SETETES DARAH PUN BERMANFAAT BAGI PMI GARUT

Garut  News, ( Kamis, 30/9 ).

      Kabag Informatika Setda Garut, Dik Dik Hendrajaya, M.Si menyatakan kepada Garut News, Kamis, sumbangan setetes darah pun sangat bermanfaat bagi PMI setempat.

SEKURANGNYA 13 PSK GARUT DIREHABILITASI KE PALIMANAN

Kasi Penegak Satpol-PP Garut, H. Mimin, SH
Garut  News, ( Kamis, 30/9 ).

       Sekurangnya 13 pekerja seks komersial (PSK) asal Kabupaten Garut, selama 2010 ini direhabilitasi ke Palimanan, mereka terdiri kaum perempuan yang setiap digelar operasi “Pekat” selalu tergaruk petugas, sehingga dinilai sebagai “kambuhan”.

BERAGAM KEPENTINGAN DIINDIKASIKAN TERDAPAT PADA PENAMBANGAN EMAS CIHIDEUNG

Lokasi Penambangan Cihidueng Garut, Menelan Dua Korban Jiwa. (Foto : Ridwan Mustafa/ Naskah John Doddy Hidayat).
Garut  News, ( Kamis, 30/9 ).

       Beragam kepentingan diindikasikan terdapat pada lokasi penambangan emas di Kampung Cihideung, Desa Cipangramatan Kecamatan Cikajang Kabupaten Garut, Jawa Barat.

     Sehingga meski illegal, namun upaya penghentiannya dinilai banyak kalangan memerlukan pendekatan khusus secara terkoordinasi dengan banyak pihak, termasuk menyertakan partisipasi masyarakat, yang memiliki kepedulian tinggi terhadap lingkungan.

     Saat fenomena tersebut dikonfirmasikan dengan Bupati Aceng H.M Fikri, Kamis, dia mengemukakan pihaknya tidak bisa terlalu jauh menyikapi adanya indikasi beragam kepentingan pada lokasi penambangan illegal tersebut, ujarnya kepada Garut News.

      Tetapi ditegaskan, agar segera ditutup karena terbukti membahayakan keselamatan jiwa manusia, menyusul tewas mengenaskannya dua pencari emas di dalam lubang berkedalaman sekitar 30 meter, Selasa  (28/9).

      Bahkan menurutnya, selama ini pun menimbulkan konflik horizontal serta merusak lingkungan akibat pencemaran “mercury” serta penggalian lubang penambangan, yang  tersebar pada areal sekurangnya 47 hektare dengan 200 an lebih bongkahan lubang galian, sehingga harus segera ditutup bersamaan turun tangannya tim gabungan, katanya. ***(John).

RATUSAN WARGA PAKENJENG GARUT PERLU SEGERA DIRELOKASI

Garut  News, ( Kamis, 30/9 ).

      Ratusan warga di Kecamatan Pakenjeng, yang lokasi pemukimannya mengalami tanah retak sepanjang 1,5 km selebar 0,5 meter, bahkan setiap diguyur hujan deras dan lama menimbulkan retakan baru, perlu segera di relokasi ke tempat aman.

      Demikian hasil kajian Pusat Vulkanologi dan Mitigas Bencana Geeologi (PVMBG), namun realisasi relokasi setelah adanya hasil kajian tim teknis, untuk menentukan lokasi, waktu serta biaya yang diperlukan, ungkap Bupati Aceng H.M Fikri kepada Garut News, Kamis.

      Menyusul warga yang perlu direlokasi tersebut, terdapat diantaranya sebelumnya pernah direlokasi dari tempat lain, sehingga pelaksanaan relokasi yang akan datang mutlak diperlukan perencanaan yang sematang mungkin, katanya. *** (John).

115 ELEMEN MASYARAKAT NILAI KINERJA BUPATI GARUT BURUK


Garut News, ( Kamis, 30/9 ).

       Sekurangnya 115 elemen masyarakat dari berbagai organisasi dan LSM, kembali mengemukakan penilaiannya terhadap kinerja Bupati Aceng H.M Fikri buruk, sehingga meski SDA berlimpah ruah, tetapi masih terdapat warga Garut yang terpaksa mengonsumsi nasi “aking” (nasi bekas yang dicuci dan dimasak kembali).

      Demikian antara lain diungkapkan Ketua Presidium “GARASI”, H. Ee Sumarno, ketika beraudensi dengan kalangan legislatif di ruang sidang paripurna DPRD setempat, Kamis.

      Mereka juga menghujat eksistensi para anggota DPRD, yang dinilai sangat lamban merespon rekomendasi Presidium, sehingga banyak diantara peserta aksi mendesak DPRD menggunakan hak angketnya.

      Sementara itu, Bupati yang mendatangi ruang rapat paripurna, antara lain disambut siulan, kemudian menggelar pertemuan secara tertutup di ruang Ketua DPRD, sedangkan para peserta aksi umumnya mengaku “tidak mengusung kepentingan pribadi”, katanya.     
       Nyaris pada saat bersamaan, Ketua Pusat Informasi dan Studi Pembangunan (PISP), Hassanuddin, mendesak Bupati Aceng H.M Fikri bertanggungjawab, atas pengelolaan dana bagi hasil (DBH) panasbumi sebesar Rp69 miliar lebih, yang diterima Pemkab Garut.

       Mendesak anggota dan setiap Fraksi DPRD Garut, menggunakan hak meminta keterangan (interpelasi) kepada Bupati, terkait keterbukaan dan kebijakan belanja daerah dari dana tersebut, katanya.  *** (John).    

BERUANG MADU DI TAMAN SATWA CIKEMBULAN

Sepasang Beruang Madu Berusia Tiga Bulan, Menambah Koleksi Hewan Dilindungi Undang-Undang, Di Taman Satwa Cikembulan. (Foto : Ist/ Naskah John Doddy Hidayat).

BULAN BHAKTI GOTONG ROYONG DICANANGKAN DI LIMBANGAN


Garut, ( Rabu, 29/9 ).

      Pencanangan bulan bhakti gotong royong Tingkat Kabupaten Garut, dilaksanakan di Alun Alun Kecamatan Balubur Limbangan, oleh Bupati Aceng H.M Fikri, Rabu.

     Sekaligus pengambilan sumpah dan pelantikan enam kepala desa dari empat kecamatan, diantaranya Desa Galih Pakuan Limbangan, Tegal Lega Bungbulang, serta Desa Sukarame Kecamatan Caringin, ungkap Kabag Informatika Setda setempat, Dik Dik Hendrajaya, M.Si.  

      Terkait pencanangan pelaksanaan bulan bhakti gotong royong, menurut banyak kalangan di Kota Garut termasuk lembaga perguruan tinggi, justru paling utama bisa digalakan di kawasan perkotaan, serta perumahan penduduk menengah keatas.

     Menyusul, sosiologi warga di pedesaan terutama pada daerah terpencil, sikap kekerabatan serta kegiatan gotong royongnya masih sangat kuat, sedangkan warga di perkotaan terutama di lingkungan masyarakat menengah keatas, semakin terkontaminasi sikap egois warga Kota Besar.

     Gaya hidup maupun perilaku aneh, kalangan menengah keatas dari Kota Besar seperti Bandung, Jakarta dan Bekasi, juga kerap dengan relatif mudah ditiru masyarakat di daerah.

     Mulai dari warna rambut, hingga kurang bahkan tidak pedulinya terhadap beragam kegiatan gotong royong, katanya. *** (John). 

288 LULUSAN STIKES KARSA HUSADA GARUT, DI WISUDA

Garut  News, ( Rabu, 29/9 ).

      Sebanyak 288 lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Karsa Husada di Kabupaten Garut, Jawa Barat, telah di wisuda Selasa (28/9) di Gedung Pendopo Kabupaten setempat.

      Mereka terdiri program studi S.1 serta D.3 Keperawatan Kelas Reguler dan Non Reguler, diingatkan agar bisa  mentranformasikan pemanfaatan ilmunya yang diperoleh semasa perkuliahan, agar bermanfaat bagi masyarakat sekaligus menjadi kebanggaan bagi orangtua yang  dengan jerih payah mendidik serta menyekolahkan, sejak TK hingga berhasil mendapatkan gelar, tegas Ketua Stikes Karsa Husada, dr. H. Teni S. Rifa’i. (Foto: Ist/ Naskah John Doddy Hidayat)

PSK DI PROTES

Warga Garut Marah, Bundaran Guntur Kerap Dijadikan Transaksi Badani PSK Dengan Konsumennya. (Foto : Nova Nugraha Putra).

MESKI TELAN DUA KORBAN JIWA, PENAMBANGAN MASIH BERLANGSUNG

Lokasi Penambangan Cihidueng Garut, Menelan Dua Korban Jiwa. (Foto : Ridwan Mustafa/ Naskah John Doddy Hidayat).
Garut  News, ( Rabu, 29/9 ).

      Aktivitas penambangan emas, yang selama ini dilakukan secara tradisional di Cihidueng Desa Cipangramatan Kecamatan Cikajang, masih terus berlangsung meski telah menelan dua korban jiwa di kedalaman sekitar 30 meter.

     Camat Cikajang, Undang Syarifudin kepada Garut News, Rabu mengemukakan kedua korban tewas itu, selama ini bukan sebagai penambang melainkan warga Kampung Badega atas nama Aa Rohana(38), serta Ajang(30) warga Kampung Potongan, katanya.

     Mereka tewas mengenaskan di dalam lubang penambangan Blok Sakura, yang menurut Camat Undang Syarifudin merupakan lubang yang telah lama tidak dipakai lagi, sehingga diperkirakan menghirup gas asam.

      Sebelumnya, kedua korban mencari emas bersama tiga rekan lainnya, masing-masing  Dadang, Atep dan Amang. Kedua korban baru diketahui tewas pada Selasa (28/9) oleh ketiga rekan lainnya, akibat sangat lama tidak naik ke atas permukaan tanah.

