Garut News ( Rabu, 2/11 ).
Kabupaten Garut, Jawa Barat, dalam pemenuhan kebutuhan hewan qurban hingga kini masih mendatangkannya dari Jawa Tengah dan jawa Timur, bahkan tahun ini diprediksi kebutuhannya meningkat 10 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Pasokan Jateng, berasal dari Ambarawa, Magelang, Banjarnegara, Wonosobo, Temanggung dan Gunung Kidul, sedangkan asal Jatim dari Pacitan dan Madiun, pada 2010 lalu sebanyak 870 ekor, sedangkan 2011 meningkat menjadi 957 ekor.
Peningkatan pasokan, menurut pedagangnya kepada Garut News, Rabu, karena terjadi kenaikan harga berkisar Rp300 ribu hingga Rp400 ribu/ekor, konsumen lebih banyak memilih hewan besar untuk qurban, katanya.
Hewan banyak diminati dengan kisaran harga Rp8 juta hingga Rp10 juta/ekor, pertimbangan mereka memiliki berat hidup 30.000 kg/ekor.
Di Kabupaten Garut ketersediaan hewan kurban masih kurang, Garut Selatan terdiri Pamengpeuk, Cisompet, dan Cikelet, sedangkan Garut Utara di Limbangana dan Selaawi, pada kedua wilayah tersebut peternak menyediakan untuk kurban berkisar 400 hingga 750 ekor.
Khusus kebutuhan domba dan kambing, Kabupaten Garut penyedia hewan qurban di Provinsi Jawa Barat, dengan tiga pasar hewan cukup besar, terdiri pasar hewan Bayongbong berdaya tampung 800 hingga1.000 ekor , Pasar Wanaraja berdaya tampung 500 hingga 700 ekor.
Serta Pasar Bungbulang, yang dikelola swasta berdaya tampung 600 ekor, kebanyakan pembelinya dari Bandung, Cimahi, Bogor, Sumedang, Majalengka, Cirebon, Indramayu, Depok, Bekasi dan Tangerang, dengan kisaran harga Rp1,3 juta/ekor berbobot hidup 30 kg.
Bobot hidup 35 kg harganya bisa mencapai Rp1,5 juta/ekor, tahun ini hewan kecil atau domba permintaannya naik tujuh hingga sepuluh persen, karena peningkatan harga antara Rp100 ribu hingga Rp200 ribu/ekor.
Sedangan kambing, tidak mengalami perubahan yakni Rp200 ribu hingga Rp 300 ribu/ ekor, untuk memenuhi kebutuhan di Kabupaten Garut dan di Bekasi.
Bupati Aceng H.M Fikri bersama institusi teknis terkait, Sidak ke pasar hewan memeriksa kelengkapan administrasi menyangkut asal ternak, bukti kepemilikan, jumlah dan umur, fisik ternak (antemortem), pemberian surat keterangan sehat (sehat dan memenuhi syarat hewan kurban), Pemberian SKKH untuk dikirim ke luar Garut. ***(John).
Kabupaten Garut, Jawa Barat, dalam pemenuhan kebutuhan hewan qurban hingga kini masih mendatangkannya dari Jawa Tengah dan jawa Timur, bahkan tahun ini diprediksi kebutuhannya meningkat 10 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Pasokan Jateng, berasal dari Ambarawa, Magelang, Banjarnegara, Wonosobo, Temanggung dan Gunung Kidul, sedangkan asal Jatim dari Pacitan dan Madiun, pada 2010 lalu sebanyak 870 ekor, sedangkan 2011 meningkat menjadi 957 ekor.
Peningkatan pasokan, menurut pedagangnya kepada Garut News, Rabu, karena terjadi kenaikan harga berkisar Rp300 ribu hingga Rp400 ribu/ekor, konsumen lebih banyak memilih hewan besar untuk qurban, katanya.
Hewan banyak diminati dengan kisaran harga Rp8 juta hingga Rp10 juta/ekor, pertimbangan mereka memiliki berat hidup 30.000 kg/ekor.
Di Kabupaten Garut ketersediaan hewan kurban masih kurang, Garut Selatan terdiri Pamengpeuk, Cisompet, dan Cikelet, sedangkan Garut Utara di Limbangana dan Selaawi, pada kedua wilayah tersebut peternak menyediakan untuk kurban berkisar 400 hingga 750 ekor.
Khusus kebutuhan domba dan kambing, Kabupaten Garut penyedia hewan qurban di Provinsi Jawa Barat, dengan tiga pasar hewan cukup besar, terdiri pasar hewan Bayongbong berdaya tampung 800 hingga1.000 ekor , Pasar Wanaraja berdaya tampung 500 hingga 700 ekor.
Serta Pasar Bungbulang, yang dikelola swasta berdaya tampung 600 ekor, kebanyakan pembelinya dari Bandung, Cimahi, Bogor, Sumedang, Majalengka, Cirebon, Indramayu, Depok, Bekasi dan Tangerang, dengan kisaran harga Rp1,3 juta/ekor berbobot hidup 30 kg.
Bobot hidup 35 kg harganya bisa mencapai Rp1,5 juta/ekor, tahun ini hewan kecil atau domba permintaannya naik tujuh hingga sepuluh persen, karena peningkatan harga antara Rp100 ribu hingga Rp200 ribu/ekor.
Sedangan kambing, tidak mengalami perubahan yakni Rp200 ribu hingga Rp 300 ribu/ ekor, untuk memenuhi kebutuhan di Kabupaten Garut dan di Bekasi.
Bupati Aceng H.M Fikri bersama institusi teknis terkait, Sidak ke pasar hewan memeriksa kelengkapan administrasi menyangkut asal ternak, bukti kepemilikan, jumlah dan umur, fisik ternak (antemortem), pemberian surat keterangan sehat (sehat dan memenuhi syarat hewan kurban), Pemberian SKKH untuk dikirim ke luar Garut. ***(John).
0 comments:
Posting Komentar