Garut News ( Senin, 3/10 ).
Pihak keluarga maupun para pengantar Calon Jemaah Haji, setiap tahunnya kerap memacetkan arus lalu lintas, juga menyesaki gedung Pendopo Kabupaten Garut, yang dijadikan lokasi pemberangkatan.
Bahkan pada pemberangkatan musim haji tahun ini, banyak pengantar dan keluarga yang memaksa memasuki pelataran Pendopo, bersamaan dengan pemberangkatan 444 Calhaj terdiri 211 laki-laki dan 233 perempuan berusia berkisar 60 - 99 tahun.
Mereka diberangkatkan dari Garut, Minggu, sedangkan pada musim haji ini seluruhnya terdapat 1.655 Calhaj, terbagi empat kelompok terbang masing-masing kloter dua (Minggu, 2/10).
Kemudian kloter delapan pada (Rabu, 5/10), kloter 22 (Minggu, 9/10) serta kloter 54 pada (Sabtu, 22/10).
Aparat keamaan sempat direpotkan ulah para pengantar, yang memaksakan diri memasuki areal Pendopo, ingin melepas kepergian sanak keluarganya hingga ke bus masing-masing.
Mengakibatkan terjadinya aksi saling dorong, pengantar yang tertahan pun histeris menjadikan suasana di sekitarnya menjadi hiruk pikuk.
Meski pengantar yang diperbolehkan masuk dibatasi, namun petugas pun kewalahan menertibkanya, menyusul pengantar terus memaksa mendekati bus yang akan dinaiki Calhaj, kericuhan berlangsung hingga bus meninggalkan halaman sekitar pukul 12.30 WIB.
Proses pemberangkatan Calhaj tersebut, juga diwarnai aksi pencopetan, banyaknya keluhan kehilangan telepon genggam, juga sempat terjadi beberapa anak hilang, yang terlepas dari pengawasan orang tuanya. ***(John).
0 comments:
Posting Komentar