      Menyusul seorang rekan lainnya sempat masuk  lubang, namun bisa langsung merasakan bau gas asam kemudian minta segera tali yang diikatkannya ditarik kembali oleh kedua rekannya di atas,  sehingga bisa diselamatkan, sedangkan Aa Rohana dan Ajang hingga dievakuasi dalam kondisi meninggal dunia.

      Masih menurut Camat, selama ini terdapat tiga perorangan serta tiga kelompok, yang mengajukan perijinan penambangan kepada Pemkab Garut, namun Dinas Sumber Daya Alam dan Pertambangan (SDAP) setempat, belum memberikan WPR (Wilayah Pertambangan Rakyat).   

      Bahkan katanya, pada April 2010 pihak SDAP memberikan peringatan kepada kalangan penambang, sedangkan unsur Muspika Kecamatan hanya berkewajiban dalam pengamanan wilayah atau bukan lokasi penambangan sebelum adanya WPR, kata Camat.

      Namun Camat tidak menjelakan, lokasi penambangan tersebut juga merupakan wilayah Kecamatan Cikajang, bahkan belum diperoleh informasi tentang sejauh mana Dinas SDAP berkoordinasi dengan aparat penegak hukum untuk menertibkan aktivitas penambangan.

     Sejauh ini pula, masih belum diperoleh kejelasan mengenai penerapan Undang-Undang Pertambangan serta Peraturan Pemerintahnya.

   Sementara itu, Kapolres Garut AKBP Yayat Ruhiyat mengatakan, pihaknya melakukan penyidikan atas tewasnya dua warga Cikajang di lokasi penambangan tersebut, dan akan melakukan kajian keabsahan lokasi galian emas ini, katanya kepada Pers.

       Dihubungi terpisah Kepala Dinsosnakertrans Garut, Hj. Elka Nurhakimah, M.Si menyatakan, jika terdapat permohonan dari pihak keluarga korban, pihaknya bisa mengupayakan sumbangsih bantuan sosial berdasarkan kemampuan yang ada.  ***(John).

KADINSOSNAKERTRANS GARUT TEGASKAN, PENGUNGSI PAKENJENG TIDAK PERMANEN

Garut  News, ( Selasa, 28/9 ).

      Kepala Dinsosnakertrans Kabupaten Garut, Hj. Elka Nurhakimah, M.Si menegaskan, Selasa, para pengungsi korban tanah retak di Kecamatan Pakenjeng, sifatnya tidak permanen, melainkan mereka pun bisa tetap berdomisili di rumahnya masing-masing.

      Bahkan selama ini pun, dinilai bisa melaksanakan kegiatan rutinnya masing-masing, hanya jika terjadi hujan deras dievakuasi untuk menghindari terjadinya bencana alam, yang membahayakan keselamatan jiwa, katanya kepada Garut News.

     “Kemarin pun, jumlah tendanya sudah kita tambah,“ ungkap Elka menyusul  sejak terjadi retakan tanah di Kampung Cimareme  Tengah  Desa Tegalgede  Pakenjeng  pada 13 September, gerakan tanahnya cenderung  meluas,  mengakibatkan lokasi retakan tanah bertambah.

       Kepala Desa Tegalgede, Yuhana mengatakan, jumlah kepala keluarga (KK) terancam akibat terjadinya retakan tanah di daerahnya saat ini 239 KK atau 645 jiwa, 72 KK di antaranya atau 240 jiwa mengungsi ke delapan tenda yang disediakan.

      Tenda satu dihuni dua KK (11 jiwa), tenda dua 10 KK (34 jiwa), tenda tiga 6 KK (16 jiwa), tenda empat 3 KK (12 jiwa), tenda lima 8 KK (28 jiwa), tenda enam 35 KK (136 jiwa), tenda tujuh 7 KK (28 jiwa) serta tenda delapan dihuni 3 KK (11 jiwa), katanya.

       Menyebabkan para pengungsi terpaksa berdesak-desakan,  ujar Yuhana di lokasi pengungsian.

        Bahkan masih terdapat  warga yang memaksakan diri bertahan di rumahnya, meski dihantui rasa was was, sehingga diperlukan  sekitar 30 buah lagi.

       Para pengungsi, warga RW. 08 dan 09 di Kampung Cimareme Tengah, dengan jumlah rumah rusak berat mencapai 60 unit dan rusak ringan 180 unit, sedangkan yang terancam, jumlahnya jauh lebih banyak, ungkap Yuhana. ***(John).

ISTRI WABUP GARUT HIMPUN DAN SALURKAN DEDIKASI DERMAWAN

Garut  News, ( Selasa, 28/9 ).

     Istri Wakil Bupati Garut, Ny. Rani Permata Diky Chandra kepada Garut News, Selasa menyatakan, akan terus berupaya secara maksimal menghimpun serta menyalurkan setiap dedikasi kalangan dermawan dari manapun.

      Menyusul di Garut masih banyak masyarakat miskin, sangat memerlukan biaya penunjang proses pengobatan penyakit kronis, yang mendesak ditanggulangi meski dana pengobatannya bisa ditanggulangi pelaksanaan program “jaminan kesehatan masyarakat” (Jamkesmas), katanya.

     Tetapi saat pasien tersebut, menjalani operasi serta rawat jalan pada rumah sakit rujukan di Bandung, selain diperlukan biaya transfortasi juga akomodasi penunggu pasien serta biaya hidup keluarga yang ditinggalkan di rumah.

     Sehingga akan terus mengimbau serta menjaring kalangan dermawan, agar mereka tersentuh dan tergugah, untuk berperan serta mengurangi beban biaya penunjang proses pengobatan masyarakat miskin.

      Ny. Rani Permata Diky Chandra mengemukakan hal itu, saat mendatangi rumah sejumlah warga miskin yang anggota keluarganya di dera penyakit kronis pada beberapa perkampungan di Desa Pasanggarahan Kecamatan Sukawening, 25 km arah timur dari pusat Kota Garut.

     Mereka yang didatangi Ny. Rani Permata Diky Chandra, Ana Mulyana(21) di Kampung Ciawitali yang pahanya membengkak sebesar buah kelapa akibat terserang kanker ganas sejak Sembilan bulan lalu.

      Penderita, anak pasangan suami-istri Afipuddin(50) serta Ny. Banah(45), dengan mata pencaharian sebagai buruh serabutan di Kota Bandung, disusul Rochimat(7) yang sejak usia empat tahun didera penyakit saraf pada kepala, akibat sebelumnya sering kejang, setelah mendapatkan imunisasi polio kemudian badannya demam serta panas tinggi.

     Selanjutnya Restri(1), anak keenam dari pasangan suami istri Encang(60) serta Ny. Aisyah(40) menderita hydrocephalus sangat parah (pembesaran kepala) sejak usia empat bulan, berobat terakhir lima bulan lalu, namun tidak ada tenaga medis yang sanggup menyembuhkannya, selain harus dirujuk ke rumah sakit besar.

      Warga Kampung Desa Kolot tersebut, sehari-harinya hanya berprofesi sebagai pekerja serabutan, sehingga hanya mampu menempati rumah berukuran sekitar 6 m2.

     Sedangkan Ihsan(28), menderita tulang punggung terjepit sejak empat tahun lalu, hanya ditemani ibunya Ny. Endeh(65) di Kampung Bebedahan Pasir Sukawening, sehingga terpaksa hidup sehari-hari hanya mengandalkan pemberian makan secara bergiliran dari tetangga terdekat.

     Ikut serta dalam kunjungan Ny. Rani Permata Diky Chandra, antara lain Camat Sukawening, Drs Otto Iskandar, SH, M.Si beserta istri, Kapolsek AKP Sukmanawijaya,MH juga Dan Ramil setempat, hadir pula unsur kecamatan dan pemerintahan desa.

      Istri Wabup, juga selama sehari penuh, Senin (27/9) menghibur warga Kecamatan Pakenjeng, terutama kaum ibu termasuk yang tengah hamil serta baru melahirkan, mereka banyak mengalami “tarumatis” akibat tanah terbelah selebar 50 cm, membentang sepanjang 1,5 km.  *** (John).

KABUPATEN GARUT PERLUKAN LIMA RUMAH SAKIT

Garut News, ( Selasa, 28/9 ).

      Berdasarkan jumlah penduduk Kabupaten Garut, yang saat ini mencapai lebih dari 2,5 juta jiwa, maka diperlukan sekurangnya lima rumah sakit, karena idealnya setiap rumah sakit memberikan jasa layanan kepada 500 ribu penduduk.

     Sedangkan setiap Puskemas idealnya melayani 30 ribu penduduk, sehingga setiap harinya kerap terjadi luapan pasien yang terpaksa antri untuk mendapatkan tempat tidur di RSU dr Slamet Garut, ungkap Wakil Direktur RSU tersebut, R. Abubakar kepada Garut News, Selasa.

      Menyusul Kabupaten Garut hingga kini hanya memiliki satu RSUD, sedangkan pembangunan rumah sakit di Kecamatan Pameungpeuk, masih belum dipastikan hingga beberapa tahun mendatang bisa dioperasionalkan, katanya.

      Sementara itu, RSUD tidak bisa bahkan tidak boleh menolak kedatangan pasien, kecuali bagi pasien dengan jenis penyakit parah, yang harus segera dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.

     Membludaknya pasien nyaris setiap hari, kerap terpaksa sementara menempati ruang Unit Gawa Darurat (UGD), bahkan menempati lorong rumah sakit dengan mendatangkan tempat tidur “velbet” pinjaman.

     Tetapi masih banyak kalangan masyarakat, yang hingga saat ini tidak tahu bahkan tidak mau tahu kendala dihadapi RSU dr Slamet, yang nyata-nyata beroperasi di luar kemampuannya.

