PUNCAK ARUS MUDIK LEBARAN DIPERKIRAKAN 8 SEPTEMBER 2010

Garut News, (23/7).

     Puncak arus mudik Lebaran Idul Fitri 2010 diperkirakan terjadi pada 8 September mendatang, karena mulai 9-13 September berlangsung cuti bersama, sehingga beragam jenis moda angkutan termasuk sarana jalan perlu disiapkan sedini mungkin.

    
Pada rapat persiapan di Bandung menjelang Lebaran Idul Fitri, juga disepakati kegiatan perbaikan ruas jalan yang mengalami kerusakan diharapkan tuntas pada H-10 Lebaran, ungkap Kepala Dishub Kabupaten Garut, Drs Mlenik Maumeriadi kepada Garut News, Jumat.

     Kemudian pada setiap perlintasan KA yang memiliki pintu agar bersiaga tinggi, sedangkan yang belum memiliki pintu agar dijalin kerjasama dengan Polri dan masyarakat setempat, kemudian diwaspadainya setiap perlintasan ruas jalan Tol dengan jalan nasional, katanya.

     Selain itu kewaspadaan pada lokasi penyempitan lajur ruas jalan, disusul masih terjadinya kekurangan rambu dan petunjuk arah jalan, yang harus segera diantisipasi termasuk antisipasi pada setiap titik pasar tumpah, SPBU, parkir kendaraan, rumah makan dan tempat rekreasi.

     Antisipasi moda ASDP dan udara berlangsung pada 3-18 September, moda angkutan laut 26 Agustus hingga 26 September serta KA pada 31 Agustus hingga 21 September, sedangkan puncak arus balik diperkirakan pada H+2 Lebaran, katanya pula.

     Bagi kendaraan besar angkutan barang yang lebih dari dua sumbu, dilarang melintas pada H-4 hingga H+1 Lebaran atau pada 6-10 September, kecuali kendaraan pengangkut Sembako (Sembilan bahan pokok) dan BBM.

     Sementara itu ruas jalan layang Nagrek diharapkan pada H-10 Lebaran sudah tuntas pengerjaannya dengan rambu terbatas, ungkap Mlenik Maumeriadi.

     Pihaknya pun mengusulkan penerangan jalan umum (PJU) pada sepanjang ruas jalan provinsi, rambu-rambu dan penunjuk jalan, serta sarana pengamanan jalan.

     Dia menyerukan agar kendaraan truk atau bak terbuka, tidak dimanfaatkan untuk mengangkut penumpang atau orang, juga harus dipenuhi syarat kelaikan kendaraan, prijinan serta KIR, katanya. *** (John).     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar