Garut News ( Senin, 8/8 ).
Rangkaian kegiatan memperingati “Hari Anak Nasional” (HAN), “Lembaga Studi Agama dan Filsafat” (LSAF), menyelenggarakan Diseminasi Survey KAP “Pesantren Ramah Anak” (PRA) serta Dialog Interaktif Mendukung SK Bupati untuk Implementasi PRA, Jumat lalu di Aula Kantor MUI Garut.
Menurut Mochamad Ziaulhaq, LSAF sebagai pendamping program PRA, tergabung dalam kemitraan LSAF, UNICEF, “Terre des Hommes Netherland” (Tdh), dan Pesantren Mitra Program. PRA.
Juga merupakan pesantren yang mewujudkan anak nyaman serta betah, mulai dikembangkan sejak 2008 pada tiga pesantren di Garut, masing-masing Pesantren Persatuan Islam 76 Tarogong, Pesantren An-Nur Cilawu, dan Ma’had Darul Arqam Muhammadiyah.
Program ini bertujuan membangun persepsi, sikap, dan perilaku terhadap anak di lingkungan pesantren sesuai dengan prinsip-prinsip perlindungan anak yang sangat dijunjung Islam, katanya.
Menyusul berdasarkan Survey pada Pesantren Mitra, diketahui adanya kontribusi pesantren dalam perlindungan anak.
Survey menghasilkan pula, beberapa kesimpulan; di antaranya pesantren memiliki pemahaman bahwa Islam melindungi anak, aturan pesantren yang jelas sangat penting agar tidak diinterpretasikan secara personal.
Termasuk pola asuh di pesantren dapat menciptakan anak mandiri, meski selama ini kerap kajian keislaman di pondok kurang optimal karena lebih banyak difokuskan ke pengetahuan umum, ungkapnya. ***(John).
0 comments:
Posting Komentar