Korlap Pengunjukrasa GMBI, Ade Wahidin (Foto : Ahmad Informatika) |
Garut News, (25/5).
Sekretaris Daerah (Sekda) Garut, H. Hilman faridz, SE, M.Si mengingatkan, Selasa agar setiap pengunjukrasa bisa tetap menjaga etika berdemokrasi di era keterbukaan ini, juga jangan anarkis dan tak melakukan pengrusakan.
Sepanjang sarana demokrasi tersebut berlangsung tertib, beretika dan tidak anarkis atau tak merusak, dinilainya sah-sah saja, tegasnya menyikapi aksi demo yang dilakukan Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) Distrik Garut, dengan koordinator lapangan, Ade Wahidin(40).
Sebanyak 75-an massa GMBI berorasi secara bergantian di depan Kantor Bupati Garut, mereka mengkritisi kinerja Bupati Aceng H.M. Fikri dan menuntut mundur, jika tak mampu menyelamatkan masyarakat Garut dari berbagai keterpurukan dan keterbelakangan selama ini.
Mereka juga mendesak pihak Kepolisian dan kejaksaan Negeri setempat, agar segera melakukan penyelidikan, terhadap berbagai indikasi kebocoran pengelolaan keuangan daerah, yang menurut Ade Wahidin selama ini pihaknya selalu mengingatkan Bupati nqamun tak pernah digubris, katanya.
Pengunjukrasa GMBI dari Kecamatan Pakenjeng, Ny. Kuraesin juga mengemukakan, selama ini kondisi wilayahnya masih banyak mengalami ketertinggalan dalam berbagai hal, ujarnya.
Para pendemo itu, juga berorasi di gedung DPRD setempat, namun sebagian anggota legislatif tengah melaksanakan massa reses. ****(John)
Sekretaris Daerah (Sekda) Garut, H. Hilman faridz, SE, M.Si mengingatkan, Selasa agar setiap pengunjukrasa bisa tetap menjaga etika berdemokrasi di era keterbukaan ini, juga jangan anarkis dan tak melakukan pengrusakan.
Sepanjang sarana demokrasi tersebut berlangsung tertib, beretika dan tidak anarkis atau tak merusak, dinilainya sah-sah saja, tegasnya menyikapi aksi demo yang dilakukan Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) Distrik Garut, dengan koordinator lapangan, Ade Wahidin(40).
Sebanyak 75-an massa GMBI berorasi secara bergantian di depan Kantor Bupati Garut, mereka mengkritisi kinerja Bupati Aceng H.M. Fikri dan menuntut mundur, jika tak mampu menyelamatkan masyarakat Garut dari berbagai keterpurukan dan keterbelakangan selama ini.
Mereka juga mendesak pihak Kepolisian dan kejaksaan Negeri setempat, agar segera melakukan penyelidikan, terhadap berbagai indikasi kebocoran pengelolaan keuangan daerah, yang menurut Ade Wahidin selama ini pihaknya selalu mengingatkan Bupati nqamun tak pernah digubris, katanya.
Pengunjukrasa GMBI dari Kecamatan Pakenjeng, Ny. Kuraesin juga mengemukakan, selama ini kondisi wilayahnya masih banyak mengalami ketertinggalan dalam berbagai hal, ujarnya.
Para pendemo itu, juga berorasi di gedung DPRD setempat, namun sebagian anggota legislatif tengah melaksanakan massa reses. ****(John)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar