disusul peningkatan tabungannya 4,08 persen, deposito 2,29 persen, kredit 6,98 persen serta ekuitas bersih meningkat 5,40 persen, sedangkan laba (EBT) bisa 100 persen, ungkap Dirut lembaga perbankan tersebut, Drs Syaeful Kholik kepada Garut News, Jumat.

      Bahkan adanya konsolidasi tersebut, selain bisa meningkatkan kualitas penataan organisasi, juga keuangan serta jasa layanan kepada para nasabah, sejalan dengan visinya untuk menjadi BPR terbesar, tangguh, sehat dan berdaya guna, katanya.

      Tangguh, tak lekang dengan beragam kendala, sehat dengan prinsip kehati-hatian perbankan serta berdaya guna memberikan jasa layanan bermanfaat bagi masyarakat, tegas Kholik.

      Sedangkan pangsa pasar yang dibidik selama ini, para pelaku KUKM yang dinilai memiliki kelayakan usaha untuk mendapatkan pasokan penambahan permodalan usaha produktif.

      Ketua Dewan Pengawas Institusi Perbankan ini, Ir Sutarman juga antara lain  menyatakan meski baru dioperasionalkan, namun dipastikan memiliki prosfektif bisa berkembang pesat dan positif, menyusul usaha di bidang perbankan merupakan bisnis kepercayaan, katanya berteori. *** (John).

TUNGGAKAN RASKIN GARUT CAPAI Rp2,9 MILIAR

Garut News, (1/7).     

     
Tunggakan beras untuk masyarakat miskin (Raskin) alokasi Januari hingga Juni 2010, di Kabupaten Garut, Jawa Barat, mencapai sekitar Rp2,9 miliar lebih pada 42 wilayah kecamatan.
     


       Sumber resmi Garut News dari Bagian Administrasi Perekonomian Setda menunjukan, tunggakan tersebut dalam proses angsuran pembayaran, yang diharapkan segera tuntas untuk memperlancar alokasi pembagian Raskin bulan-bulan berikutnya.
    

      
Dari Garut juga dilaporkan, dua perusahaan yang selama ini memproduk jenis aspal hotmix di Kecamatan Cikelet dan Pameungpeuk, hingga kini masih belum sepenuhnya menuntaskan proses perijinannya.
    

      
Hal itu juga diakui Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Setda Garut, H. Budiman, SE, M.Si.
**** (John).

GARUT KEMBANGKAN SPESIES KAMBING “PE”

Spisies Kambing 'PE', yang Kini Dikembangkan Di Garut. (Foto :Erwin R. Widiagiri).
Garut News, (30/6).      

      Kepala Bagian Informatika Setda Garut, Dik Dik Hendrajaya, M.Si kepada Garut News, Rabu menyatakan, spesies kambing “peranakan etawa” (PE) saat ini gencar dikembangkan di daerahnya.
     
       Karena dinilai cocok pada daerah dingin serta di lokasi dataran rendah, dan bisa menghasilkan susu seperti layaknya sapi perah, sepanjang pemenuhan kebutuhan pakannya bisa terpenuhi yang sama dengan jenis kambing biasa, katanya.
    
    
       Selain rumput, juga bisa disajikan daun nangka, kaliandra dicampur konsentrat sebagai formulasi makanannya yang dinilai bagus, yang sekarang dikembangkan di Dayeuh Manggung Kecamatan Cilawu, dengan populasi terbanyak di Kabupaten Garut.  
     

       Sebagai salah-satu sentra produksinya, juga terdapat di beberapa wilayah kecamatan lainnya, sedangkan daerah peternakan yang cukup besar terdapat di Kaligesing Purworejo, Jawa Tengah, yang akan terus dikembangkan pula di Kampung Cihareuday RT-03/04 Desa Suikatani Cilawu.
     

      Jenis spisies PE ini, bertinggi badan mencapai diatas satu meter dengan panjang kuping lebih dari 45 cm, ungkapnya. (John).

HARGA CABE MERAH GEPENG MELAMBUNG

Garut News, (22/6).

    Harga cabe merah gepeng di pasar tradisional Guntur Garut, melambung dari semula Rp30 ribu, saat ini menjadi Rp40 ribu/kg, sedangkan harga di Toserba tetap yakni Rp45 ribu/kg.

    Kenaikan harga dialami pula komoditi cabe rawit di pasar Guntur, semula Rp16 ribu menjadi Rp20 ribu/kg, sedangkan di Toserba Rp36.500/kg, kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UKM kabupaten setempat, H.R. Ruchiat, M.Si kepada Garut News, Selasa.

    Sedangkan harga tomat menurun, semula Rp5 ribu menjadi Rp4 ribu/kg, meski di Toserba harganya tetap Rp6.750/kg, penurunan harga juga terjadi pada mata dagangan kol semula Rp6 ribu menjadi Rp5 ribu kendati di Toserba tetap Rp8.500/kg, katanya.

    Sementara itu, daging ayam ras di pasar Guntur semula Rp22 ribu menjadi Rp24 ribu/kg, telur ayam ras Rp13.500/kg dan ikan mas segar Rp14 ribu/kg.

     Disusul harga beras masih tetap bervariasi, mulai dari Rp5.400 hingga Rp7 ribu/kg, serta daging ayam kampung Rp35 ribu/kg, ungkapnya.

     Berfluktuatifnya harga sembilan bahan pokok dan barang kepentingan lainnya, berlangsung berdasarkan mekanisme pasar, maupun dipengaruhi ”demand dan suplay”, ujar Ruchiat menambahkan.  **** (John).

KETAHANAN PANGAN TERBENTUR REDAHNYA DAYA BELI MASYARAKAT

Garut News, (21/6).

      Kualitas ketahanan pangan di Kabupaten Garut, Jawa Barat, terbentur masih rendahnya daya beli masyarakat, serta relatif rendahnya sebagian besar pendidikan formal penduduk.

      Meski di kabupaten ini, memiliki beragam potensi pangan selain beras, yang jika diolah dan dimanfaatkan, memiliki substitusi protein yang setara dengan beras bahkan lebih tinggi, ungkap Kepala Badan Ketahanan Pangan setempat, Ir Sutarman kepada Garut News, Senin.

     Dia mengemukakan, rendahnya daya beli serta sebagian besar penduduk yang hanya tamatan Sekolah Dasar (SD), bisa menjadi penyebab rentannya ketahanan pangan, kendati pembahasan masalah ketahanan pangan dilaksanakan sejak 2004 silam.

      Sedangkan mengenai adanya kualitas alokasi beras untuk masyarakat miskin (raskin), yang jelek bahkan terdapat banyak belatung, merupakan hal teknis berupa pola penyimpanan serta masih tingginya kadar air yang tak memenuhi syarat, katanya.

      Namun surplusnya produk beras di Kabupaten Garut selama ini, juga tak berpengaruh banyak terhadap ketahanan pangan, jika daya beli masyarakatnya rendah.

      Kepala Dinsosnakertrans setempat, Hj. Elka Nurhakimah mengatakan, institusinya bisa membantu peningkatan kualitas ketahanan pangan melalui kegiatan padat karya, yang tahun ini dilaksanakan Provinsi Jawa Barat di Kecamatan Bungbulang dan Talegong.

       Sedangkan pihaknya telah mengusulkan bisa dilaksanakannya kegiatan padat karya, untuk 60 paket ke pemerintah pusat yang juga diharapkan bisa terealisasi pada perubahan APBN 2010 maupun APBN murni 2011 mendatang, katanya. **** (John).

LUAS TANAM DI GARUT BERTAMBAH 15 PERSEN

Garut News, (21/6).

     Dampak perubahan musim yang semestinya  kemarau, namun masih terdapat hujan, maka luas tanam tahun 2010 diprediksi Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (THP) setempat, mengalami penambahan 15 persen.
       Dari seluas 117.092 hektare lahan kering, menyusul hujan diperkirakan masih akan turun hingga awal Juli mendatang, sehingga diharapkan produksinya pun bisa bertambah, ungkap Kepala Dinas THP Garut, Ir H. Tatang Hidayat, MP kepada Garut News, Senin.

      Dia mengemukakan, telah menginstruksikan agar para petani melakukan langkah-langkah persiapan, terutama pembenihan serta melaksanakan penanaman secara serempak di lahan kering, katanya.

      ”Kami menginstruksikan  petani, supaya memulai kembali menanam palawija dan sayuran di lahan kering, karena perubahan iklim bisa menimbulkan aspek keuntungan maupun kerugian,” ujarnya.

       Sedangkan bagi perluasan tanam, diindikasikan masih terdapat hujan hingga awal Juli, karenanya luas tanam akan bertambah terutama di lahan kering, agar hasil panennya pun diperkirakan bertambah.

      Namun diingatkan, bencana alam tanah longsor dan banjir merupakan ancaman bisa gagal panen, termasuk berkurangnya lahan akibat tertimbun longsor termasuk bencana hama penyakit, dapat timbul lebih banyak, seperti penggerek batang serta tikus yang berpotensi di musim hujan.

      Karena perubahan musim saat ini, juga berdampak pada pertambahan luas tanam, pada musim kemarau hanya berkisar 40 - 50 persen, tetapi sekarang bisa bertambah hingga 15 persen.

       Seperti halnya luas tanam padi, dari 135.109 hektare menjadi 140.246 hektare, sedangkan palawija atau sayuran, dari seluas 100 hektare menjadi 117.092 hektare, katanya. **** (John).

CABE MERAH GEPENG DI TOSERBA GARUT Rp45.000/kg

Garut News, (16/6).     
     Harga cabe merah gepeng di Toserba Garut saat ini Rp45.000/kg dari semula Rp36.000/kg, sehingga komoditi ini lebih mahal dibandingkan daging ayam ras di Toserba Rp18.950/kg.
    
     Sedangkan harga cabe merah gepeng di pasar tradisional Guntur masih bertengger pada Rp30.000/kg, sedangkan harga cabe rawit merah di tempat yang sama meningkat dari Rp14.000 menjadi Rp16.000/kg, ungkap Kepala Disperindag, Koperasi dan UKM, H.R Ruchiat, Rabu.     

     Masih di pasar Guntur, harga
daging ayam ras dari Rp20.000 menjadi Rp22.000/kg, wortel dari Rp4.000 menjadi Rp5.000/kg, kol dari Rp5.500 menjadi Rp6.000/kg, serta buncis dari Rp5.000 menjadi Rp. 6.000/kg.     

     Disusul bawang putih dari Rp16.000 menjadi Rp18 ribu/kg, telur ayam ras dari Rp12.550 menjadi Rp11.500/kg, katanya.    
     Sedangkan penurunan harga berkisar Rp 1.000 hingga Rp4.000, diantaranya pada mata dagangan bawang merah dari Rp12.000 menjadi Rp8.000/kg, Ikan mas dari Rp15.000 menjadi Rp14.000/kg, kemudian .kacang hijau dari Rp15.000 menjadi Rp14.000/kg serta kacang kedelai dari Rp9.000 menjadi Rp8.000/kg.
**** (John).