      Karena itu, diharapkan warga yang memanfaatkan jasa layanan rumah sakit ini, tidak mudah emosional jika tidak langsung mendapatkan kamar dan tempat tidur rawat jalan, imbuhnya. *** (John).  

SETIAP TAHUN 2.200 HEKTARE SAWAH GARUT DIRANGGAS TIKUS

Garut News, ( Senin, 27/9 ).

      Setiap tahun sekurang-kurangnya 2.200 hektare sawah di Kabupaten Garut, diranggas hama tikus, yang menelan kerugian maupun kehilangan produksi sebesar 25 persen dari 19.200 ton produk gabah kering giling (GKG).   

     Sedangkan harga dasar GKG Rp3.300/kg, menyusul hewan pengerat tersebut seragannya sepanjang tahun cukup sporadis, ungkap Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura setempat, Ir H. Tatang Hidayat, MP kepada Garut News, Senin.

      Upaya pemberantasan serta pengendaliannya terus dilakukan, namun mutlak diperlukan peran serta masyarakat petani, katanya.

      Pihaknya pun berupaya menyukseskan upaya swasembada kedelai, yang hingga 2012 mendatang bisa mencapai areal seluas 134 ribu hektare, katanya. ***(John).

CIMANUK HANYUTKAN WARGA BAYURESMI GARUT

Garut  News, ( Senin, 27/9 ).

     Derasnya luapan sungai Cimanuk, menghanyutkan Daim(20) warga Kampung Anyersari RT. 01/02 Desa Karangsari Kecamatan Banyuresmi Kabupaten Garut, Senin.

     Daim semula bermain-main dan berenang di sungai tersebut bersama lima rekannya, yang kelimanya selamat di Leuwi Bungbang Kampung Curug Babakan RT. 2/10 Desa Karyasari, ungkap personil Satlak PBP kabupaten setempat, Imat Ruchimat kepada Garut News.

     Hingga sore hari, upaya pencarian masih terus dilakukan, meski terkendala kondisi cuaca yang kerap berubah dengan cepat, bahkan selain mendung juga berkabut, katanya. *** (John).

DINSOSNAKERTRANS GARUT USULKAN BBR KE BPBD JABAR

Garut  News, ( Senin, 27/9 ).

      Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Garut, Hj. Elka Nurhakimah kepada Garut News, Senin mengemukakan pihaknya tengah mengusulkan bantuan “bahan bangunan Rumah” (BBR) kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat.  

     Menyusul 11 rumah warga Kampung Cisaga Dusun Cigadog Karangsari Cikelet Garut , Sabtu (25/9) hancur tergerus tanah longsor dan banjir lumpur, sehingga kini sekurangnya 21 kepala keluarga (KK) atau 69 jiwa masih dievakuasi ke SDN Karangsari.

     Mereka juga mendesak direlokasi, yang menurut Nurhakimah masih perlu rekomendasi hasil penelitian Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), katanya.

     Korban bencana juga sangat mendesak memerlukan therafi psikologi, akibat dilanda kecematan terjadinya bencana susulan serta hilangnya bangunan rumah mereka, tetapi kegiatan pemulihan psikologi merupakan ranah Dinas Kesehatan, ungkap Elka.

     Ditemui terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, dr H. Hendy Budiman, M.Kes menyatakan, tenaga kesehatan di setiap kecamatan maupun Puskesmas telah menjalani pelatihan, sehingga dipastikan mereka bisa menanganinya. Sedangkan penanganan dari Tim Khusus, tidak diperuntukan bagi korban bencana yang sifatnya temporer, ujar Hendy Budiman.

“Banjir bandang”

      Dari Garu dilaporkan pula, Minggu (26/9) mulai Pukul 20.25 WIB terjadi banjir bandang di Desa Suci, disebabkan. Meluapnya tanggul irigasi balok suci di Kecamatan Karangpawitan, sehingga air membludak sepanjang Jl. Cimasuk dan merendam hektaran sawah serta palawija siap panen.

     Sementara itu  setiap turun hujan, sebanyak 18 kepala keluarga (KK) di Kampung Sawahlega RT. 01/03 dan Kampung Cibunar RT. 03/04 Desa Sukamulya Kecamatan Pakenjeng terpaksa  mengungsi. Karena khawatir terjadinya tanah amblas di wilayahnya, yang semakin mengancam keselamatan jiwa mereka.

      Kepala Desa Sukamulya Dedi Somantri mengungkapkan, kondisi tanah retak dan amblas selama ini mengamcam 97 KK atau 344 jiwa, maka penduduk sekitarnya mendesak direlokasi.

     Kondisi tanah terus menerus mengalami pergeseran setiap turun hujan, kondisi ini terjadi sejak (18 September lalu, selain mengancam 97 rumah, dua masjid Jami di dua kampong itu , juga longsoran tanah berawal dari Gunung Angsana merambat ke perkebunan dan sawah sepanjang 1,5 kilometer dengan lebar retakan mencapai 50 cm, katanya. ***(John).

KORBAN LONGSOR CIKELET MENDESAK BANTUAN “BBR” DAN DIRELOKASI


Garut  News, ( Minggu, 26/9 ).

     Sekurangnya 21 kepala keluarga (KK) atau 69 warga Kampung Cisaga Dusun Cigadog Karangsari Cikelet Garut, yang sejak Sabtu (25/9) dievakuasi ke SDN Karangsari, mendesak bantuan bahan bangunan rumah (BBR) dan bisa direlokasi ke tempat aman.

     Menyusul terjadinya bencana tanah longsor dan banjir lumpur, menggerus 11 rumah penduduk serta sepuluh rumah lainnya terancam, sehingga warga setempat saat ini dihantui terjadinya longsor susulan, ungkap mereka termasuk Maman(45) kepada Garut News, Minggu.

     Ditemui terpisah Kepala Seksi Balinsos Dinsosnakertrans Kabupaten Garut, Drs Dadang Bunyamin menyatakan, rencana kegiatan relokasi penduduk bisa dilaksanakan jika telah terdapat rekomendasi hasil penelitian dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

     Sedangkan realisasi bantuan BBR, antara lain akan diusulkan kepada Kementerian Sosial serta Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat, sementara sekarang ini menyiapkan logistik untuk kegiatan tanggap darurat, yang akan segera dijemput petugas dari Kecamatan Cikelet siang ini.

     Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat, Minggu telah memasok tiga ton logistik, antara lain berupa mie instan, sarden, saos dan kecap, juga tiga ton beras dalam bentuk “delivery order” (DO), ungkap pengantarnya, Yoga kepada Garut News, menambahkan.

     Pasokan bantuan tersebut, sebagai “buffer stok” Dinsosnakertrans Kabupaten Garut, yang segera didistribusikan kepada korban bencana di manapun, ungkap Dadang Bunyamin pula.

     Bahkan katanya, akan segera tiba bantuan logistik dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat, ungkap Dadang.

     Bencana tanah longsor di wilayah Kecamatan Cikelet itu, sekurangnya menelan kerugian ratusan  juta rupiah. *** (John).

WARGA GARUT BERPELUANG KERJA DI KOREA


Garut  News, ( Minggu, 26/9 ).

     Warga Kabupaten Garut, Jawa Barat, berpeluang bisa bekerja di Korea diantaranya tamatan SLTA, dengan syarat antara lain dapat berbahasa Korea dengan fasih, sedangkan gaji setiap bulannya rata-rata Rp7 juta.

    Kepala Seksi Penempatan Tenaga Kerja pada Dinsosnakertrans Garut, Yayat Hidayat, SH kepada Garut News, Minggu mengemukakan hal itu seusai melepas 12 warga asal Garut Selatan, yang akan mengikuti Pelatihan Bahasa serta Budaya Korea selama dua bulan di Cirebon.

     Saat ini sekurangnya terdapat 35 warga Garut, yang mengikuti pelatihan tersebut, kemudian Desember mendatang mereka menjalani ujian lisan serta tertulis, yang diselenggarakan Perguruan Tinggi Negeri, seperti di Universitas Indonesia atau UNPAD Bandung, katanya.

     Sedangkan proses pembelajaran termasuk mengikuti seleksi hingga mendapatkan certivikat, calon tenaga kerja dipungut biaya Rp4 juta, termasuk biaya makan serta menginap selama mengikuti pelatihan.

     Mereka akan menempati pekerjaan pada sektor perikanan, pabrikan, manufacturing serta pada sektor pertanian, yang tahun ini secara nasional mendapat kuota bagi sekitar sembilan ribu tenaga kerja asal Indonesia, seribu TKI diantaranya kuota bagi Provinsi Jawa Barat.  

      Sehingga selama ini, Indonesia menjadi pemasok tenaga kerja terbesar ke Korea, dan hingga sekarang terdapat sekitar 30.000 tenaga kerja Indonesia yang bekerja di negara tersebut.

     Sebagaimana diungkapkan Direktur Pelayanan Penempatan Pemerintah, Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Dr Haposan Saragih, seusai memberikan pengarahan pada  persiapan tes bahasa Korea untuk para tenaga kerja yang akan dikirim ke negara tersebut, di Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS), Sabtu lalu.

      Pada 2010, Korea memberikan kuota tenaga kerja kepada Indonesia sebanyak 9.000 orang, katanya. *** (John).

11 RUMAH WARGA CISAGA GARUT TERGERUS TANAH LONGSOR

Garut  News, ( Sabtu, 25/9 ).

    Sekurangnya 11 rumah warga di Kampung Cisaga Dusun Cigadog Desa Karangsari Kecamatan  Cikelet Kabupaten Garut, Jawa Barat, tergerus bencana tanah longsor, Sabtu dini hari, sedangkan 10 rumah lainnya terancam.  

     Mengakibatkan 21 kepala keluarga (KK) atau 69 jiwa, terpaksa diungsikan di SD Karangsari, mereka saat ini mendapat bantuan logistik tanggap darurat dari Dinsosnakertrans, ungkap Kabag Informatika Setda Garut, Dik Dik Hendrajaya kepada Garut News.

