Garut News ( Rabu, 2/11 ).
Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Garut, Jawa Barat, antara lain akan membidik tiga kalangan yang dinilai "rentan" terhadap Peredaran serta Penyalahgunaan Narkoba dan Prekusor Narkotika.
Kepala Seksi Pencegahan BNN setempat, Syam Sumaryana, SH, MH kepada Garut News, Rabu, mengemukakan ketiga kalangan tersebut terdiri pelajar, ibu rumah tangga serta para pekerja non formal.
Mereka akan mendapatkan pemahaman mengenai, "Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba" (P4GN) serta Prekusor Narkotika, melalui pelbagai pendekatan diantaranya, berupa kegiatan sosialisasi, advokasi serta penyuluhan lainnya.
Menyusul selama ini diindikasikan kuat, kalangan pelajar menduduki peringkat keempat dalam penyalahgunaan Narkoba, sehingga antara lain diperlukan peran serta ibu rumah tangga termasuk para pekerja non formal, katanya.
Selain itu, menurut Syam Sumaryana, Kabupaten Garut pun memiliki bentangan pesisir pantai sejauh 82 km lebih, juga merupakan kawasan pertanian sebagai pokok pencaharian nafkah sebagian besar masyarakatnya.
Karena itu, keikutsertaan kalangan nelayan sangat diperlukan dalam upaya meningkatkan kualitas ketahanan masyarakat pesisir pantai, dalam menangkal terjadinya Peredaran dan Penyalahgunaan Narkoba.
Demikian pula halnya, diperlukan peran serta kalangan petani termasuk buruh tani, agar mereka pun bisa terbebas dari Peredaran dan Penyalahgunaan barang haram itu, imbuh Syam Sumaryana.
Sedangkan bidikan lainnya, terhadap para pekerja formal dan non formal, diantaranya penarik angkutan speda motor ojek, becak, penarik moda angkutan delman juga buruh pikul.
Pekerja formalnya, antara lain PNS, karyawan swasta serta BUMN dan BUMD di Kabupaten Garut, yang dinilai perlu memahami upaya serius menyukseskan P4GN dan Prekusor Narkotika.
Dalam pada itu, beragam gejala yang bisa berpotensi terjadinya Peredaran dan Penyalahgunaan Narkoba, antara lain kondisi sosial ekonomi masyarakat di bawah garis kemiskinan, tentunya akan dilakukan kajian kemudian dikoordinasikan dengan institusi teknis terkait, yang selama ini menanganinya.
Beragam kegiatan tersebut, diagendakan diluncurkan realisasinya pada 2012 mendatang, ungkap Syam Sumaryana, menambahkan.***(John).
Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Garut, Jawa Barat, antara lain akan membidik tiga kalangan yang dinilai "rentan" terhadap Peredaran serta Penyalahgunaan Narkoba dan Prekusor Narkotika.
Kepala Seksi Pencegahan BNN setempat, Syam Sumaryana, SH, MH kepada Garut News, Rabu, mengemukakan ketiga kalangan tersebut terdiri pelajar, ibu rumah tangga serta para pekerja non formal.
Mereka akan mendapatkan pemahaman mengenai, "Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba" (P4GN) serta Prekusor Narkotika, melalui pelbagai pendekatan diantaranya, berupa kegiatan sosialisasi, advokasi serta penyuluhan lainnya.
Menyusul selama ini diindikasikan kuat, kalangan pelajar menduduki peringkat keempat dalam penyalahgunaan Narkoba, sehingga antara lain diperlukan peran serta ibu rumah tangga termasuk para pekerja non formal, katanya.
Selain itu, menurut Syam Sumaryana, Kabupaten Garut pun memiliki bentangan pesisir pantai sejauh 82 km lebih, juga merupakan kawasan pertanian sebagai pokok pencaharian nafkah sebagian besar masyarakatnya.
Karena itu, keikutsertaan kalangan nelayan sangat diperlukan dalam upaya meningkatkan kualitas ketahanan masyarakat pesisir pantai, dalam menangkal terjadinya Peredaran dan Penyalahgunaan Narkoba.
Demikian pula halnya, diperlukan peran serta kalangan petani termasuk buruh tani, agar mereka pun bisa terbebas dari Peredaran dan Penyalahgunaan barang haram itu, imbuh Syam Sumaryana.
Sedangkan bidikan lainnya, terhadap para pekerja formal dan non formal, diantaranya penarik angkutan speda motor ojek, becak, penarik moda angkutan delman juga buruh pikul.
Pekerja formalnya, antara lain PNS, karyawan swasta serta BUMN dan BUMD di Kabupaten Garut, yang dinilai perlu memahami upaya serius menyukseskan P4GN dan Prekusor Narkotika.
Dalam pada itu, beragam gejala yang bisa berpotensi terjadinya Peredaran dan Penyalahgunaan Narkoba, antara lain kondisi sosial ekonomi masyarakat di bawah garis kemiskinan, tentunya akan dilakukan kajian kemudian dikoordinasikan dengan institusi teknis terkait, yang selama ini menanganinya.
Beragam kegiatan tersebut, diagendakan diluncurkan realisasinya pada 2012 mendatang, ungkap Syam Sumaryana, menambahkan.***(John).
0 comments:
Posting Komentar