WARGA GARUT DISERUKAN MILIKI DOKUMEN KEPENDUDUKAN

Garut News, (16/6).     
     Seluruh warga Kabupaten Garut, Jawa Barat, diserukan memiliki kelengkapan dokumen kependudukan, sekaligus segera memperbaikinya jika masa berlakunya telah habis.
    
     Dokumen kependudukan tersebut, antara lain akta kelahiran bagi anak baru dilahirkan, kartu tanda penduduk (KTP) serta kartu keluarga (KK), tegas Kepala Bidang Pengawasan dan Informasi pada Disdukcapil kabupaten setempat, Teddy Rustandi. SQ, M.Pd, Rabu.      
     Lembaganya pun terus berupaya menanggulangi masalah kependudukan, secara tertib, cepat dan akurat, dan berupaya tidak terjadi tumpang tindih, sedangkan sektor kependudukan merupakan stelsel aktif atau masyarakatlah yang berkewajiban pro aktif mendaftarkannya.
    
     Namun selama ini disinyalir, warga baru memproses dokumen kependudukannya jika terdesak pemenuhan kebutuhan, sehingga banyak penduduk yang telah berusia 17 tahun masih belum memiliki KTP, katanya.
    
     Dikemukakan, berdasarkan Peraturan Daerah (Perda), biaya pembuatan KK Rp4.500, KTP Rp7.500 serta akta kelahiran Rp17.500, namun disyaratkan dengan surat pengantar dari RT/RW serta desa.
    
     Pada tingkat desa pun, terdapat peraturan desa atau kelurahan, yang memerlukan pemasukan dana bagi kas desa bahkan proses penyelesaiannya memerlukan waktu.
          Sedangkan pada Disdukcapil, dokumen akta kelahiran bisa diproses paling lambat 14 hari, jika telah memenuhi persyaratannya.     
     Meski masih terkendala letak geografis daerah terpencil serta pemanfaatan teknologi informasi yang belum merata, maka dijalinnya kerjasama dengan seluruh kecamatan di Kabupaten Garut, juga bertujuan mendekatkan jasa pelayanan kepada masyarakat, ungkap Teddy Rustandi.
*** John.

DISDUKCAPIL GARUT SOSIALISASIKAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

Garut News, (15/6).     

     Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) kabupaten Garut, H. Sujana Safei, SH, M.Si menyatakan, Selasa, lembaganya kini masih gencar menyosialisasikan kepada masyarakat tentang pentingnya administrasi kependudukan.
    

     Dia mengingatkan, administrasi kependudukan tersebut, terdiri kartu keluarga (KK), kartu tanda penduduk (KTP) serta akta-akta catatan sipil, meliputi akta kelahiran, kematian, perkawinan non Muslim, perceraian, pengangkatan status anak, perubahan nama serta akta pengesahan status anak, katanya.
    

     Masih menurut Sujana Safei, jumlah penduduk dipengaruhi oleh kelahiran, kematian, pindah serta datang (Lampit), sehingga mutlak diperlukannya Surat Keterangan Pindah Datang (SKPD).
    

     Karena itu, jajarannya bersama institusi aparat penegak hukum saat ini pun melaksanakan operasi ”yustisi”, yang sasarannya antara lain penduduk yang belum memiliki KTP.
     
     Bertujuan agar masyarakat memiliki kesadaran memiliki KK, KTP serta lengkapnya administrasi kependudukan, sesuai Undang-Undang Nomor 23/2006 tentang Administrasi Kependudukan serta Peraturan Pemerintah Tahun 2005, juga Peraturan Daerah (Perda) Nomor. 14/2009 Tentang Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan.
    

     Sementara itu,
target pendapatan asli daerah (PAD) 2010 dari institusi ini Rp4,2 miliar, masing-masing dialokasikan dari akta-akta catatan sipil Rp294,245 juta, retribusi kartu keluarga (KK) Rp765 juta serta dari retribusi Kartu Tanda Penduduk (KTP) Rp3,172 miliar lebih.

    Optimis tercapai karena memiliki potensi efektif, bahkan hingga triwulan pertama tahun ini telah terealisasi 23 persen, dengan memanfaatkan empat unit kendaraan inventaris dinas, yang sekaligus difungsikan sebagai mobil unit operasional ke lapangan.

    Disdukcapil kabupaten Garut, dikelola 77 pegawai terdiri 61 berstatus PNS, 14 tenaga kerja kontrak (TKK) serta seorang tenaga kerja sukarelawan (TKS).

    Meski proses pengurusan KTP dan KK berlangsung pada setiap kecamatan, namun masing-masing kecamatan telah ditargetkan perolehannya untuk di distribusikan ke PAD, ungkap Sujana Safei.
****(John).

HARGA CABE MERAH GEPENG CAPAI Rp30.000/KILOGRAM

Garut News, (9/6).     
    Harga cabe merah gepeng di pasar Guntur Garut, saat ini mencapai Rp30 ribu/kg atau meningkat Rp6 ribu dibandingkan sepekan lalu, bahkan di Toserba harganya Rp36 ribu/kg.


     Sedangkan cabe rawit merah Rp14 ribu/kg, namun di Toserba Rp24.500/kg, disusul tomat Rp5 ribu/kg di Toserba Rp8.950/kg, bawang merah Rp12 ribu/kg di Toserba Rp12.500/kg, bawang putih Rp16 ribu/kg di Toserba Rp23.500/kg, ungkap Kepala Disperindag, Koperasi dan UKM, H.R Ruchiat, M.Si, Rabu.      
     Disusul daging ayam ras Rp20 ribu/kg di Toserba Rp18.950/kg, telur ayam ras Rp12.550/kg, daging sapi Rp57 ribu/kg, ikan mas segar Rp18 ribu/kg, daging ayam kampung Rp35 ribu/kg, ikan asin gabus Rp50 ribu/kg serta gula pasir Rp9.500/kg di Toserba Rp12.200/kg.
*** (John).

