Garut News ( Kamis, 18/8 ).
Penderita HIV-AIDS di Kabupaten Garut, hingga akhir Juli 2011 bertambah empat kasus menjadi 121 kasus dari 117 kasus, demikian sumber resmi Bidang Pengendalian Penyakit Menular (P2M) Dinas Kesehatan setempat kepada Garut News, Kamis.
“Garut Family Care” (GFC), sejak berdirinya sejak 2007 hingga kini tetap “concern” berupaya maksimal memusnahkan stigma negatif dan menghapuskan diskriminasi bagi “Orang Dengan HIV-AIDS” (ODHA).
Komunitas peduli terhadap ODHA ini, mewadahi dan menjembatani para ODHA untuk mendapatkan layanan kesehatan, yang juga merupakan salah satu hak ODHA.
Menyusul GFC bervisikan “Menyediakan tempat yang aman, nyaman dan positif serta bebas stigma dan diskriminasi bagi ODHA”, tegas Ketuanya Kiki. pada audensi untuk ketersediaan layanan kesehatan dan terafi “Anti Retriviral” (ARV) bagi ODHA di Kabupaten Garut, belum lama ini.
Dari total kasus HIV/AIDS di Kabupaten Garut sejak 2007 hingga Juli 2011, dari total 121 kasus terdiri 29 HIV serta 43 AIDS, meliputi 94 laki-laki, 26 perempuan serta satu trans gender, 49 diantaranya meninggal dunia.
Sedangkan dari 41 pengguna ARV, sebanyak 34 diantaranya masih aktif dan tujuh meninggal, kemudian dari pengguna ARV (34) tersebut, sebanyak 29 diketahui rezimennya, dan sebanyak lima
Pengambilan ARV masing-masing di RSHS Bandung (15), RS Bungsu (13), RSUD Tasik (3) serta Jakarta (3), dengan kelompok umur 1-4 thn (1), 5-14 thn (6), 15-19 thn (2), 20-29 thn (13), 30-39 thn (95) serta 40-49 thn (4).
Dalam pada itu latar belakang resiko tinggi, meliputi Penasun/idu (101), Seksual (13) , IRT (8), WPS(1), MSM (3), Trans Gender (1) serta Ibu–Anak (7).
Kini terdapat 19 rumah sakit di Provinsi Jawa Barat termasuk RSUD Garut, yang telah ditetapkan, sedangkan 12 rumah sakit lainnya yang belum ditetapkan dengan SK Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. ***(John).
0 comments:
Posting Komentar