Garut News,(19/5)
Ratusan Kepala Keluarga beserta warga lainnya di Desa Sukawangi dan Desa Panjiwangi Kecamatan Tarogong Kaler Kabupaten Garut, Jawa Barat, hingga Rabu malam masih berhamburan keluar rumah.
Mereka selain mengamankan dirinya masing-masing, juga berupaya mengamankan berbagai jenis fisik bangunan, akibat terjadinya kembali banjir bah disertai gerusan longsoran pasir dari tebing kaki gunung Putri, ungkap camat setempat, Nandang Sulaksana melaporkan dari lokasi kejadian.
Camat berserta aparatnya, juga berupaya mengendalikan kesibukan warga membuat tanggul penyekat gerusan banjir dari kantong-kantong plastik berisi pasir, agar luapan air bisa diarahkan dan tidak semakin menggenangi rumah warga, katanya.
Karena selama ini, setiap diguyur hujan berintensitas tinggi terjadi banjir bah disertai gereusan pasir yang merendam puluhan rumah warga, bahkan sebelumnya jalan lintas Desa Sukawangi dengan Panjiwangi amblas sepanjang puluhan meter sedalam tiga meter, serta merendam puluhan rumah di kampung Cipulus.
Mengakibatkan kondisi ruas jalan desa itu, sangat sulit dilalui berbagai jenis kendaraan bermotor, akibat terbelah-belah dan sarat bertebaran batu berukuran besar dampak gerusan air dan pasir, ujar Camat Nandang Sulaksana.
Dia mengharapkan segera dituntaskan kajian teknis penanggulangannya, termasuk segera dibangunnya cekdam atau kantong lahar dingin di bagian hulu.
Ditemui terpisah Kepala Bidang Konservasi dan Perlindungan Air pada Dinas Sumber Daya Air dan Pertambangan (SDAP) kabupaten setempat, Cece menyatakan institusinya telah mengirim surat resmi ke Balai Besar Sungai Cimanuk dan Cisanggarung, agar segera membantu pembangunan cekdam.
Sementara itu, hingga saat ini curah hujan yang deras masih mengguyur kedua desa bahkan merata di Kabupaten Garut, sehingga dipastikan warga Desa Sukawangi dan Panjiwangi tak akan bisa tidur nyenyak hingga keesokan hari, ujar Camat Tarogong Kaler, menambahkan. **** (John)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar