Bupati Garut Ingatkan, Remaja Perlukan Informasi Reproduksi

“Implementasikan PHBS Tanpa Narkoba”

Garut News ( Sabtu, 30/7 ).

        Bupati Garut, Aceng H.M Fikri mengingatkan, kalangan remaja di daerahnya dinilai sangat perlu mengetahui informasi medis maupun kesehatan reproduksi, berkenaan dengan interaksi antar manusia, serta hubungan antara manusia dengan Tuhan YME.

        Menyusul pertumbuhan biologis kalangan remaja, juga sejalan dengan pertumbuhan hormon seksualnya, yang perlu dikendalikan secara psikologis bahkan dikendalikan dengan nilai-nilai luhur keagamaan, tegas Bupati yang diwakili Kepala Bagian “Administrasi Kesejahteraan Rakyat” (Adkesra) Setda Kabupaten setempat, Drs H. Dahlan Saputra, M.Si, Sabtu.

        Ketika membuka sosialisasi remaja putra/putri pra nikah anak didik sekolah lanjutan atas di Augusta Hotel dan Restauran, diharapkan pula agar 120 peserta lebih bisa meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mengendalikan diri, melalui penyelenggaraan sosialisasi ini, katanya.

        Kepala Subag Tata Usaha pada “Badan Narkotika Nasional” Kabupaten Garut, Hidayat mempresentasikan implementasi “Perilaku Hidup Bersih dan Sehat” (PHBS) tanpa “Narkotika, Psikotrofika dan Bahan Berbahaya Lainnya” (Narkoba).

         Diungkapkan, kalangan remaja pun bisa berperan mencegah penyebaran penyalahgunaan Narkoba, dengan senantiasa waspada terhadap pengaruh negatip lingkungan, kemudian terus mengembangkan inovasi dan kreativitas positip, serta membangun komunikasi yang baik dan sehat.

        Secara detail dipresentasikan pula, jenis Narkoba, Narkotika Merugikan Negara Rp41,2 triliun, terdapat lima juta pengguna Narkoba di Indonesia, penyalahgunaan Narkotika sangat berpotensi  membahayakan.

       Serta dipaparkan mengenai Implementasi Undang-Undang No. 35/2009; Peraturan Pemerintah RI Nomor. 25/2011 Tentang Pelaksanaan Wajib Lapor Pecandu Narkotika, yang mengatur empat hal pokok terdiri wajib lapor, rehabilitasi, pelaporan monitoring dan evaluasi, serta pendanaan.

       Peserta mendapatkan pula brosur, majalah serta poster tentang upaya “Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap dan Prekusor Narkotika” (P4GN).

       Sementara itu, Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Garut, dr H. Helmi Budiman, MM antara lain mengemukakan, diperlukannya upaya nyata meningkatkan prestasi komulatif remaja, menyusul masih merebaknya kenakalan remaja antara lain berupa tawuran pelajar.

       Selain itu, indikasi meningkatnya fenomena seks bebas, bahkan kian maraknya perilaku lesbian kalangan remaja di Indonesia, sehingga diperlukan kesiapan membangun kader masa depan bangsa ini, tegas Helmi Budiman.

       Terjadinya dekadensi moralitas generasi muda, antara lain tingginya angka aborsi di Indonesia nyaris menyamai peristiwa serupa di USA, angka perkosaan dan pembunuhan pun cukup tinggi, bahkan berdasarkan survey, dari lima remaja putrid terdapat lima diantaranya tidak lagi perawan.

        Dia mengingatkan, akibat dekadensi moral tersebut, yang paling banyak dirugikan yakni kaum perempuan itu sendiri, padahal berdasarkan penelitian menunjukan perempuan umumnya lebih cerdas dibandingkan laki-laki.

       Tetapi, 90 persen kasus perkosaan dilakukan oleh pacarnya sendiri, itulah sebabnya kedewasaan psikologis mutlak sejalan dengan kedewasaan biologis serta kedewasaan seksual, juga dibarengi dengan implementasi nilai-nilai luhur keagamaan, imbuhnya.

       Karena itu, Helmi Budiman menyatakan apresiasi terhadap penyelenggaraan sosialisasi yang digagas Bagian Adkesra Setda Kabupaten Garut ini, katanya.

       Penyaji materi lainnya, Badan KB dan Pemberdayaan Perempuan menjelaskan kesehatan reproduksi remaja, Kementerian Agama Kantor Kabupaten Garut memaparkan menunda perkawinan di usia dini dilihat dari sisi agama.

       Serta nara sumber dari Dinas Kesehatan mempresentasikan mencegah penularan HIV/AIDS di kalangan remaja, setiap penyaji materi dalam perhelatan tersebut, juga dilaksanakan dialog, diskusi maupun tanya jawab dengan para peserta perwakilan siswa SLTA se Kabupaten Garut. ***(John).  

02.53