150 UNIT PESERTA SEMARAKAN GARUT FAIR 2010

Wabub Garut Mengamati Produk Unggulan Meubeler (Foto : Informatika)
Garut  News, (8/6).     

     Sekurangnya-kurangnya 150 unit peserta, semarakan penyelenggaraan Garut Fair 2010 yang dibuka Wakil Bupati setempat, Rd Diky Candra, Selasa sore.
    
     Wabub Diky Candra menyatakan apresiasi terhadap pihak penyelenggara, yang sekaligus bisa menampilkan potensi pariwisata, seni dan budaya, untuk dijadikan etalase mempromosikan Garut.
    

     Namun diingatkan, sebaik apapun kegiatan dan sarana promosi masih perlu ditunjang kebersamaan maupun sinergitas, imbuhnya.
          Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Setda Garut, H. Budiman, SE, M.Si menyatakan, selain diikuti partisipasi kalangan pengusaha swasta juga Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) layanan langsung.   
      Selain itu kalangan dunia bisnis, pengusaha lokal, regional Jabar dan Nasional, yang sejak 4 Juni lalu banyak didatangi pengunjung, katanya.     
     Meski Budiman mengakui, pada Garut Fair 2010 ini masih belum menemukan sosok yang ideal untuk benar-benar bisa mewujudkan sarana promosi dan pemasaran, tetapi momentum saat ini akan dijadikan dasar penyelenggaraan perhelatan serupa di tahun-tahun mendatang.
    
     Bahkan menjadi agenda setiap tahun, dengan skala lebih luas dan menyeluruh, terlebih lagi pada 2011 mendatang, digelar pemberian penghargaan kepada para pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) berprestasi, ungkapnya.
     
     Even Manajer Signal Promo, (lingkar ide management CV), Diki M. Noor, mengatakan banyaknya pengunjung menunjukan tingginya apresiasi masyarakat terhadap perhelatan yang berlangsung hingga 20 Juni mendatang, apalagi disiapkan karcis masuk yang bisa berhadiah tabungan Rp20 ribu. **** (John). 

DIKI : GARUT FAIR MILIKI ASPEK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Garut News, (1/6).

     Penyelenggaraan Garut Fair, dipastikan memiliki aspek pemberdayaan masyarakat maupun penduduk sekitar lokasi kegiatan, selain itu juga berdampak positip lainnya bahkan merupakan wahana keterpaduan masyarakat dengan dunia usaha dan pemerintah.

      Dalam mempromosikan beragam produk unggulan daerah ini, sekaligus langsung memasarkannya kepada para calon konsumen, pada suasana rekreatif dan memasyarakat, ungkap Even Manajer Signal Promo, (lingkar ide management CV), Diki M. Noor, Senin malam.

      Dia mengemukakan pula, perhelatan yang digelar 4-20 Juni mendatang di lapangan Intan Bisnis Center (IBC) Jl. Guntur Garut itu, disediakan tenda roders (hall executif), terdapat pula tenda carnaville/kerucut.

      Selain itu, terdapat tenda konvensional (hall bisnis, superior), partisi, AC, serta panggung regging, katanya.

      Sehingga memberikan peluang berapresiasi bagi para pelaku bisnis lokal, maupun nasional termasuk bagi Pemkab setempat untuk berpromosi serta menyosialisasikan program serta potensi daerahnya.

      Karena menurut Diki M. Noor, gawenya itu merupakan salah satu terobosan mewujudkan dan meningkatkan efektivitas komunikasi, serta promosi secara langsung kepada calon konsumen.

      Sekaligus sebagai indikator daya saing produk dan kerajinan maupun bidang usaha lainnya, yang tengah dan akan terus dikembangkan.

      Sedangkan Pemkab setempat, selaku regulator dan dinamisator pembangunan dan pemerintahan di daerah,  dapat memainkan peranannya secara nyata untuk menggairahkan pertumbuhan para pelaku ekonomi yang sehat dan dinamis.

      Untuk kemudian bisa berkembang serta bersinergi, meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) Pemkab Garut, ujar Diki M. Noor, menambahkan. **** (John).

"GARUT FAIR" UPAYA BANGUN CITRA BAIK GARUT

Garut News, (26/5).

     Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Setda Garut, H. Budiman, SE, Msi menyatakan, Rabu penyelenggaraan "Garut Fair" sebagai salah satu upaya nyata membangun citra baik daerahnya.

    Antara lain dari aspek ekonomi, sosial budaya serta dunia usaha serta jasa layanan publik, menyusul selama ini Kabupaten Garut banyak mengalami berbagai permasalahan kemasyarakatan, selain itu untuk meningkatkan promosi potensi ekonomi daerah, katanya.

    Dia mengemukakan, perhelatan tersebut akan dijadikan agenda tahunan dengan menampilkan kalangan pabrikan multi nasional, nasional termasuk BUMN dan BUMD, juga disediakan ruang khusus UMKM, UKM terkait produk unggulan Garut dan dari Provinsi Jawa Barat.

    Sedangkan anjungan khusus diperuntukan bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dari instansi jasa layanan publik, Kantor Penanaman Modal Kabupaten, Satlak-PBP, PMI, Komisi Pemberantasan Aids, Yayasan Thalaesemia serta Badan Nasional Narkoba setempat.

