Garut News ( Sabtu, 5/11 ).
Masih jelas dalam ingatan, rentetan peristiwa bencana alam, banyak menyebabkan korban jiwa, berupa tragedi tsunami Aceh dan Nias, gempa bumi dahsyat Tasikmalaya serta Padang kemudian tanah longsor diCianjur, bahkan banjir pada pelbagai daerah kerap datang setiap musim hujan.
Peran Serta Masyarakat dan Pemerintah, mengantisipasi bencana alam, sejak persiapan peralatan, pendeteksi bencana seperti bencana tsunami dan gunungapi meletus, pembuatan jenis bangunan tahan gempa,pengelolaan tata kota dan kesadaran warga menanggulangi bencana banjir.
Ataupun pemeliharaan daerah hulu sungai dan pegunungan, serta hutan mencegah tanah longsor, sedangkan terkait masalah kondisi lingkungan, juga memerlukan peran aktif masyarakat, menjaga dan melestarikannya, bisa di mulai dari lingkungan sekitar tempat tinggal.
Sedangkan persiapan yang perlu dilakukan, menyusul kerap bencana alam berlangsung mendadak sontak, sehingga mudah menjadi panik, bahkan tidak tahu apa yang harus dilakukan, justru hanya terpikirkan segera lari menyelamatkan diri.
Masalah lain, seperti rumah dan harta benda tak terpikirkan, meski tak ada salahnya secara dini menyiapkan diri terhadap terjadinya bencana, dengan cara mengumpulkan dokumen penting di dalam rumah, dimaksudkan jika bencana selesai, korban bencana tetap melanjutkan hidup dan dokumen dapat digunakan.
Sebaiknya satukan dokumen-dokumen penting di dalam satu tas, yang mudah dibawa ke luar saat menyelamatkan diri, dokumen tersebut bisa berupa, Ijasah pendidikan, Surat kepemilikan tanah dan rumah, dokumen kendaraan dan sebagainya.
Berupa Akta Kelahiran dan Kartu Keluarga, Polis Asuransi beserta nomor agen yang dapat dihubungi, Surat wasiat, Nomor telepon anggota keluarga.
Menghadapi Bencana dan Menghindari Jatuhnya Korban Jiwa, jika terjadi bencana, maka rasa panik, bingung dan ketakutan segera menyerang, tak jarang berjatuhannya korban jiwa, lebih disebabkan ketakutan dan kepanikan, bukan karena akibat langsung dari terjadinya bencana.
Berikut dapat dijadikan pedoman menghadapi bencana, agar dapat menghindari korban jiwa, jangan panik namun tetap mewaspadainya untuk segera mendatangi lokasi yang aman, jika terjadi gempa bumi, tanah longsor, maupun gunungapi meletus.(Berbagai Sumber/John).
Kondisi geologis wilayah Indonesia, dilalui dua jalur pegunungan muda dunia, terdiri Pegunungan Mediterania sebelah barat dan Pegunungan Sirkum Pasifik sebelah timur, penyebab Nusantara banyak memiliki gunungapi aktif dan rawan terjadi bencana.
Bencana alam sering terjadi di Indonesia, diantaranya banjir, kemarau panjang, tsunami, gempa bumi, letusan gunungapi serta tanah longsor, sebagaimana banyak dilansir dalam catatan Garut News.
Bencana alam sering terjadi di Indonesia, diantaranya banjir, kemarau panjang, tsunami, gempa bumi, letusan gunungapi serta tanah longsor, sebagaimana banyak dilansir dalam catatan Garut News.
Masih jelas dalam ingatan, rentetan peristiwa bencana alam, banyak menyebabkan korban jiwa, berupa tragedi tsunami Aceh dan Nias, gempa bumi dahsyat Tasikmalaya serta Padang kemudian tanah longsor diCianjur, bahkan banjir pada pelbagai daerah kerap datang setiap musim hujan.
Peran Serta Masyarakat dan Pemerintah, mengantisipasi bencana alam, sejak persiapan peralatan, pendeteksi bencana seperti bencana tsunami dan gunungapi meletus, pembuatan jenis bangunan tahan gempa,pengelolaan tata kota dan kesadaran warga menanggulangi bencana banjir.
Ataupun pemeliharaan daerah hulu sungai dan pegunungan, serta hutan mencegah tanah longsor, sedangkan terkait masalah kondisi lingkungan, juga memerlukan peran aktif masyarakat, menjaga dan melestarikannya, bisa di mulai dari lingkungan sekitar tempat tinggal.
Sedangkan persiapan yang perlu dilakukan, menyusul kerap bencana alam berlangsung mendadak sontak, sehingga mudah menjadi panik, bahkan tidak tahu apa yang harus dilakukan, justru hanya terpikirkan segera lari menyelamatkan diri.
Masalah lain, seperti rumah dan harta benda tak terpikirkan, meski tak ada salahnya secara dini menyiapkan diri terhadap terjadinya bencana, dengan cara mengumpulkan dokumen penting di dalam rumah, dimaksudkan jika bencana selesai, korban bencana tetap melanjutkan hidup dan dokumen dapat digunakan.
Sebaiknya satukan dokumen-dokumen penting di dalam satu tas, yang mudah dibawa ke luar saat menyelamatkan diri, dokumen tersebut bisa berupa, Ijasah pendidikan, Surat kepemilikan tanah dan rumah, dokumen kendaraan dan sebagainya.
Berupa Akta Kelahiran dan Kartu Keluarga, Polis Asuransi beserta nomor agen yang dapat dihubungi, Surat wasiat, Nomor telepon anggota keluarga.
Menghadapi Bencana dan Menghindari Jatuhnya Korban Jiwa, jika terjadi bencana, maka rasa panik, bingung dan ketakutan segera menyerang, tak jarang berjatuhannya korban jiwa, lebih disebabkan ketakutan dan kepanikan, bukan karena akibat langsung dari terjadinya bencana.
Berikut dapat dijadikan pedoman menghadapi bencana, agar dapat menghindari korban jiwa, jangan panik namun tetap mewaspadainya untuk segera mendatangi lokasi yang aman, jika terjadi gempa bumi, tanah longsor, maupun gunungapi meletus.(Berbagai Sumber/John).
0 comments:
Posting Komentar