Garut News ( Senin, 11/7 ).
Direktur RSU dr Slamet Garut, dr H.Maskut Faridz, MM menyatakan, permasalahan utama yang dihadapinya berupa lonjakan pasien “Jamkesda”, dari hari ke hari juga bulan ke bulan, pengguna “Surat Keterangan Tidak Mampu” (SKTM) nyaris tidak terkendali.
Bahkan jumlahnya melebihi pasien dengan jasa “Jamkesmas” serta Askes, yang jika tidak diantisipasi bisa mengganggu jasa pelayanan kesehatan secara keseluruhan, ungkapnya kepada Garut News, Senin.
Sehingga solusi maupun alternatifnya, selain harus mendata ulang penerimaan pasien Jamkesda, juga memperketat proses rujukan dari Puskesmas, serta mendorong aparat desa/kecamatan agar selektif mengeluarkan SKTM.
Kemudian hendaknya pihak rumah sakit diberi kewenangan, untuk membuat aturan tentang pelayanan Jamkesda, seperti mengenai apa-apa yang harus dirubah, dibenahi ataupun tidak, katanya.
Sekarang ini, pasien dengan SKTM atas kesepakatan “sementara” bisa dibebaskan, namun entah sampai kapan, menyusul jika hal ini terus berlangsung bisa dipastikan pada dua hingga tiga bulan mendatang kehabisan persediaan obat-obatan, terutama apabila pelunasan tunggakan Jamkesda masih belum direalisasikan, katanya, memberi peringatan. ****(John).
0 comments:
Posting Komentar