728x90 AdSpace

wisata

  • Latest News

    Copyright GarutNews.Com. Diberdayakan oleh Blogger.

    Provorsi Kesehatan Mendesak Bergeser Pada Promotif dan Preventif


    Garut  News, ( Rabu, 13/4 ).
             Selain diperlukannya penambahan anggaran untuk kegiatan belanja tidak langsung pada sektor kesehatan, juga dinilai mendesak segera terjadinya pergeseran penanganan dari kuratif dan rehabilitatif, bermigrasi pada promotif serta preventif.

            Sedangkan penanganan kuratif dan rehabilitatif, saatnya kini digalakan meraih maupun merangkul peranan sektor swasta untuk ikut serta berkontribusi, tegas Ketua Komisi D DPRD Garut, dr H. Helmi Budiman, MM, Rabu.

           Menyusul kontribusi sepuluh persen dari APBD setempat, bagi sektor kesehatan masih dinilai kecil, karena disamping hanya untuk belanja langsung juga nilai APBD nya pun relatif kecil, ungkapnya kepada Garut News.

           Seusai mempresentasikan optimalisasi lembaga legislatif untuk mendorong meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Garut, pada seminar revitalisasi kesehatan yang terselenggara atas kerjasama PPNI, IDI serta IBI setempat.

            Dia juga mengingatkan, selama ini penanganan preventif serta promotif sangat minim, atau hanya sekitar satu persen, selebihnya didominasi kegiatan kuratif serta rehabilitatif, katanya.

           Kondisi tersebut, diperparah pula masih minimnya tenaga dokter di Kabupaten Garut, dengan rasio perbandingan seorang dokter menangani 15.000 penduduk, padahal idealnya 1 : 10.000, demikian pula pada setiap desa idealnya minimal terdapat dua orang perawat serta bidan.

            Kondisi memprihatinkan ini, sebagai akibat masih jauhnya harapan kesejahteraan yang mereka peroleh, sebagai penentu kualitas serta jumlah rasionalisasi tenaga kesehatan di daerah ini.

           Sehingga diharapkan bisa direalisasikan, peningkatan Tunjangan Perbaikan Penghasilan (TPP) mereka pada 2011 dari Rp200 ribu menjadi Rp550 ribu, karena pada SKPD lain terdapat setiap pegawai memperoleh TPP Rp800 ribu, ungkap Helmi Budiman.   
      
            Kesenjangan dan ketidak adilan penghasilan ini, patut segera diakhiri antara lain dengan mengalokasikan APBD bagi belanja tidak langsung pada sektor kesehatan, terkait pada 2010 terdapat sekurangnya 20 Kejadian Luar Biasa (KLB) beragam jenis penyakit, katanya.

           Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Garut, Karnoto, S.Kep, M.Si kepada Garut News, mengemukakan pula perhelatan yang diselenggarakannya itu, selain sebagai ajang silaturahim, juga antara lain merupakan sarana konsolidasi antar tenaga kesehatan. 

            Sekaligus sebagai upaya konkrit, proses pembelajaran maupun revitalisasi tenaga kesehatan, termasuk membangun sinergitas kinerja seluruh tenaga kesehatan, yang pada penyelenggaraan seminar ini, sekurangnya diikuti 700 peserta praktisi tenaga kesehatan, katanya.

            Salah seorang peserta, Tatang Sukmana, S.Kep kepada Garut News katakan, apresiasinya karena bisa menggali sekaligus menemukan solusi permasalahan kesehatan di daerah ini.

            Antara lain, Golongan III pun sejak 2010 TPP nya hanya Rp80 ribu, sehingga diharapkan bisa diterapkannya renumerasi karena kami bekerja 24 jam sehari.

           Bahkan nyaris tidak ada libur, selain itu mendesak diperlukannya kejelasan perlindungan hukum dalam menjalankan profesi di luar institusi kerja, ujar Tatang Sukmana. 

            Seminar ini, dibuka Sekda Kabupaten Garut, H. Iman Alirahman, SH, M.Sio dan antara lain dihadiri Kabag Informatika Setda setempat, Dik Dik Hendrajaya, M.Si. ***(John).
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 comments:

    Posting Komentar

    Item Reviewed: Provorsi Kesehatan Mendesak Bergeser Pada Promotif dan Preventif Rating: 5 Reviewed By: Unknown
    LIHAT ARSIP LAMA BERITA SILAHKAN KLIK www.garutnews.weebly.com
    Scroll to Top