“Ny. Rani Jangan Berhenti Berkreasi”
-Sohor Liwetna, Lumrah Hargana, Tumaninah Tempatnya-
Garut News, ( Kamis, 19/5 ).
Menyusul Garut pun antara lain memiliki buah “konyal” (markisa) bahkan Alfukat Leles berkualitas terbaik Indonesia , serta potensi bahan baku lainnya yang bisa diangkat menjadi komoditas bernilai ekonomi tinggi, katanya.
Penegasan tersebut, mengemuka saat Wabup meresmikan beroperasionalnya rumah makan “Saung bambu” Racik Desa di Pasawahan Tanjung Garut, Kamis.
Rumah makan Khas Tatar Sunda berkapasitas 300 pengunjung itu, “Sohor Liwetna, Lumrah Hargana, Tumaninah Tempatna,” ungkap pemiliknya, Hj. Imas Masriah.
Masih menurut Diky Chandra, diperlukannya upaya membangun Garut secara bersama, sehingga tidak terjadi persaingan yang tidak sehat antar para pelaku usaha.
Karena dengan kebersamaan yang baik serta sehat, dipastikan bisa terwujud kompetitor yang fair, dengan spirit kompetisi yang baik dan sehat pula, ungkapnya.
Sedangkan Penasihat Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Cabang Kabupaten Garut , Ny . Rani Permata Diky Chandra katakan, hendaknya para pelaku usaha jangan berhenti berkreasi dan berinovasi.
Dengan tetap mengedepankan cirri khas Garut, agar dapat semakin memperkenalkan produk racikan bahan baku unggulan asal daerah ini, bahkan jika memungkinkan dapat menyajikan minuman segar buah nagri (markisa) Garut, Jus Garutan dan lainnya.
Pada peluncuran dimulainya operasional Rumah Makan Racik Desa tersebut, juga diselenggarakan penggalangan dana dari dermawan, yang sementara terkumpul Rp2,138 juta, diperuntukan bagi korban bencana di Kawasan Garut Selatan.
Dia bersama istri Dandim Garut , Ny . Leni Srimulyani melantunkan beberapa nomor lagu, termasuk lagu Ciptaan Diky Chandra, “Mari Berbagi” serta “Garut Bangkit dan Maju”, Wabup juga menyumbangkan lantunan lagunya.
Pada rumah makan, yang dilengkapi pula ruang rapat dan pertemuan, juga terdapat anjungan produk UKM serta Hot Spot gratis dan areal mainan anak-anak.
Mengusung komitmen bersih, hygenis, ekonomis, ramah lingkungan serta berkonstruksi tradisional. ***(John).
0 comments:
Posting Komentar