      Dinsosnakertrans juga antara lain, menyiapkan pasokan beras, mie instan serta peralatan untuk memasak, bencana tanah longsor akibat rentannya kondisi tanah setelah diguyur hujan secara terus-menerus, katanya. *** (John).

Elang Gumilang Sukses di Usia 24 Tahun



Adalah Elang Gumilang (25) , wirausaha muda yang berada di balik pembangunan perumahan amat sederhana bertipe 22/60,mungil tapi fungsional tempat untuk pulang dan bernaung bagi mereka yang bisa terbilang miskin.Tangan dinginya menelurkan apa yang selama ini sangat jarang dilakukan pengembang kawakan -  bermodal besar atau kecil - untuk membuat perumahan khusus orang miskin.
Selama ini bisnis properti sepertinya hanya untuk ditujukan bagi kaum berpunya , demikian Elang berpikir. Mereka yang papa dan membutuhkan tempar bernaung justru hanya punya mimpi untuk memiliki rumah sendiri. "Ada 75 juta penduduk negeri ini yang membutuhkan rumah. Ini  peluang bisnis , tapi kita sekalian ibadah membantu orang juga, " katanya.
TARGET 2000 RUMAH
Berayahkan seorang kontraktor , buat elang bukan hal mustahil mencoba segala jenis usaha. Ditambah sejumlah pertimbangan mendalam, awal 2005-tatkala ia masih menjadi mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor (IPB) - ia mulai membeli sepetak tanah dan membangun rumah pertamanya. Modal diperoleh dari patungan bersama teman-temannya semasa SMA maupun kuliah. Rumah sederhana berukuran 22 meter persegi dengan luas tanah 60 meter persegi ini langsung pindah tangan ketika selesai dibangun. Terbukti, orang haus akan rumah murah seharga 23-37 juta rupiah itu.
Saat itu, jumlah pekerja Elang baru sekitar tujuh orang untuk mengurusi administrasi hingga pemasaran. Namun lambat laun , bisnisnya ini berakar, menggeliat, dan bertumbuh. Dari satu unit , bertambah menjadi tiga unit . Bertambah terus , sampai sudah sekitar lebih dari 200-an rumah dibangunnya. Target yang direncanakannya tak tanggung-tanggung. Perusahaan Semesta Guna Grup miliknya, ingin membangun 2.000 unit rumah sederhana. Dalam waktu setahun , investasi yang ditanamkan naik berlipat. Nilai jual objek pajak (NJOP) tanah yang tadinya hanya Rp 50 ribu misalnya, melejit hingga lima kali lipat dalam dua semester.
Omzet per tahunnya pasti bikin pengusaha mana pun berdecak kagum - mengingat awal mula sepak terjangnya - karena tak kurang dari Rp 20 miliar per tahun dapat ia bukukan.Belum lagi dari kontrak pre periodik terbarunya menambah Rp 80 miliar hingga Rp 100 miliar ke bisnisnya.
Elang Gumilang, mahasiswa sederhana dari IPB - kampusnya petani- anak H. Enceh dan Hj.Priani, kini mempekerjakan ratusan karyawan pada setiap proyeknya. Sekitar 30 tenaga administrasi dan 100 pekerja di setiap proyek siap membantunya. Elang-lajang kelahiran Bogor , 6 April 1985 telah mengepakkan sayap bisnis sejauh yang ia bisa, dan terbang setinggi yang dapat ia capai.
'Otot dan Otak Bisnis
Elang terlahir dari keluarga yang lumayan berada, namun bergaya hidup bersahaja. Pendidikan moral dari orangtuanya tertanam baik.
Ajaran itu terus berurat akar dalam dirinya. Sebagai pelajar sekolah, ia termasuk siswa gemilang. Jiwa wirausaha Elang mulai terasah saat ia duduk di bangku kelas 3 SMU. Ia mempunyai target setelah lulus SMA harus mendapatkan uang Rp 10 juta untuk modal kuliah. Tanpa sepengetahuan orangtua, ia berjualan donat keliling ke sekolah-sekolah dasar di Bogor. Namun, akhirnya orangtuanya tahu juga. Elang disuruh berhenti berjualan karena UAN (Ujian Akhir Nasional) telah menjelang.
Dilarang berjualan donat , pemenang lomba bahasa sunda tahun 2000 se Bogor ini tertangtang mencari uang dengan cara lain. Pada 2003 , ketika fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB mengadakan lomba Java Economic Competition se Jawa, Elang mengikutinya dan berhasil memenanginya . Begitu pula saat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia menyelenggarakan kompetisi Ekonomi, Elang sukses menjadi juara ketiga. Hadiah uang yang diperolehnya, ia kumpulkan untuk modal kuliah.
Setelah lulus SMU , Elang melanjutkan kuliah di Fakultas Ekonomi IPB tanpa tes. Saat itulah, bermodalkan uang sejuta rupiah, ia kembali berniat untuk memiliki sebuah usaha.
Awalnya, uang itu ia belanjakan sepatu, yang lantas dijual di Asrama Mahasiswa IPB. Hanya perlu waktu sebulan , ia sudah bisa mengantongi uang Rp 3 jutaan. Sayang, setelah berjalan beberapa tahun, supplier yang digunakannya menurunkan kualitas sepatu. Bisnis sepatu pun sirna. Ia melihat, lampu-lampu redup di kampus IPB sebagai peluang bisnis pengadaan lampu. Elang mencoba menerapkan strategi bisnis tanpa modal. Ia mengisahkan hikayat seorang pemuda miskin di Amerika Latin. Setiap hari si pemuda melambaikan tangan pada seorang pengusaha tembakau kaya raya dari Amerika yang sedang bertandang. Pada awalnya, lambaian tangan itu tidak dipedulikan. Namun, karena selalu berulang, pengusaha tembakau itu penasaran dan menanyakan maksud sang pemuda. Jawab si miskin adalah " Saya punya tembakau berkualitas bagus . Bapak tidak usah membayar dulu, yang penting saya dapat PO dulu dari Bapak". Setelah mendengar jawaban tersebut ,si pengusaha kaya lalu mebuatkan tanda tangan dan stempel kepada pemuda tersebut. Dengan modal itu, sang pemuda mengumpulkan hasil tembakau di kampungnya untuk dijual ke Amerika lewat si pengusaha kaya raya itu. Maka , jadilah pemuda itu orang kaya raya tanpa modal.
Strategi inilah yang ditiru Elang. Bermodal surat dari kampus, ia melobi perusahaan lampi Philips pusat untuk menyetok lampu di kampusnya. "Alhamdulillah proposal saya gol, dan setiap penjualan saya mendapat keuntungan Rp 15 juta," Ucapnya bangga. Namun, karena bisnis lampu ini musiman dan perputaran uangnya lambat, terpikir oleh Elang untuk mencari bisnis yang lain. Setelah melihat celah di bisnis minyak goreng, Elang menekuni jualan minyak goreng ke warung-warung . Tapi karena bisnis minyak ini 80 % menggunakan otot, sehingga mengganggu kuliah, ia memutuskan untuk berhenti berjualan.
Menyimak perjalanannya, Elang mengaku bahwa bisnis demi bisnis yang dilakukannya lebih banyak menggunakan otot dari pada otak. Ia lalu berkonsultasi ke beberapa pengusaha dan dosennya untuk memperoleh wawasan lain. Enlightment lalu ditemukannya. Bisnis tidak harus selalu memakai otot, dan banyak peluang bisnis yang tidak menggunakan otot.
Setelah mendapat berbagai masukan, ia merintis bisnis Lembaga Bahasa Inggris di kampusnya. Karena lembaga kursus itu ditangani secara profesional dengan tenaga pengajar dari lulusan luar negeri, pihak Fakultas Ekonomi mempercayakan lembaganya itu menjadi mitra. Karena dalam bisnis ini ia tidak terlibat langsung, ia manfaatkan waktu luangnya untuk bekerja sebagai marketer perumahan.
UNTUK ORANG LAIN
Sebenarnya , tanpa beralih ke bisnis properti, untuk dirinya sendiri, Elang tidak bisa dibilang kurang mapan. Pemuda antirokok ini sudah mempunyai rumah dan mobil sendiri. Namun dibalik keberhasilannya itu, Elang merasa ada sesuatu yang kurang . "Kenapa kondisi saya begini, padahal saya di IPB hanya tinggal satu setengah tahun lagi. Semuanya saya sudah punya, apalagi yang saya cari di dunia ini ?" ia berdialog dengan nuraninya.
Ilham dari atas diperolehnya. Bisnis propertilah yang ditunjukkan Tuhan kepadanya. Namun,bisnis properti yang ditujukan untuk orang miskin lebih karena hatinya ikut tersentuh."Banyak orang di Indonesia terutama yang tinggal di kota belum punya rumah, padahal mereka sudah berumur 60 tahun. Biasanya kendala mereka karena DP yang kemahalan, cicilan yang kemahalan, jadi sampai sekarang mereka belum berani untuk memiliki rumah."unkapnya pada sebuah kesempatan.
Karena modalnya pas-pasan, untuk media promosinya sendiri Elang hanya mengiklankan di koran lokal . Karena harganya yang relatif murah , pada tahap awal pembangunan langsung terjual habis. Meski harganya murah, tapi fasilitas pendukung di dalamnya sangat komplet, seperti klinik 24 jam,angkot 24 jam,rumah ibadah,sekolah,lapangan olahraga, dan juga dekat dengan pasar. Karena rumah itu diperuntukkan bagi kalangan ekonomi bawah, kebanyakan profesi konsumennya adalah buruh pabrik, staff tata usaha (TU) IPB, bahkan ada juga para pemulung.
Sukses yang sudah ditangan tidak membuat Elang lupa diri. Justru, ia semakin mendekatkan diri kepada Tuhan. Salah satu wujud rasa syukur atas nikmatnya itu, dalam setiap proyek ia selalu menyisihkan 10 persen untuk kegiatan amal."Uang yang 10 persen itu saya masukkan BMT (Baitul Mal Wa Tanwil/tabungan) pribadi, dan saya alokasikan untuk membantu orang-orang miskin dan orang-orang yang kurang modal,"Bebernya. Bagi Elang, materi yang saat ini ia miliki mengandung hak orang miskin yang wajib dibagi. Selain menyisihkan 10 persen dari hasil proyeknya, Elang juga memberikan sedekah mingguan, bulanan, dan bahkan tahunan kepada fakir miskin. Pendirianya;sedekah tidak perlu banyak tapi yang paling penting adalah kontinuitas dari sedekah tersebut.
Masih banyak sebenarnya yang ingin Elang lakukan . Diantaranya, ia bercita-cita ingin mendirikan perusahaan yang dapat mempekerjakan 100 ribu orang. Elang Gumilang, masih akan terus mengepakkan sayapnya.*****

Tulisan inspiratif ini diambil dari buku "Wirausaha Muda MANDIRI" ketika anak sekolah berbisnis oleh Prof Rhenald Kasali,Ph.D.
Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama

FASILITATOR PENDAMPING KORBAN BENCANA PERLUKAN PASOKAN AKOMODASI MEMADAI

Garut  News, ( Sabtu, 25/9 ).

