Garut News ( Minggu, 19/6 ).
Beras untuk masyarakat miskin (Raskin) pun, selama ini diindikasikan kuat kerap disadap sepanjang perjalanan dari gudang Bulog hingga titik distribusi, sehingga dinilai menjadi salah satu penyebab acap terjadi penyusutan.
Bahkan alokasi penebusan bagi setiap Rumah Tangga Sasaran (RTS), yang semestinya 15 kg setiap bulan, tetapi kenyataannya hanya berkisar dua hingga tiga kilogram, dengan harga tebusan yang seharusnya Rp1.600/kg, namun menjadi Rp2.500 hingga Rp3.000/kg.
Padahal, dari sekitar 364.137 warga miskin di Kabupaten Garut, pada 2011 ini terdapat 221.010 rumah tangga sasaran (RTS), yang akan mendapatkan alokasi pembelian Raskin sebanyak 39.781.800 kg selama Januari hingga Desember mendatang.
Atau setiap bulannya dialokasikan pembelian 3.315.150 kg Raskin, yang masing-masing RTS mendapatkan jatah pembelian 15 kg, ungkap pegawai Administrasi Bagian Perekonomian Setda setempat, Eli Herli kepada Garut News.
Jumlah penduduk miskin di kabupaten Garut, yang mencapai 364.137 jiwa itu menurun tipis dari 2009 sebanyak 365.392 jiwa, sebagaimana data yang bersumber dari BPS Garut.
Sumber-sumber lainnya kepada Garut News, Minggu, mengemukakan indikasinya terjadi penyadapan Raskin dari setiap karungnya sebanyak 15 kg, yang disadap sekitar empat ons Raskin, namun jika disadap mencapai ribuan karung maka jumlahnya pun bisa dibayangkan.
Selain itu, juga diindikasikan Tunggakan Raskin yang tidak bisa tertebus pada salah satu desa, kemudian ditebus desa lainnya, namun tidak disalurkan kepada RTS melainkan di perjualbelikan secara komersial.
Berbagai indikasi tersebut, merupakan kewajiban aparat penegak hukum untuk membuktikan serta mengusutnya secara tuntas, ungkap sumber-sumber tersebut, menambahkan kepada Garut News.
Termasuk menyelidiki modus indikasi penyadapan Raskin dalam perjalanan ke titik distribusi, yang kemungkinan tumpukan karung Raskin disimpan pada posisi depan dan belakang bak truk pengangkut, sedangkan ruang kosong di tengah bak truk dijadikan tempat leluasa untuk menyadap sepanjang perjalanan.****(John).
0 comments:
Posting Komentar