Garut News, (23/8).
“Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional” (RSBI) SMAN 1 Garut, berobsesi jika statusnya telah meningkat menjadi “Sekolah Bertaraf Internasional” (SBI), banyak murid dari luar negeri bersekolah disini, sehingga sekolah ini sekaligus menjadi “etalase” Garut.
Selama ini pun, lulusan SMAN 1 Garut memenuhi syarat melanjutkan ke perguruan tinggi di luar negeri, namun yang berangkat bisa dihitung dengan jari, akibat yang lainnya terbentur keterbatasan ekonomi, ungkap Kepala Sekolah tersebut, Drs H. Achdiat Kusdani, M.Pd, Senin.
Kepada Garut News, dia juga mengemukakan 24 lulusan angkatan pertama kelas akselerasi, seluruhnya diterima di berbagai perguruan tinggi negeri (PTN), termasuk delapan diantaranya berhasil lulus mengikuti seleksi di Institut Teknologi Bandung (ITB).
Sedangkan dari 410 lulusan tahun lalu, 95 persen diantaranya telah menyampaikan laporan dapat melanjutkan pendidikan ke PTN, katanya.
Prestasi lainnya, selama ini telah terdapat tiga siswa SMAN 1 Garut terpilih sebagai pengibar duplikat Bendera Pusaka Merah Putih, di Istana Negara Jakarta, pada upacara militer peringatan detik-detik Kemerdekaan RI.
Achdiat Kusdani mengakui pula, seluruh siswanya merupakan hasil seleksi lulusan terbaik dari SMP/sederajat, sebagai infut yang terus dilakukan pembinaan antara lain pada materi matematika, fisika, kimia, biologi, bahasa Inggris serta teknologi informasi.
Tahun lalu pun, lulusannya bisa melanjutkan kuliah di Jerman, Malaysia dan Mesir, dan kini terdapat siswa yang mengikuti seleksi untuk pertukaran pemuda ke Australia.
Penerapan kurikulumnya cukup padat, dengan menyajikan materi pelajaran selama 63 jam setiap minggunya. ****(John).
“Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional” (RSBI) SMAN 1 Garut, berobsesi jika statusnya telah meningkat menjadi “Sekolah Bertaraf Internasional” (SBI), banyak murid dari luar negeri bersekolah disini, sehingga sekolah ini sekaligus menjadi “etalase” Garut.
Selama ini pun, lulusan SMAN 1 Garut memenuhi syarat melanjutkan ke perguruan tinggi di luar negeri, namun yang berangkat bisa dihitung dengan jari, akibat yang lainnya terbentur keterbatasan ekonomi, ungkap Kepala Sekolah tersebut, Drs H. Achdiat Kusdani, M.Pd, Senin.
Kepada Garut News, dia juga mengemukakan 24 lulusan angkatan pertama kelas akselerasi, seluruhnya diterima di berbagai perguruan tinggi negeri (PTN), termasuk delapan diantaranya berhasil lulus mengikuti seleksi di Institut Teknologi Bandung (ITB).
Sedangkan dari 410 lulusan tahun lalu, 95 persen diantaranya telah menyampaikan laporan dapat melanjutkan pendidikan ke PTN, katanya.
Prestasi lainnya, selama ini telah terdapat tiga siswa SMAN 1 Garut terpilih sebagai pengibar duplikat Bendera Pusaka Merah Putih, di Istana Negara Jakarta, pada upacara militer peringatan detik-detik Kemerdekaan RI.
Achdiat Kusdani mengakui pula, seluruh siswanya merupakan hasil seleksi lulusan terbaik dari SMP/sederajat, sebagai infut yang terus dilakukan pembinaan antara lain pada materi matematika, fisika, kimia, biologi, bahasa Inggris serta teknologi informasi.
Tahun lalu pun, lulusannya bisa melanjutkan kuliah di Jerman, Malaysia dan Mesir, dan kini terdapat siswa yang mengikuti seleksi untuk pertukaran pemuda ke Australia.
Penerapan kurikulumnya cukup padat, dengan menyajikan materi pelajaran selama 63 jam setiap minggunya. ****(John).
0 comments:
Posting Komentar