     Sebanyak 114 fasilitator pendamping masyarakat korban bencana gempa bumi, 2 September 2009, dalam pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi kerusakan rumah penduduk tahap kedua,  sangat memerlukan pasokan akomodasi dan transfortasi yang memadai.

      Keluhan serius tersebut, mengemuka dari sejumlah fasilitator saat jeda kegiatan pemantapan di Gedung Korpri Kabupaten Garut, Sabtu.

     Menurut mereka, cakupan wilayah tugasnya sangat luas dan jauh, sehingga diharapkan adanya pasokan bantuan operasional selain honor pendampingan, agar jangan sampai honor yang diperoleh malahan habis untuk kegiatan transfortasi serta akomodasi operasional, katanya.

     Selain diharapkan terdapat pasokan tambahan dana operasional yang memadai, dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat, juga diharapkan adanya kepedulian dari Pemkab setempat, untuk mengalokasikan dana pendamping operasional.

     Sementara itu, Kepala Subag Sosnakertrans Setda setempat, Drs Sidi Pramono mengemukakan, rehabilitasi dan rekonstruksi tahap kedua korban gempa bumi tersebut, terdiri realisasi bantuan untuk rusak berat Rp15 juta/rumah serta rusak sedang Rp10 juta/rumah.

     Tersebar pada 34 wilayah kecamatan, menyusul tujuh kecamatan lainnya dari 41 kecamatan di Kabupaten Garut telah direalisasikan rehabilitasi serta rekonstruksinya pada tahap pertama.

     Di Kabupaten Garut, dengan 42 kecamatan hanya Kecamatan Selaawi, yang tidak mengalami kerusakan rumah penduduk akibat gempa bumi berkekuatan 7,3 pada Skala Richter (SR) 2009 tersebut, katanya.

     Diperoleh informasi, realisasi pencairan dana rehabilitasi dan rekonstruksi tahap kedua, dijadwalkan dalam waktu dekat ini, secara serentak di 13 Kabupaten di Provinsi Jawa Barat. *** (John).

DELAPAN STANDAR PENILAIAN SMPN 1 GARUT DI AKREDITASI

Beragam Prestasi Kerap Berhasil Diraih SMPN 1 Garut. (Foto : Ist/naskah John Doddy Hidayat).

Garut  News, ( Sabtu, 25/9 ).

     Delapan standar penilaian Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) SMPN 1 Garut, diakreditasi oleh tim selama dua hari mulai Senin (26/9) mendatang.   

     Lembaga pendidikan berstatus RSBI tersebut, selama ini telah berupaya bisa memperoleh nilai minimal “96” untuk klasifikasi RSBI, meski berdasarkan hasil evaluasi Dinas Pendidikan setempat, nilainya telah mencapai 97.

     Demikian diungkapkan Kepala Sekolahnya, Drs Dadi Juhaendi, M.Pd serta Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, S. Witono, M.Pd kepada Garut News, Sabtu.

     Sedangkan kedelapan standar penilaian itu, terdiri standar isi, standar proses, standar sarana-prasarana, standar penilaian, standar kependidikan, standar kompetensi, standar pembiayaan serta standar pengelolaan, katanya.

     Mereka optimis, lembaga pendidikan yang dikelolanya pada beberapa tahun mendatang dapat meningkatkan statusnya menjadi Sekolah Bertaraf Internasional, ujarnya.

     Sekolah inipun mulai 1 Oktober 2010, mulai direvitalisasi dengan mengutamakan pembangunan sepuluh ruang kelas, serta memperbaiki sarana penunjang lainnya, bersumber dari APBN Perubahan 2010 sebesar Rp1,3 miliar, belum termasuk pemotongan untuk pajak.

     Pelaksanaan revitalisasi diupayakan bisa tuntas selama 90 hari, namun tetap tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar.

     Selama ini memiliki salah satu sarana unggulan, berupa radio serta televisi penyiaran pendidikan, yang nyaris tak dimiliki lembaga pendidikan lainnya di Kabupaten Garut. *** (John)

AKTIVITAS PERAMBAHAN HUTAN CIKURAY KIAN MELUAS KE CILAWU

Garut  News, ( Sabtu, 25/9 ).

      Aktivitas perambahan hutan di Kawasan Cikuray Garut, diindikasikan kuat saat ini semakin meluas ke wilayah Kecamatan Cilawu Kabupaten Garut, Jawa Barat.

     Berdasarkan keterangan sejumlah sumber, yang dihimpun Garut News, Sabtu termasuk warga sekitarnya antara lain Agung Kurniawan dan Readon, kondisi tersebut sangat memprihatinkan, terutama pada musim yang kian tak menentu bahkan cenderung ekstrim ini, katanya.

     Sementara itu, sebagian besar kawasan hutan di daerah ini, merupakan hutan lindung yang dikelola Perum Perhutani bahkan dipastikan terdapat areal hutan konservasi yang merupakan ranah kewenangan serta pengelolaan pihak BKSDA (Badan Konservasi dan Sumber Daya Alam).

     Namun kedua sumber dari institusi resmi itu, Sabtu sulit dihubungi untuk dikonfirmasi mengenai kuatnya indikasi sporadisnya perambahan hutan.

     Dari Garut juga dilaporkan, Pengurus Persis Jawa Barat yang juga Wakil Ketua Muktamar XIV Persis Tingkat Kabupaten Garut, Ir H. Iqbal Santoso kepada Garut News mengemukakan, Presiden SBY batal untuk datang dan menginap di Garut, karena menghindari keramahan penyambutan demontrans, katanya. *** (John)

MAHASISWA GARUT DEMO KEDATANGAN PRESIDEN SBY

Garut  News, ( Jumat, 24/9 )

     Puluhan pendemo “Gabungan Elemen Mahasiswa, Pemuda Untuk Rakyat” (Gempur) di Kabupaten Garut, Jumat sore berorasi di seputar Bundaran Simpang Lima Garut, kemudian mereka mendemo rencana kedatangan Presiden SBY,  di Bundaran Tarogong.

     Koordinator lapangan (Korlap) Gempur, Resa secara bergantian berorasi, diantaranya menilai SBY pandai mengolah isu yang hangat di masyarakat, namun “belet” (tidak pandai) mengatasi efek samping dari isu-isunya tersebut.

     Ketika gencar melayangkan jargon politiknya, yakni pemberantasan korupsi, tetapi akhirnya malahan memberikan kelonggaran-kelonggaran kepada para pelaku korupsi, kasus Century pun juga yang lainnya, hanya berlabuh pada “ketidak pastian”, katanya.

     Kalangan mahasiswa juga berpendapat, pengusutan kasus terror pun hanya membuahkan ketidakpastian pula, ungkap orasi mahasiswa yang dilakukan secara bergantian.

     Mereka antara lain menyatakan sikap, mosi tidak percaya terhadap SBY, menekan aparat penegak hukum agar menegakan supremasi hukum, STOP utang luar negeri, mengusut tuntas korupsi di lingkungan Pemerintahan Provinsi Jabar, mendesak kontrak ulang dengan PT. Chevron.

     Menurut kalangan mahasiswa pula, rencana kedatangan Presiden SBY untuk beristirahat semalam di Cipanas Garut, informasinya disimpang-siurkan sehingga mengesankan tidak jelas.

    Rangkaian Demo Gempur itu, mendapat pengawalan ketat aparat kepolisian, mulai dari Simpang Lima hingga Bundaran Tarogong, terus diawasi serta dikawal.

     Sementara itu hingga menjelang Pukul 16.00 WIB, masih terdapat aparat keamanan yang berjaga sambil duduk di pelataran depan Resort, yang semula direncanakan akan digunakan bermalam oleh Presiden RI. ***(John).

WABUP SEGERA LUNCURKAN “GARUT NEWS” DAN INTERNET “SEHAT”


Garut News, ( Jumat, 24/9 ).

      Wakil Bupati Rd. Diky Chandra menyatakan, akan segera meluncurkan website, www.garutnews.com, sebagai media “on line” bervisikan “mengangkat Potensi Informasi Produk Kearifan Lokal Berkualitas Global”.

     Media yang juga berbasiskan “knolodge” itu, diharapkan bisa eksis bersama media massa lainnya, menebar beragam potensi unggulan dan spektakuler asal Kabupaten Garut secara nasional bahkan ke luar negeri, ungkapnya, Jumat.

     Menyusul selain di daerahnya berlimpah-ruah beragam potensi sumber daya alam, juga memiliki potensi wisata, seni dan budaya, yang hingga saat ini masih terbuka sangat luas bagi kalangan calon investor, untuk menanamkan investasinya.

