Kebakaran Pasar Leles Garut (Foto : Erwin R. Widiagiri)
Garut News, (28/5).Kepastian penyebab utama serta kerugian terbakarnya sekitar 400 kios pasar di Kecamatan Leles, 13 km arah barat dari pusat Kota Garut, Kamis (28/5) hingga Jumat pagi masih belum diketahui.
Namun terbakarnya ratusan kios pada bagian tengah komplek pasar tersebut, sempat memacet totalkan arus lalu lintas, yang diperparah pula kemacetan arus lalu lintas sejak pada lintasan Parakan Muncang akibat terjadinya perbaikan ruas jalan, ungkap Kepala Bagian Informatika Setda Garut, Dik Dik Hendrajaya, M.Si.
Sementara itu, upaya penanggulangan terbakarnya pasar tradisional di Kecamatan Pameungpeuk pun, 96 km arah selatan dari pusat Kota Garut, hingga kini masih menunggu bantuan stimulan dari Pemkab setempat, untuk membangun kembali 208 kios milik pedagang yang ludes terbakar pada 5 Maret lalu.
Meski terdapat beberapa kios yang telah dibangun pemiliknya, namun sebagian besar masih menempati lokasi pasar darurat pada areal bongkar-muat barang, sehingga kini sangat sulit ditertibkan akibat belum adanya bantuan stimulan tersebut, ungkap Sekretaris Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasai dan UKM setempat, Nul Harif.
Dari 208 kios yang telah rata dengan tanah itu, terdiri 14 kios tipe A, 162 tipe B serta 32 tipe C, menelan kerugian sekurang-kurangnya Rp2,08 miliar, belum termasuk kerugian harta benda lainnya termasuk barang di dalam kios, katanya.
Kepala Seksi Kebersihan dan Sarana Bidang Pasar, Diat Supriatna menyatakan sejak 8 Maret 2010 telah mengirimkan surat resmi tentang permohonan bantuan untuk 86 pemilik kios yang ludes terbakar tersebut, kepada Bupati Garut.
Kabupaten Garut juga masih dihadapkan berbagai permasalahan pasar, antara lain akan kembali dibangunnya pasar tradisional di Kecamatan Cibatu, yang Kamis (27/5) telah mendapatkan persetujuan DPRD, ujar Dik Dik Hendrajaya, menambahkan. **** (John)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar