Garut ( Minggu, 7/8 ).
Meski jumlah sekolah di Kabupaten Garut mengalami peningkatan, mulai tingkat SD hingga SMU, namun sebagian besar masih belum “berstandar nasional pendidikan”, kendati juga terdapat dua SMP dan SMU/SMK yang berstatus Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI), bahkan terdapat program SMU kelas akselerasi.
Peningkatan juga pada SMP, periode sama terdapat 145 SMP dengan 1.999 kelas dikelola 4.271 guru bagi 87.421 murid meningkat menjadi 199 SMP dengan 2.575 kelas dikelola 5.582 guru bagi 90.773 murid.
Sedangkan dari 49 SMU dengan 651 kelas dikelola 1.827 guru bagi 25.209 murid meningkat menjadi 57 SMU dengan 681 kelas dikelola 1.947 guru bagi 24.445 murid.
Sehingga rasio murid-kelas 2009, SD (38,81), SMP (35,25) serta SMU (35,90) kemudian rasio murid guru pada periode sama SD (22,31), SMP (16,26) dan SMU (12,56).
Dihubungi terpisah, ketua “kelompok Kerja Pengawas Sekolah” (KKPS) Kabupaten Garut, H. Usep Kurniadin, M.Si kepada Garut News mengemukakan, Minggu, terdapat delapan “Standar Nasional Pendidikan” (SNP).
Terdiri standar isi, kompetensi kelulusan, proses, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan serta standar penilaian, dengan 157 butir instrumen sebagai syarat terakreditasi, katanya.
Dari seluruh sekolah di wilayahnya, dipastikan ada yang telah memenuhi SNP meski diakui belum seluruh komponen terpenuhi, sehingga dari sekitar 143 SD mulai Senin (8/8) diakreditasi masing-masing SD berlangsung dua hari oleh tim independen, ungkap Usep Kurniadin.
Penyelenggaraan akreditasi tersebut, juga dilaksanakan di tingkat SMP dan SMU termasuk TK sebagai upaya evaluasi, untuk selanjutnya bisa direkomendasikan yang menjadi kekurangannya. ***(John).
0 comments:
Posting Komentar