“Delapan Korban Tempati Tenda Permanen, Akibat Rumah Hanyut”
Garut News, ( Sabtu, 11/6 ).
Sejak kawasan Garut Selatan dilanda banjir bandang pada 6 Mei lalu, hingga kini sebanyak 48 korban pasca bencana di Kecamatan Pameungpeuk, atau telah sebulan lebih menempati tenda pengungsian.
Bahkan terdapat satu kepala keluarga (KK) Ade(54) dengan delapan jiwa secara permanen menempati tenda keluarga, akibat rumah mereka hilang maupun hanyut digerus banjir bandang, sehingga pemenuhan kebutuhan pokok sehari-harinya banyak dipasok kalangan dermawan.
Yang langsung berdatangan pasca berakhirnya kegiatan tanggap darurat, ungkap Ade warga Kampung Leuwisina Desa Mandalakasih Kecamatan Pameungpeuk itu, kepada Garut News, Sabtu.
Sedangkan dua tenda regu, juga hingga kini dihuni 13 KK atau 40 jiwa terdiri delapan KK dari Kampung Asisor Desa Mandalakasih Pameungpeuk serta lima KK warga Kampung Bojong Mongkong masih dari Kecamatan Pameungpeuk.
Namun yang menempati dua tenda regu tersebut, masih bisa menempati rumah mereka teruatama jika tidak terdapat hujan, ungkap beberapa penghuninya, menambahkan.
Mereka mengemukakan pula, perlunya regulasi yang jelas mengenai jeda waktu pasca tanggap darurat hingga bisa direalisasikannya rehabilitasi dan rekonstruksi (Rehab-Rekon), dalam artian institusi teknis pemerintah mana, yang menangani pasokan bantuan seperti tanggap darurat, imbuhnya.
Karena dipastikan tidak selamanya kaum dermawan secara terus menerus berdatangan langsung memberikan bantuan, sedangkan tidak lama lagi akan menghadapi pelaksanaan ibadah puasa.
Sementara hingga sekarang masih belum jelas kapan Rehab Rekon tersebut, bisa dilaksanakan, katanya.***(John).
0 comments:
Posting Komentar