     Sehingga dipastikan, penyebaran informasi potensi melalui Garut News, dapat diakses oleh siapapun di belahan bumi manapun, katanya.

     Kepala Bagian Informatika Setda Garut, Dik Dik Hendrajaya, M.Si menyatakan, apresiasi terhadap keberadaan website www.garutnews.com, yang sekaligus bisa mempublikasikan pemanfaatan internet dengan baik dan sehat.

     Dia menyerukan pula, agar pihak orang tua dan masyarakat, ikut serta mengawasi putra putrinya, yang kerap memanfaatkan jasa internet, hendaknya bisa dilakukan dengan baik dan sehat, imbuhnya. *** (John).

WABUP INGATKAN, DOMBA GARUT “PLASMANUFTAH” TERLANGKA DI DUNIA

Siap Bertarung, Wabup saat Memulai Adu Ketangkasan Domba (Foto : Fendi Pamela)
Garut  News, ( Jumat, 24/9 ).

     Wakil Bupati Garut, Rd Diky Chandra mengingatkan, potensi Domba Garut (Aries Ovis), merupakan plasmanuftah maupun spisies terlangka di dunia, karena hanya terdapat di Kabupaten Garut.

     Sehingga upaya pembudidayaan serta penangkaran bibit unggulnya, selama ini dinilai paling ideal dilaksanakan di daerah asalnya yakni Garut, bahkan mutlak memiliki hak paten agar tidak diakui bangsa lain, tegasnya kepada Garut News, Jumat.

     Penegasan tersebut, mengemuka menyusul disampaikannya nota permohonan persetujuan kepada DPRD setempat, tentang hibah tanah seluas 26 hektare di Kawasan Margawati dan Sukanegla kepada Pemprov Jabar, untuk tetap dikelola UPTD Peternakan Provinsi Jawa Barat.

     Atas hibah tersebut, Pemkab Garut juga mengharapkan bantuan Pemprov Jawa Barat dalam proses pengadaan kekurangan tanah sekitar empat hectare, untuk sarana GOR, katanya.

     Menurut Wabup Diky Chandra, jika tanah itu tidak bisa dihibahkan maka dipastikan upaya pembudidayaan maupun penangkaran Domba Garut, akan dipindahkan lokasinya oleh Pemprov Jabar  ke luar kabupaten, dan itu merupakan kerugian besar bagi Garut, imbuhnya.

     Sebelumnya Kalangan Legislatif di Kabupaten Garut, sempat menolak keras Pemkab setempat memperjual-belikan aset milik daerah, berupa tanah seluas 26 hektare di kawasan Margawati, kepada Pemerintah Provinsi Jabar.
      Ketua Komisi A DPRD membidangi Pemerintahan, Nono Kusyana mengingatkan, Selasa, sama sekali tidak terdapat istilah jual-beli antara Pemkab Garut dengan Pemprov Jabar.     

     Karena berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, tidak mengharuskan peristiwa seperti itu, sehingga perlu ditempuh mekanisme yang sah berdasarkan hukum, katanya.     

     Bahkan jika memungkinkan pun, diperlukan pula mekanisme secara lelang atau jika perlu dihibahkan, imbuh Nono Kusyana.     

     Namun dia juga menegaskan, daripada aset berupa tanah tersebut diperjual belikan, lebih baik dikelola sendiri oleh Pemkab Garut atau dimanfaatkan untuk fasilitas lain, yang bernilai ekonomi maupun yang manfaatnya besar bagi masyarakat umum.     

     Diantaranya untuk gelanggang olahraga, lokasi wisata dan lain sebagainya, meski selama ini dikelola oleh Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat, untuk pembudidayaan potensi unggulan ”Domba Garut”.      

     Sebelumnya pula proses pengalihan aset daerah itu, pernah dijadikan salah satu nota pengantar Bupati Aceng H.M Fikri pada beberapa Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Kabupaten Garut, yang selama ini dibahas kalangan legislatif setempat.**** (John)

ISTRI WABUP : TKW HARUS TERAMPIL DAN MILIKI SDM MEMADAI

Garut  News, ( Jumat, 24/9 ).

     Istri Wakil Bupati Garut, Ny. Rani Diky Chandra menegaskan, setiap tenaga kerja wanita (TKW) termasuk yang hendak bekerja di luar negeri, selain harus terampil juga memiliki kualitas sumber daya manusia (SDM) yang memadai.

     Sebab selama ini pun, banyak diantara mereka yang menjadi korban akibat terjebak perusahaan pengiriman tenaga kerja illegal, karena ketidaktahuan calon TKW itu sendiri, ungkapnya kepada Garut News, Jumat.

     Sehingga diserukan, agar berhati-hati dilandasi pemikiran secara matang, sebelum melaksanakan niat bekerja di luar negeri, imbuh Ny. Rani Permata Diky Chandra seusai melayat almarhumah  Ny. Neni(52) di Pataruman Garut.

     Almarhumah, sebelumnya menjalani operasi tumor  leher dan kemudian menjalani proses penyembuhan penyakit paru-parunya di RSU dr Slamet Garut, saat dirawat di rumah sakit pun dibesuk istri Wakil Bupati, sekaligus membesuk pasien rawat inap lainnya.

     Pada bagian lain keterangannya, istri Wabup kembali mengingatkan, agar para calon TKW terlebih dahulu membekali dirinya dengan keterampilan khusus, maupun keterampilan lainnya termasuk secara bertahap belajar bahasa asing.

     Dia berpendapat, jika setiap TKW memiliki keterampilan serta pengetahuan yang memadai, dipastikan bekerja di luar negeri pun akan lebih dihargai, bahkan penghasilannya juga lebih memuaskan, katanya. ***(John)

GENG MOTOR DITANGKAP

Delapan Personil Yang Diduga Kuat Biang Keresahan Masyarakat Garut Dengan 'Geng' Motornya, Diciduk Polisi (Foto : Ahen/ Naskah John Doddy Hidayat).


PERPUSTAKAAN DAERAH GARUT DI DATANGI 900 PENGUNJUNG

Garut  News, ( Kamis, 23/9 ).

      Perpustakaan Daerah Kabupaten Garut, Jawa Barat, selama Agustus lalu di datangi 900 pengunjung termasuk pada saat pelaksanaan ibadah Puasa Ramadhan, sehingga pada 1 Agustus hingga 8 September 2010, didatangi 945 pengunjung.

     Sedangkan dari 900 pengunjung selama Agustus, terdiri 445 pelajar masing-masing 124 pelajar SD, 114 (SMP) serta 207 (SMA), disusul 209 mahasiswa serta 48 karyawan meliputi 22 PNS serta 26 karyawan swasta, ujar Kepala Kantor Perpustakaan setempat, Lisnawati, M.Si.

     Kepada Garut News, Kamis dia mengemukakan, Perpustakaan yang dikelolanya itu memiliki sekurangnya 30 ribuan ekslemplar koleksi buku bacaan, diantaranya ilmu pengetahuan dan teknologi (sains), humaniora serta ilmu sosial lainnya juga buku ceritera maupun sastra.

      Bersamaan waktu pelaksanaan Puasa Ramadhan, umumnya kalangan pelajar menikmati liburan sekolah, sehingga cukup banyak yang berdatangan ke Perpustakaan Daerah sambil menyelesaikan tugas dari sekolahnya masing-masing, katanya. *** (John).

MUKTAMAR PERSIS, KEMBALI MENEGASKAN “ISLAM RAHMATAN LIL’AALAMIIN”

Garut  News, ( Kamis, 23/9 ).

     Muktamar XIV Persis serta otonom di Rancabango dan Tarogong Kabupaten Garut, Jawa Barat 2010, mengusung tema dengan menegaskan kembali “Islam Sebagai Rahmatan Lil’aalamiin”.

     “Rahmat bagi seluruh alam beserta isinya, yang antara lain diwujudkan pada kiprah utama bidang pendidikan dan dakwah”, tegas Pengurus Wilayah Persis Provinsi Jawa Barat, juga Pimpinan Pesantren Persis Tarogong, Ir H. Iqbal Santoso kepada Garut News, Kamis.

     Di bidang pendidikan, ikut serta secara nyata secara terus menerus mewujudkan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), sedangkan pada bidang dakwah meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, katanya.

     Iqbal Santoso selaku Wakil Ketua Lokal Muktamar untuk Kabupaten Garut, mengemukakan pula perhelatan yang dipusatkan di Tasikmalaya itu, akan dibuka Presiden RI, Dr H. Susilo Bambang Yudhoyono, Sabtu (25/9).

     Presiden dijadwalkan bertolak dari Jakarta seusai Shalat Jumat (24/9) kemudian istirahat bermalam di salah satu resort kawasan Cipanas Garut, kemudian pada pagi keesokan harinya berangkat ke Tasikmalaya, ungkap Iqbal.

     Sementara itu, terlepas dari jadi atau tidaknya Presiden RI beristirahat bermalam di Garut, namun sejak hampir sepekan lalu berbagai persiapan dan pembenahan obyek wisata Cipanas gencar dilaksanakan.

     Antara lain pembersihan serta pembenahan ruas jalan wisata Cipanas, yang selama ini kerap digenangi luapan banjir dari drainase pada kiri dan kanan jalan, pembersihan rumput termasuk pengerukan endapan lumpur dan sampah, yang juga selama ini sering menyumbat saluran air.

     Pemantauan Garut News, menunjukan pula banyak terdapatnya pemilik penginapan, hotel dan restaurant di Cipanas, melakukan pembersihan halaman serta tepian jalan dari tumbuhan rumput, termasuk membenahi saluran drainase yang “mampet”.

     Sehingga kondisi ruas jalan menuju obyek wisata Cipanas, meski masih banyak bagian yang berlubang serta digenangi sisa guyuran hujan, tetapi umumnya bersih dan cukup tertib.

     Padahal semestinya aksi kebersihan dan ketertiban, termasuk yang dilaksanakan dengan peran serta masyarakat, tidak hanya gencar dilakukan menjelang kedatangan Presiden RI, melainkan idealnya menjadi karakter maupun perilaku hidup sehat dan tertib sehari-hari.

     Menyusul lintasan ruas jalan Copong pun, tak luput dari aksi kebersihan termasuk lintasan lainnya, yang semula diagendakan akan dilewati rombongan orang nomor satu di negeri yang bernama Indonesia ini. ***(John).

DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL SEGERA BAGIKAN KOMPUTER

Garut  News, ( Kamis, 23/9 ).

      Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Garut, akan segera membagikan masing-masing seperangkat komputer kepada seluruh 42 kecamatan di kabupaten tersebut.

      Pengadaan barang bersumber APBD 2010 ini, antara lain dimaksudkan untuk mendukung jasa pelayanan pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP) serta Kartu Keluarga (KK) di setiap kecamatan, ujar Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil setempat, Sujana Safei, SH.

     Sedangkan seluruh perangkat tersebut, telah tersedia dan kini dalam proses pendistribusiannya secara terjadwal, termasuk dilakukannya pemeriksaan teknis maupun install, katanya.

     Kedepan jika memungkinkan, bisa sekaligus terpasang jaringan internetnya, ungkap Sujana Safei kepada Garut News, Kamis.

     Sementara itu, dari Garut juga dilaporkan pipa induk bersumber air dari Bayongbong milik PDAM setempat di Kampung Nango Bayongbong mengalami pecah, sehingga pendistribusian debet airnya sempat mengecil atau mengalami gangguan maupun pengurangan.

     Menurut pekerja perbaikan, penyebabnya antara lain secara alami, katanya saat ditemui kalangan wartawan. *** (John).

DINSOSNAKERTRANS GARUT DISERBU PENCARI KERJA

Garut  News, ( Rabu, 22/9 ).

     Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Garut, sejak sepekan terakhir setiap harinya diserbu para pencari kerja, terutama untuk memproses pembuatan Kartu Tanda Bukti Pendaftaran Pencari Kerja.

     Namun persyaratan yang selama ini dikenal dengan sebutan “kartu kuning” itu, kini telah berubah menjadi kartu berwarna putih, berlaku secara nasional selama dua tahun tetapi dengan keharusan melapor setiap enam bulan sekali, bagi pencari kerja yang belum mendapat pekerjaan.

     Demikian diungkapkan petugas Seksi Penempatan Tenaga Kerja Dinsosnakertrans setempat, Maman Suryaman kepada Garut News, Rabu.

      Serbuan para pencari kerja tersebut, menyusul antara lain adanya informasi perekrutan CPNS akan dilakukan secara serentak di lima provinsi, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, serta Jawa Timur.

     Perekrutan yang direncanakan akhir bulan ini, sejauh ini masih belum terdapat pengumuman resmi dari Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) setempat, namun kian banyak masyarakat yang telah mengetahuinya melalui jasa internet.

     Umumnya warga Kabupaten Garut mengharapkan, seleksi CPNS 2010 ini bisa dilaksanakan dengan jujur, jika perlu tanpa melibatkan Universitas Padjadjaran (UNPAD) Bandung, jika pada kenyataannya unsur keterbukaannya diragukan dan juga diindikasikan masih sarat persekongkolan. *** (John).

JEMBATAN AMBRUK, AKSES JALAN PASIRWANGI GARUT TERTUTUP

Garut  News, ( Selasa, 21/9 ).

      Jembatan sepanjang dua meter dan lebar empat meter ambruk, mengakibatkan akses jalan di Kecamatan Pasirwangi Kabupaten Garut menjadi tertutup, sejak Selasa pagi.

     Disebabkan kondisi gorong-gorong keropos, diperparah gerusan banjir di lokasi Kampung Panggilingan RT. 01/06 Desa/Kecamatan Pasirwangi, ungkap Kabag Informatika Setda Garut, Dik Dik Hendrajaya kepada Garut News melaporkan. ***(John).

PEDAGANG CIBATU TOLAK HARGA TINGGI PEMBANGUNAN KIOS

Garut  News, ( Rabu, 22/9 ).

      Sekurangnya 400 pedagang di Pasar Cibatu Kabupaten Garut, Jawa Barat, masih menolak tingginya harga kios, yang akan dibangun pihak pemenang tender pasca peristiwa kebakaran hampir tujuh tahun lalu.

     Ketua Koppas Cibatu, Entang Sopandi menilai terdapat indikasi kejanggalan, saat pemenang lelang menyanggupi harga tertinggi, meski kondisi sosial ekonomi masyarakat saat ini serba sulit, katanya, Rabu.

       Sehingga jelas tidak sesuai dengan keinginan warga pasar, menyusul harga kios yang ditawarkan dinilai  terlalu tinggi, padahal janji Pemkab jika pasar Cibatu direlokasi ke lokasi baru, harga kiosnya diusahakan tak  terlalu mahal atau bisa terjangkau warga pasar.

     Sedangkan pasca kebakaran pertama 2003, kondisi pasar tersebut sangat memprihatinkan, kendati terdapat  keinginan warga pasar merenovasi, namun selalu gagal akibat calon para investor cenderung berebut keuntungan besar.

     Berdasarkan  kesepakatan warga pasar dengan Pemkab Garut, pasar Cibatu akan di relokasi ke Kampung Pulo di Desa Cibunar.

      Kondisi saat ini, warga pasar Cibatu mengalami  ketidak jelasan untuk berdagang, sebab pasar  menjadi semrawut, kendati kini terdapat pemenang tender  tetapi masih tidak sesuai dengan harapan warga pasar.

     Tingginya harga kios, dipastikan  membebani warga pasar, ungkap Entang Sopandi tanpa menyebutkan nilai nominalnya. *** ( John)

PERSIAPAN KEDATANGAN SBY

Menjelang Kedatangan Presiden SBY Ke Garut, Ruas jalan Cipanas Yang Kerap Banjir Mendadak Dibersihkan Bahkan Di Sterilkan. ( Foto : Ahen/ Naskah John Doddy Hidayat).


Saluran Air pun Mendadak Sontak Dibebaskan Dari Sumbatan Sampah. ( Foto : Ahen/ Naskah John Doddy Hidayat).

BANYAK TKW ASAL GARUT MENDERITA DI LUAR NEGERI

BANYAK  TKW  ASAL  GARUT  MENDERITA  DI  LUAR  NEGERI
Garut  News, ( Rabu, 22/9 ).

     Hingga saat ini, semakin banyak TKW asal Kabupaten Garut, Jawa Barat, yang mengadukan nasibnya menderita bekerja di luar negeri, dengan beragam keluhan termasuk yang masih belum terdeteksi jejak keberadaannya.

     Mereka yang kerap disebut-sebut pahlawan devisa tersebut, antara lain mengaku sering dianiaya majikan, mengalami pelecehan seksual, diperkosa serta tak dibayar gajinya selama bekerja.

      Sebagaimana diungkapkan Sari(41), asal Kampung Tengger RT.01/02 Desa Cigagade Kecamatan Balubur Limbangan, Rabu mengaku  menjadi korban kenakalan majikannya.

     Bahkan meski tak diperlakukan kasar,  namun gajinya selama delapan bulan tidak dibayar majikannya, ibu lima anak ini masih tetap berharap delapan bulan gajinya bisa secepatnya dibayarkan, yang bekerja di Selangor Malaysia sejak 2001.

      Wiwin Nurhasanah (25), rekan sekampung dengan Sari, selain gajinya tidak dibayar juga kerap disiksa majikannya, katanya.

      Selama bekerja setahun empat bulan, dia hanya dibayar empat bulan gaji, itupun belum termasuk dipotong “agency” oleh majikannya, tak hanya itu acap mendapat perlakuan kasar berupa cacian dan makian.

     Dicaci dan dimaki babi, anjing atau kamu tidak becus kerja seperti hewan serta cacian lainnya, sehingga tak tahan dengan perlakuan kasar majikannya, Wiwin pun memutuskan pulang kampung meski kontrak kerjanya belum habis.

      Terdapat pula TKW, yang hingga kini diduga kuat hilang, diantaranya Juariah(22) yang masih sekampung dengan Sari dan Wiwin, sejak empat tahun lalu Juariah tak ada kabar beritanya.

      Dia pada Mei 2006, diajak pegawai perusahaan penyalur tenaga kerja ke Malaysia, atau sepekan setelah Siti Hajar berangkat, tetapi  sampai sekarang pihak keluarga Juariah tidak tahu lagi dimana Juariah berada.

      Kasie Penempatan Tenaga Kerja Dinsosnakertrans setempat, Yayat Hidayat, SH kepada Garut News menyatakan, beragam pengaduan mantan TKW tersebut akan ditindaklanjuti pengusutannya, namun pihaknya memerlukan pengaduan resmi secara tertulis disertai bukti kuat.

     Termasuk saat ini masih menelusiri pengaduan lisan Hotimah(36), yang mengaku disiksa majikan perempuan di Arab Saudi, katanya. *** (John).

DISHUB GARUT HARAPKAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN BANTU DAERAH

Kadishub Garut, Drs Mlenik Maumeriadi . ( Foto : John Doddy Hidayat ).
Garut, ( Selasa, 21/9 )

      Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Garut, Drs Mlenik Maumeriadi mengharapkan, adanya bantuan alokasi anggaran maupun perlengkapan operasional bagi penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi ( Tupoksi) Dishub di daerah.  

     Karena meski diberlakukan Otonomi Daerah (Otda), namun jangan sekaligus dilepas, menyusul pelaksanaan Tupoksi Dishub di daerah, umumnya mengacu pada ketentuan maupun kebijakan Kementerian Perhubungan, tegas Mlenik Maumeriadi kepada Garut News, Selasa.

