Garut News ( Rabu, 17/8 ).
Pemprov Jabar mengalokasikan dana APBD sebesar Rp38,5 miliar, untuk pelaksanaan operasi pasar murah Ramadan tahun ini, yang akan digelar dalam dua sesi, sebelum dan pasca Lebaran Idul Fitri.
Dana sebesar itu, disebarkan ke-26 kab./kota se jabar, Kab. Bogor menerima anggaran terbesar yaitu Rp3 miliar, sedangkan yang terkecil Kota Banjar, ungkap Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan , Ferry Sofwan Arief, Senin.
Namun katanya, saat ini anggaran tersebut masih dirumuskan dan dikoordinasikan proses penyalurannya.
Sehingga masih belum diketahui lokasi mana saja, yang akan dijadikan sasaran operasi pasar murah, meski kebijakan ini diserahkan pada masing masing kab/kota.
Pada operasi pasar murah terdapat tiga komoditi yang menjadi objek, terdiri beras, gula pasir dan minyak goring, sedangkan penyaluran anggarannya dilakukan dengan sistem subsidi, untuk beras Rp1.500/kg, sedangkan gula pasir dan minyak goreng masing-masing Rp2.500/kg.
Jika harga beras kelas medium Rp6.600/kg, maka pemerintah mensubsidi seharga Rp 1.500/kg, katanya pula.
Kegiatan operasi pasar yang digulirkan itu, merupakan pertama kalinya dibiayai APBD pelaksanaannya dilakukan dalam waktu dekat, pada 26 kab./kota di Jabar.
Operasi pasar murah dimaksudkan untuk stabilisasi harga kebutuhan pokok, dengan pembanding jumlah rumah tangga sasaran (RTS), yang mencapai hingga 2,8 juta RTS sesuai data BPS.
Operasi pasar juga disesuaikan kebutuhan di daerah masing-masing, Pantura yang menjadi sentra gula mungkin tidak perlu banyak gulanya, melainkan difokuskan pada beras dan minyak goreng, ungkapnya. ***(John/ berbagai sumber).
0 comments:
Posting Komentar