    Memberikan ruang pula bagi para pedagang kaki lima (PKL), serta sarana hiburan rakyat sebagai sarana rekreatif bernuansakan pendidikan, berlangsung pada 4-20 Juni mendatang di pelataran samping Intan Bisnis Center (IBC) Garut.

    Sementara itu, rencana pelaksanaan di tahun mendatang antara lain menampilkan "UKM award", dengan sponsor utamanya dari kalangan BUMN, ungkap Budiman. **** (John).

BUPATI MINTA PERBANKAN BERPIHAK PADA EKONOMI KERAKYATAN

Garut News, (17/5).

     Bupati Garut Aceng H.M Fikri diwakili Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Setda setempat, Budiman, SE, M.Si minta agar lembaga perbankan meningkatkan keberpihakannya kepada ekonomi kerakyatan.

     Karena di daerahnya terdapat lebih dari 22.000 usaha kecil menengah (UKM), namun hanya 900 an yang telah memiliki legalitas perizinan, tegasnya saat meresmikan Kantor Kas BRI KPP Pratama di Jl. Pembangunan Garut, Senin.

     Diungkapkannya, semakin sengitnya persaingan antar lembaga perbankan, mengisyaratkan terjadinya kemudahan jasa layanan perbankan kepada masyarakat, bahkan dibukanya Kantor Kas BRI KPP Pratama ini bisa menambah sumber pembiayaan, katanya.

     Tetapi diingatkan, supaya pelaksanaan jasa layanan perbankan bisa bersaing dengan sehat dan fair, malahan dapat membangun sinergitas dengan institusi resmi lainnya, termasuk pro aktip menyalurkan dana kredit usaha rakyat (KUR).

     Sementara itu Kepala BRI Cabang Kabupaten Garut, Suparmin antara lain mengatakan, selain di daerahnya terdapat Kantor Cabang, juga memiliki dua kantor cabang pembantu, 30 BRI unit, dua teras BRI serta jasa layanan ATM bersama.

     Menurut dia, BRI memiliki aset terbesar kedua setelah Bank Mandiri, bahkan BRI bisa mempertahankan laba tertinggi perbankan di Indonesia selama tiga tahun berturut-turut, dengan jaringan unit kerja paling luas di Indonesia, ujar Suparmin tanpa menyebutkan angkanya yang riel. (John) ****

BPR GARUT KOTA BERHASIL RAIH STATUS "SEHAT"

Garut News, (15/5).

     Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Lembaga Perkreditan Kecamatan (PD BPR LPK) Garut Kota, berhasil meraih status  lembaga perbankan "sehat" dari Bank Indonesia (BI).

    Tingkat kesehatan bank tersebut, berdasarkan hasil pemeriksaan keseluruhan jasa layanan PD BPR LPK itu, yang dilaksanakan BI selama 2009, ungkap Direktur Lembaga Perbankan PD BPR LPK setempat, Drs H. Dedi Boediman, B.Sc di Garut, Sabtu.

    Menurutnya, selama delapan tahun memimpin institusi keuangan ini, hanya satu kali mengalami pengawasan khusus BI selama dua bulan pada 2006 lalu, selebihnya berstatus sehat bahkan saat mendapat pemeriksaan dari Bank Jabar, bisa berpredikat "sehat plus".

    Sedangkan perkembangan 2010 ini, antara lain ditandai kondisi laba sebelum pajak PD BPR LPK Garut Kota, per 31 Maret 2010 mengalami peningkatan 82,89 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya, sarana jasa pelayanan juga telah diwujudkan dengan senyaman mungkin, bersih, tertib dan sejuk.

    Peningkatan sebesar Rp48,511 juta tersebut, karena pada akhir Maret 2009 lalu Rp58,527 juta sedangkan per 31 Maret 2010 mencapai Rp107,038 juta, ujar Dedi Boediman.

    Didampingi Kabag Keuangan PD BPR LPK, Komarudin, dia mengatakan, keberhasilan meningkatkan laba ini juga sebagai hasil efisiensi yang dilaksanakannya selama ini, dengan tetap berupaya mewujudkan 18 personilnya tetap "solid" dalam menyajikan kualitas jasa layanan kepada para nasabah.

    Total asetnya pun meningkat 5,87 persen atau Rp541,763 juta, dari Rp9,227 miliar menjadi Rp9,769 miliar, disusul peningkatan kredit yang diberikan 1,13 persen atau Rp95,237 juta, dari 8,442 miliar menjadi Rp8,537 miliar.

    Peningkatan juga terjadi pada tingkat kepercayaan masyarakat berupa tabungan 1,58 persen atau Rp31,750 juta, dari Rp2,005 miliar menjadi Rp2,037 miliar, kemudian terjadinya peningkatan deposito berjangka 2,35 persen atau Rp132,200 juta, dari Rp5,621 miliar menjadi Rp5,753 miliar, ungkap Dedi Boediman.

    Dia menyatakan, institusi keuangannya selama ini tidak hanya melayani masyarakat usaha produktif di kawasan perkotaan, melainkan juga membuka Kantor Kas PD BPR LPK di Kampung Bojongloa, Kecamatan Cilawu, yang umumnya banyak dimanfaatkan masyarakat petani sayur mayur.

    Formulasi yang selama ini dipertahankan serta diupayakan ditingkatkan kualitasnya, berupa jasa layanan kepada nasabah dan calon nasabah dengan mengedepankan "senyum, salam dan sapa", imbuh Boediman.