     Seusai menggelar upacara bendera peringatan hari jadi ke-39 Perhubungan Nasional di Mako Dishub setempat, dia juga mengemukakan, yang saat ini paling dibanggakan jajarannya memiliki jiwa karsa yang tinggi.

     Selain itu, hirarki antara atasan dengan bawahan dinilai berjalan baik dengan sistem yang jelas, dibandingkan pada Satuan Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) lainnya.

     Didesak pertanyaan Garut News mengenai kualitas kesejahteraan setiap personil Dishub Kabupaten Garut, Mlenik Maumeriadi singkat mengemukakan, hal itu sangat relatif, katanya.

     Peringatan hari jadi Perhubungan Nasional tahun ini, terselenggara dengan khidmat meski sederhana, yang antara lain ditandai penyerahan penghargaan kepada puluhan pegawai dilanjutkan bersalaman di tengah lapangan.

     Kepala Dishub Mlenik Maumeriadi juga menyampaikan sambutan tertulis Menteri Perhubungan RI, Laksamana Madya (Purn) Freddy Numberi.   **** (John)

TUNTUTAN TKW KORBAN PENYIKSAAN ARAB MASIH BELUM JELAS

Garut  News, ( Selasa, 21/9 ).

     Tuntutan TKW korban penyiksaan majikan di Arab Saudi,  Hotimah(36) binti Ajun, warga Kampung Citanggeuleuk Desa Karangwangi, Kecamatan Mekarmukti Garut, Jawa Barat, substansinya dinilai masih belum jelas.

     Meski korban, Senin (20/9) mengadukan penderitaaannya kepada Bupati Aceng H.M Fikri, namun masih belum jelas hendak menuntut apa, menyusul pihak korban hanya menginginkan keadilan, tegas Kadinsosnakertrans setempat, Hj. Elka Nurhakimah kepada Garut News, Selasa.

     “Bentuk keadilan yang dikehendaki itu apa, apakah menghendaki ganti rugi uang, pembayaran gaji selama empat bulan terhitung sejak habisnya kontrak kerja, atau menghendaki pengusutan hukum bagi pelaku penganiayaan,” ungkap Elka dengan nada tanya.   

     Pihaknya akan berupaya maksimal menuntaskan tuntutan korban, jika terdapat pengaduan secara terulis bahkan jika perlu dilengkapi visum et repertum dari dokter sebagai bukti yuridis, meski peristiwanya dinilai telah kadaluarsa.

     Sedangkan beban yuridis dari pihak PJTKI telah dipenuhi, setelah korban dikembalikan kepada pihak keluarganya, hanya saja bisa diminta bantuan secara kemanusiaan, katanya.

     Kenyataannya, yang mengantarkan korban ke Bupati pun, bukan saudaranya melainkan tetangganya, yang semula diberi kesempatan untuk membuat surat pengaduan di Kantor Dinsosnakertrans, namun mereka malahan terus pulang.

     Bahkan hari Selasa ini, sudah berada di Jakarta tanpa surat pengantar dari Dinsosnakertrans, yang bersangkutan pun telah disiarkan lengkap dengan pengaduannya di stasiun televisi swasta, jadi sebenarnya maunya apa, ujar Elka pula.

      “Saya menugaskan Kasie Penempatan Tenaga Kerja, hari ini untuk menyelidiki secara detail motip serta keberadaan korban di kampung halamannya, antara lain dengan menemui langsung pihak keluarga dekat korban,” ungkap Elka Nurhakimah yang berjanji akan membantu sesuai dengan prosedur yang normatif, katanya. *** (John).

TKW ASAL GARUT DISIKSA BERDARAH-DARAH DI ARAB

Garut  News,  ( Senin, 20/9 ).

     Hotimah(36) biti Ajun, warga Kampung Citanggeuleuk Desa Karangwangi, Kecamatan Mekarmukti Garut, Jawa Barat, sekujur tubuhnya termasuk kepala hingga kaki sarat dipenuhi bekas luka akibat penyiksaan yang dilakukan majikannya di Arab Saudi.

     Penganiayaan berat tersebut, juga mengakibatkan korban menjadi sangat sulit berbicara bahkan kerap mengalami sesak napas serta pusing, sehingga terpaksa mengadukan nasibnya kepada Bupati Garut, Senin.

     Hotimah juga mengaku, selama dua puluh delapan bulan bekerja sebagai pembantu rumah tangga (PRT) di Saudi, nyaris setiap hari dirinya disiksa majikannya, dengan beragam bentuk penganiayaan yang dialaminya.

     “Antara lain dicekik, dicambuk dengan kabel hingga dipukul gagang sapu serta sepatu termasuk dengan benda keras lainnya,” ungkapnya dengan nada lirih dan terbata bata.

     Malahan setiap kali majikan hendak mau menyuruh, dipastikan diawali dengan penyiksaan, seperti dicekik, dipukuli dengan gagang sapu dan sepatu, hingga dicambuk oleh kabel listrik, katanya.

     Menyebabkan, sekujur tubuh korban menjadi dipenuhi luka mulai dari kepala sampai ke kaki, ujarnya pula.

     Hotimah pun menunjukan foto dirinya saat pertama kali datang ke kampung halamannya, pada 10 September lalu, atau bertepatan Lebaran Idul Fitri 1431 H, foto tersebut menunjukan kondisi sekujur tubuh korban dipenuhi luka akibat penganiayaan itu.

      Saat disiksa yang terus-menerus dilakukan majikannya, sulit dihentikan meski korban berteriak minta ampun, kemudian bisa berhenti jika telah terlihat tubuh korban berdarah-darah.

     “Saya pun pernah dicekik hingga mengeluarkan darah dari mulut, dan sejak saat itu  kesulitan untuk bicara, saat  saya tanya kenapa saya sering disiksa, majikan katakan supaya bisa bekerja dengan cepat dan benar," ungkap korban.

      Selain sering disiksa, juga disekap majikannya, dilarang berkomunikasi dengan siapapun, apalagi keluar rumah, sehingga selama di Arab Saudi sama sekali tidak bisa berkomunikasi dengan puhak keluarga di Garut, baik melalui telepon maupun surat.

      Setiap  minta ijin mau telepon keluarga, selalu dilarang demikian pula ketika  pamit ke Kantor Pos memasukan surat juga tidak diperbolehkan, menyebabkan sejumlah surat yang telah dibuat, tak satupun sempat terkirim, tuturnya.

      Janda tiga anak ini, berangkat ke Arab pada 14 Mei 2008  disalurkan Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia PT Jasmindo, beralamat di Jakarta Timur.

     Selama bekerja, tidak pernah memberikan kabar dan mengirim uang untuk menghidupi anaknya di kampung, karena  tidak pernah diberi uang gaji.

     Majikannya baru memberi uang ketika korban hendak  pulang, senilai 19 ribu Real atau setara Rp47 juta, sedangkan bekerja selama empat bulan terakhir setelah habis kontrak, gajinya tak dibayar  majikan.

     Bupati Aceng H.M Fikri berjanji akan menuntaskan kasus tersebut hingga ke pemerintah pusat, dan menginstruksikan Dinsosnakertrans setempat untuk memprosesnya.

      Kepala Dinsosnakertrans Garut, Hj.  Elka Nurhakimah, M.Si antara lain mengatakan, pihaknya akan menindaklanjuti masalah tersebut, namun diperlukan laporan resmi dan tertulis dari pihak korban.

     "Korban telah diberi pengarahan, namun jika hanya laporan secara lisan, sulit untuk menindaklanjutinya, maka diminta laporan secara resmi dan tertulis," katanya. ***(John)

1.446.141 KENDARAAN MUDIK DAN BALIK LEBARAN LINTASI GARUT

Garut  News, ( Senin, 20/9 ).

     Sekurangnya 1.446.141 beragam jenis kendaraan pada musim arus mudik dan balik Lebaran Indul Fitri 1431 H, melintasi ruas jalan provinsi dan kabupaten di Garut, Jawa Barat, sebanyak 852.143 unit diantaranya jenis speda motor.

     Sebanyak 1.446.141 beragam jenis kendaraan tersebut, terdiri 786.837 unit yang melintasi dari arah barat ke timur, 460.626 unit atau 58,46 persen diantaranya speda motor, ungkap Kepala Dishub Kabupaten setempat Drs Mlenik Maumeriadi kepada Garut News, Senin.

     Sedangkan arus kendaraan yang meluncur dari arah timur ke barat, mencapai 658.304 unit, 391.517 unit atau 59,47 persen diantaranya speda motor, sehingga jenis kendaraan speda motor masih mendominasi arus mudik dan balik Lebaran tahun ini, katanya.

     Mengenai lintasan rel Kereta Api (KA) pada beberapa lokasi di Kabupaten Garut, yang hingga kini masih belum memiliki pintu pengaman, telah lama dilaporkan dan dikonsultasikan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

     Dengan harapan bisa dibuat pintu sederhana dengan penempatan petugas dari PT. KAI dibantu aparat Dishub Kabupaten Garut, namun hingga saat ini masih belum diperoleh solusi, meski pada lintasan KA tanpa pintu tersebut, selama ini pula kerap menelan korban jiwa, ujar Mlenik Maumeriadi, menambahkan.

     Sementara itu, Stasiun KA di Lebak Jero berlokasi pada perbatasan Kabupaten Garut dengan Bandung, berada pada ketinggian 818 mdpl, setiap harinya dilintasi sekitar 16 KA dengan beban setiap lokomotif  Diesel 82 ton serta rata-rata lima gerbong masing-masing seberat 40 ton.

     Stasiun Peninggalan Pemerintahan Kolonial Belanda tersebut, gedung serta sarana pendukungnya masih terbilang orsinil, pada posisi KM 196 + 560, yang selama ini banyak dimanfaatkan sebagai obyek menarik para fotografer.      *** (John)