BUPATI INSTRUKSIKAN INFORMATIKA SEGERA PUBLIKASIKAN DISPLAY CPNSD


Garut  News, ( Senin, 17/1 ).
        Bupati Garut, Aceng H.M Fikri instruksikan Bagian Informatika Setda setempat, agar segera mempublikasikan seluruh isi display hasil seleksi CPNSD 2010, baik nama-nama yang lulus maupun yang tidak lulus seleksi.
       Pernyataan tersebut, mengemuka setelah bupati di desak bahkan di cecar beragam hujatan dari berbagai elemen, yang tergabung dalam “Aliansi Peduli Garut” (APG), terkait berbagai indikasi kecurangan seleksi calon birokrat tersebut, Senin.

       Kalangan legislatif, juga disesak membentuk “Panitia Khusus” (Pansus) CPNSD “Gate” 2010, sekaligus menghadirkan pihak Universitas Indonesia (UI), dalam pengusutan serta penuntasan permasalahan seleksinya.

      Koordinator APG, Geri Muzayyin antara lain mengemukakan pula, pembukaan seluruh isi display hasil seleksi CPNSD, akan dijadikan langkah awal membongkar beragam indikasi kecurangan, yang pembuktiannya melibatkan pihak UI, tegasnya.

      Sementara aktivitas APG lainnya, R. Asep Uus mempertanyakan, mengenai sejauhmana upaya pengawasan DPRD terhadap seluruh proses penerimaan CPNSD, karena permasalahan serupa selalu terulang setiap tahun.

      Sedangkan Riky mengingatkan, tabir persoalannya terdapat dalam display CPNSD, sehingga harus segera ditayangkan jika perlu tidak hanya pada situs milik pemkab, melainkan secara terbuka di Alun-Alun Garut, tegasnya dengan nada lantang.

      Ketua DPRD Garut, Ahmad Bajuri, SE berjanji akan segera menyusun jadwal operasional kerja Pansus CPNSD “Gate” 2010, sekaligus bersepakat dengan bupati untuk menunda proses penerimaan CPNSD 2011.

       Sebelum seluruh persoalan termasuk berbagai indikasi kecurangan, bisa tuntas diselesaikan, katanya.

      Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat, Djadja Sudardja mengemukakan pula, pembukaan display pertama di Bandung, diantaranya dihadiri unsur wartawan dari radio penyiaran swasta serta LSM, ungkapnya sambil menyebutkan nama mereka.  

       Pada rangkaian audensi di ruang paripurna DPRD tersebut, banyak terlontar ungkapan yang mengkritisi bahkan menghujat kinerja bupati selama ini, yang antara lain dinilai tidak memiliki keberanian melaksanakan reformasi birokrasi. ***(John).



3 komentar:

  1. percuma saja......kalo yang atas dan yang bawah sama sama kongkalingkong........ sekarang tuh jaman komputerisasi..dalam sekejap bisa di rubah........terus terang percuma....masyarakat garut sudah di bodohi.........

    BalasHapus
  2. yang paling penting hati nurani dan kejujuran aparat pemerintahannya yg harus dirubah........

    BalasHapus