    Sehingga bisa membuahkan status sebagai bank yang sehat, menurut hasil kajian pihak Bank Indonesia (BI) setiap tahunnya, yang juga sekaligus sebagai aset kepercayaan masyarakat terhadap lembaga perbankan ini, katanya. *** (John).

HARGA SAYURAN DAN TELUR DI GARUT MENINGKAT

Garut News, (12/5).
       Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Garut, H.R Ruchiat dalam laporannya, Rabu menyebutkan sejak dua hari lalu terjadi kenaikan harga sayuran serta telur di daerahnya.


       Meski peningkatan harga kebutuhan pokok masyarakat di pasar tradisional Guntur Garut itu, berkisar Rp500 hingga Rp4.000, katanya.

        Terdiri cabe merah gepeng dari semula seharga Rp16 ribu meningkat menjadi Rp20 ribu/kg, cabe rawit merah dari Rp10 menjadi Rp12 ribu/kg, bawang putih dari Rp14 ribu menjadi Rp16 ribu/kg, serta harga komoditi bawang merah yang semula Rp10 ribu menjadi Rp12 ribu/kg.

        Sedangkan telur ayam ras dari semula Rp12 ribu menjadi Rp12,50 per/kg, sementara itu harga cabe merah gepeng di Toserba Rp36 ribu/kg, cabe rawit merah Rp24 ribu/kg, bawang putih Rp23,5 ribu/kg, serta bawang merah Rp12,5 ribu/kg, dan harga telur ayam ras Rp11,050/kg. (John)****

DISDUKCAPIL GARUT KEMBANGKAN JASA LAYANAN JEMPUT BOLA

Garut News, (21/4) - Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) kabupaten Garut, H. Sujana Safei, SH, M.Si menyatakan, Rabu jajarannya kini semakin mengembangkan jasa layanan jemput bola pada masyarakat.

    Karena masih banyak penduduk, yang belum mengetahui fungsi dan manfaat akta kelahiran serta bermukim di kawasan terpencil dengan jarak tempuh terjauh pada radius 130 km lebih dari pusat kota Garut, katanya.

    Sehingga pelaksanaan jemput bola tersebut, sekaligus menyosialisasikan berbagai jasa layanan yang bisa dilakukan Disdukcapil setempat.

    Selain itu, target pendapatan asli daerah (PAD) 2010 dari institusi ini Rp4,2 miliar, masing-masing dialokasikan dari akta-akta catatan sipil Rp294,245 juta, retribusi kartu keluarga (KK) Rp765 juta serta dari retribusi Kartu Tanda Penduduk (KTP) Rp3,172 miliar lebih.

    Optimis tercapai karena memiliki potensi efektif, bahkan hingga triwulan pertama tahun ini telah terealisasi 23 persen, dengan memanfaatkan empat unit kendaraan inventaris dinas yang sekaligus difungsikan sebagai mobil unit operasional ke lapangan.

    Disdukcapil kabupaten Garut, dikelola 77 pegawai terdiri 61 berstatus PNS, 14 tenaga kerja kontrak (TKK) serta seorang tenaga kerja sukarelawan (TKS).

    Meski proses pengurusan KTP dan KK berlangsung pada setiap kecamatan, namun masing-masing kecamatan telah ditargetkan perolehannya untuk didistribusikan ke PAD, ungkap Sujana Safei. ****(John).

KANTOR PPTSP GARUT DEKATKAN JASA LAYANAN MASYARAKAT

Garut News, (14/4)

     Kantor "Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu" (PPTSP) kabupaten Garut, memiliki prinsip mendekatkan dan memudahkan jasa pelayanan kepada masyarakat, secara mudah, cepat, tepat serta dengan biaya normatif.

     Sehingga diharapkan tak hanya dipandang sebagai pencari obyek retribusi, melainkan untuk mewujudkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya perijinan, tegas Kepala Kantor PPSTP, Buldan Junjunan, SH, M.Si di ruang kerjanya, Rabu.

    Sehingga saat ini dibangun jaringan teknologi informasi, dengan memanfaatkan dana bantuan dari Gubernur Jawa Barat, sebesar Rp463 juta, selain itu akan segera diupayakan mobil unit untuk dijadikan sarana menjemput bola, katanya.

    Sedangkan upaya lainnya, terus menyosialisasikan seluruh produk jasa layanan berupa ijin prinsip, ijin mendirikan bangunan (IMB), izin operasional termasuk perijinan lainnya.

    Diantaranya ijin peruntukan penggunaan tanah (IPPT) atau penetapan lokasi, ijin konstruksi, surat ijin usaha perdagangan (SIUP/ SITU), tanda daftar perusahaan, tanda daftar gudang, ijin reklame maupun iklan luar ruang, ujarnya.

    Seluruh jenis perijinan tersebut, telah diatur dalam Peraturan Daerah (Perda) lengkap dengan sanksi hukumannya jika dilanggar, namun untuk sementara penegakkan hukum itu akan diawali dengan sosialisasi secara persuasif dan edukatif, peringatan serta penindakan.

    Pihaknya juga secara bertahap terus melakukan inventarisasi seluruh obyek perijinan, termasuk rumah penduduk yang belum memiliki IMB, menyusul kabupaten Garut merupakan kawasan rawan bencana sehingga memerlukan konstruksi rumah yang sesuai dengan perhitungan teknis konstruksi.

    Selain itu juga diingatkan, agar masyarakat yang memiliki tanah berstatus hak milik jika hendak mendirikan bangunan atau konstruksi, hendaknya disesuaikan dengan tata ruang atau rencana tata ruang wilayah (RTRW), imbuh Buldan Junjunan. ****

PEMKAB GARUT BELUM MILIKI KEBIJAKAN AKUNTANSI KEUANGAN

Garut News, (19/4).

