Garut, ( Rabu, 29/9 ).
Pencanangan bulan bhakti gotong royong Tingkat Kabupaten Garut, dilaksanakan di Alun Alun Kecamatan Balubur Limbangan, oleh Bupati Aceng H.M Fikri, Rabu.
Sekaligus pengambilan sumpah dan pelantikan enam kepala desa dari empat kecamatan, diantaranya Desa Galih Pakuan Limbangan, Tegal Lega Bungbulang, serta Desa Sukarame Kecamatan Caringin, ungkap Kabag Informatika Setda setempat, Dik Dik Hendrajaya, M.Si.
Terkait pencanangan pelaksanaan bulan bhakti gotong royong, menurut banyak kalangan di Kota Garut termasuk lembaga perguruan tinggi, justru paling utama bisa digalakan di kawasan perkotaan, serta perumahan penduduk menengah keatas.
Menyusul, sosiologi warga di pedesaan terutama pada daerah terpencil, sikap kekerabatan serta kegiatan gotong royongnya masih sangat kuat, sedangkan warga di perkotaan terutama di lingkungan masyarakat menengah keatas, semakin terkontaminasi sikap egois warga Kota Besar.
Gaya hidup maupun perilaku aneh, kalangan menengah keatas dari Kota Besar seperti Bandung, Jakarta dan Bekasi, juga kerap dengan relatif mudah ditiru masyarakat di daerah.
Mulai dari warna rambut, hingga kurang bahkan tidak pedulinya terhadap beragam kegiatan gotong royong, katanya. *** (John).
Pencanangan bulan bhakti gotong royong Tingkat Kabupaten Garut, dilaksanakan di Alun Alun Kecamatan Balubur Limbangan, oleh Bupati Aceng H.M Fikri, Rabu.
Sekaligus pengambilan sumpah dan pelantikan enam kepala desa dari empat kecamatan, diantaranya Desa Galih Pakuan Limbangan, Tegal Lega Bungbulang, serta Desa Sukarame Kecamatan Caringin, ungkap Kabag Informatika Setda setempat, Dik Dik Hendrajaya, M.Si.
Terkait pencanangan pelaksanaan bulan bhakti gotong royong, menurut banyak kalangan di Kota Garut termasuk lembaga perguruan tinggi, justru paling utama bisa digalakan di kawasan perkotaan, serta perumahan penduduk menengah keatas.
Menyusul, sosiologi warga di pedesaan terutama pada daerah terpencil, sikap kekerabatan serta kegiatan gotong royongnya masih sangat kuat, sedangkan warga di perkotaan terutama di lingkungan masyarakat menengah keatas, semakin terkontaminasi sikap egois warga Kota Besar.
Gaya hidup maupun perilaku aneh, kalangan menengah keatas dari Kota Besar seperti Bandung, Jakarta dan Bekasi, juga kerap dengan relatif mudah ditiru masyarakat di daerah.
Mulai dari warna rambut, hingga kurang bahkan tidak pedulinya terhadap beragam kegiatan gotong royong, katanya. *** (John).
0 comments:
Posting Komentar