      Wakil Bupati Garut Rd. Diky Candra mengakui, Pemkab setempat hingga kini belum memiliki kebijakan akuntansi keuangan daerah, sehingga sebaik apapun laporan keuangannya tak pernah berstatus "wajar tanpa pengecualian".

    Melainkan dipastikan berstatus wajar dengan pengecualian, maka perlu segera memiliki Peraturan Bupati (Perbub) tentang kebijakan akuntansi keuangan daerah, tegasnya saat ditemui seusai memimpin rapat koordinasi antar Satuan Kerja Perangkat Daerah (SOPD), Senin.

    Dia berjanji secepatnya menugaskan Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) agar segera menyusun dan mengajukan rancangan Perbub tersebut, katanya.

    Beberapa SKPD juga telah diingatkan, supaya secepatnya menindaklanjuti temuan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), termasuk harus mengembalikan kelebihan anggaran pada Dinas Perumahan Tata Ruang dan Cipta Karya (Dinas Bangunan dan Pemukiman/Bangkim) sebesar Rp96 juta ke kas negara.

    Wakil Bupati juga mengemukakan, temuan dari BPK pada 2004 hingga 2008 lalu tersebut, jika tak ditindaklanjuti dan ternyata terdapat unsur pelanggaran penggunaan anggaran, bisa terjerat permasalahan hukum.

    Selain itu perlunya dilaksanakan inventarisasi kualitas pekerjaan selama 2009 lalu, karena pihak pengawas yang memiliki tanggungjawabnya telah menyatakan 100 persen selesai.

    Sedangkan akan berdatangannya petugas Insfektorat Kabupaten Garut ke setiap kecamatan, agar bisa dihadirkan Kepala Unit Pengelola Teknis Daerah (UPTD) terutama UPTD Bina Marga pada masing-masing kecamatan, tegasnya. **** (John).

KENAIKAN HARGA PUPUK BINGUNGKAN PETANI DI GARUT

Garut News, (15/4).

      Terjadinya kenaikan harga berbagai jenis pupuk sejak 9 April lalu, membingungkan petani di kabupaten Garut, Jawa Barat, karena harga dasar gabah kering giling (GKG) masih bertengger pada kisaran Rp3.300/ kilogram.

    Padahal dipastikan terjadinya peningkatan biaya produksi, karena selain pupuk juga diperlukan obat-obatan pemberantas hama tanaman, ungkap petani asal kecamatan Bayongbong Usep Sutarna(24) yang ditemui di halaman Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura kabupaten setempat, Kamis.

    Ungkapan senada juga mengemuka dari petani di Samarang, Talegong, Karang Tengah serta dari kecamatan Tarogong, yang kini sebagian areal tanaman padinya dilanda bencana tanah longsor dan banjir lumpur serta pasir.

    Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Setda Garut, H. Budiman, SE, M.Si menyatakan, terjadinya kenaikan harga tersebutm, surat edaran resminya hingga kini masih belum dia peroleh, yang semestinya ada sebelum terjadinya kenaikan, untuk disosialisasikan kepada masyarakat petani.

    Sekaligus sebagai bahan kajian rapat koordinasi, untuk menentukan langkah antisipasi terjadinya berbagai kemungkinan, namun demikian yang kini diupayakan agar persediaan berbagai jenis pupuk di daerahnya bisa tetap terjamin, katanya.

    Menyusul harga pupuk urea menjadi Rp1.600 dari Rp1.200/kg, ZA Rp1.400 dari Rp1.050/kg, SP Rp2.000 dari Rp1.550/kg, NPK Rp2.300 dari Rp1.750/kg serta pupuk organik Rp700 dari Rp500/kg.

    Sedangkan harga tebusnya disesuaikan menjadi Rp1.475/kg (urea), Rp1.270 (ZA), Rp1.870 (SP), Rp2.170 (NPK) serta Rp560 (pupuk organik).

    Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura setempat, Ir H. Tatang Hidayat, MP mengemukakan, tetap berupaya agar persediaan pupuk di daerahnya bisa memenuhi kebutuhan para petani, katanya.

    Di kabupaten Garut terdapat 10 distributor penyalur pupuk Kujang serta lima distributor penyalur pupuk Petro Kimia, sedangkan target produksi padi tahun ini, 830 ribu ton gabah kering giling (GKG). 

  
Meski pencapaian target tersebut, jauh melebihi produk tahun 2008 yang mencapai 730.162 ton pada areal seluas 130.477 hektar, terdiri 656.471 ton padi sawah dari areal 106.204 hektare serta 73.691 ton padi gogo pada areal 24.273 hektare, katanya. **** (John).

Ny. RANI PERMATA APRESIASI GOW SELENGGARAKAN PASAR RAMADHAN

Ny. Rani Permata Diky Chandra Sampaikan Keterangan Resmi Kepada Green Leave-FM, Terkait Apresiasinya Terhadap Penyelenggaraan Pasar Ramadhan, Yang Digelar GOW Kabupaten Garut. (Foto : Anang).
Garut  News, (Senin, 30/8).

     Istri Wakil Bupati Garut, Ny. Rani Permata Diky Chandra yang juga Pelindung Gabungan Organisasi Wanita (GOW) setempat, Senin menyampaikan apresiasinya atas penyelenggarakan pasar Ramadhan.

     Menyusul meski tanpa bantuan Pemkab, namun kalangan ibu yang tergabung dalam berbagai organisasi wanita itu, dinilai mampu berinovasi melaksanakan perhelatan yang berdampak terkendalinya harga “Sembilan Bahan Pokok” (Sembako), katanya kepada Garut News.

     Sehingga diharapkan agar masyarakat umum, dapat memanfaatkan kegiatan pasar Ramadhan tersebut, dalam memenuhi kebutuhan Sembako serta barang penting lainnya, karena dipastikan bisa diperoleh dengan harga yang relatif murah, imbuhnya.

     Selain Sembako, juga antara lain tersedia pakaian, peralatan dapur, sajian makanan masak termasuk bursa penjualan beragam buku cetakan Agama Islam.

     Pasar Ramadhan yang dibuka Bupati Aceng H.M Fikri itu, disemarakan pula atraksi seni tradisional serta alunan lagu-lagu bernuansakan Islami.

     “Saya Ny. Rani Permata Diky Chanda, selaku pribadi dan keluarga serta Ketua Persatuan Artis Film (Parfi) Korda Kabupaten Garut, menyampaikan selamat melaksanakan ibadah Puasa Ramadhan 1431 H, dengan khusu disertai keihlasan dan kesabaran”.

      Juga Selamat Lebaran Idul Fitri, Taqobbalallohu Minna Wa Minkum Syiamana  Wa Syiamakum, Minal’aidin  Wal  Faidzin, Mohon Maaf Lahir dan Bathin.  Semoga  Kembali Ke Fitrah Kita, dan Allah SWT menerima Amal Ibadah Puasa Kita, Amien. *** (John).

SEKDA GARUT INGATKAN MOBIL DINAS JANGAN DIPAKAI MUDIK

Garut  News, ( Senin 30/8).

      Sekretaris Daerah Kabupaten Garut, H. Hilman Faridz, SE, M.Si mengingatkan,  mobil dinas inventaris pejabat struktural eselon dua dan tiga, di lingkungan Pemkab/Setda setempat, agar jangan memakai mobil dinas untuk mudik Lebaran.

     Kendaraan dinas tersebut, hanya bisa digunakan saat melaksanakan tugas khusus maupun operasional yang dilaksanakan bersamaan pada musim arus mudik dan balik Lebaran Idul Fitri, tegasnya saat didesak pertanyaan Garut News, Senin.

     Namun jika sengaja bermudik ria bersama keluarga memanfaatkan berlangsungnya cuti Lebaran, hendaknya para pejabat memanfaatkan kendaraan milik pribadi atau angkutan penumpang umum biasa, katanya.

     Karena Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan juga melarang keras pejabat menggunakan mobil dinas untuk mudik Lebaran, katanya.

     “Mobil dinas milik rakyat, karena dibeli bersumber dari uang rakyat, atau bukan warisan nenek moyang,” ungkap kalangan mahasiswa Garut, dengan nada lantang dan sinis.

     Sedangkan mengenai masih belum terpenuhinya Penerangan Jalan Umum (JPU) terutama pada ruas jalan kabupaten, secara terpisah dijanjikan Kadis Pertacip, Ir H. Deni Suherlan, bisa terpenuhi tujuh hari sebelum Lebaran Idul Fitri, ungkapnya sambil berlalu terbirit-birit menghindari gencarnya pertanyaan Pers. *** (John).

KOMPLEK SDN CIARO TERKEPUNG JALUR LINGKAR NAGREG

Garut News, (Minggu, 30/8).

     Komplek Sekolah Dasar Negeri (SDN) Ciaro di Kampung Ciburial Desa Ciherang, yang didirikan sejak puluhan tahun lalu, kini terkepung jalur lingkar Nagreg menyusul arus kendaraan dari arah Garut tujuan Bandung  jadi melintas di samping dinding sekolah.

     Selain kebisingannya bisa mengganggu proses belajar mengajar ratusan siswa, juga mereka sama sekali tidak dapat lagi menyeberang ruas jalan dari depan sekolah, ungkap warga setempat termasuk Jejen(42) asal Majalaya Bandung kepada Garut News, Minggu.

     Sehingga setiap berangkat dan pulang sekolah, terpaksa mereka melewati bawah jembatan, atau menyusuri jalan setapak pinggiran sungai, yang rawan meluap maupun banjir jika diguyur hujan deras, katanya.

      Selain terdapat pinggiran sungai, ratusan siswa tersebut juga melintas jalan setapak yang di sebelahnya terdapat perbukitan areal persawahan, kerap berkondisi becek dan licin akibat mudah berlumpur, ungkap warga sekitarnya.

     Mereka berharap segera dibangun jembatan penyeberangan, untuk menghindari kecelakaan lalu lintas termasuk korban jiwa, karena setiap kendaraan yang melintasinya dipastikan dengan kecepatan tinggi, menghadapi tanjakan pada ruas jalan baru Lingkar Nagreg.

     Terlebih lagi, sebelum kendaraan berbelok ke arah kiri, melintasi pula ruas jalan menurun dari arah Kabupaten Garut, ungkap Jejen pula.

     Sementara itu, pada beberapa lokasi ruas jalan Lingkar Nagreg sepanjang 53 km, siang-malam hingga Minggu sore masih terus-menerus dilakukan upaya penyempurnaannya termasuk pengaspalan serta pemadatan pada kiri dan kanan bahu jalan, secara marathon.  

     Hingga kini masih belum terpasang marka jalan serta rambu-rambu lalu lintas, sedangkan sepanjang perjalanan sarat terdapat perbukitan terjal rawan longsor, akibat sama sekali belum tertanami vegetasi penghijauan. *** (John).