Garut News, ( Sabtu, 25/9 ).
Delapan standar penilaian Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) SMPN 1 Garut, diakreditasi oleh tim selama dua hari mulai Senin (26/9) mendatang.
Lembaga pendidikan berstatus RSBI tersebut, selama ini telah berupaya bisa memperoleh nilai minimal “96” untuk klasifikasi RSBI, meski berdasarkan hasil evaluasi Dinas Pendidikan setempat, nilainya telah mencapai 97.
Demikian diungkapkan Kepala Sekolahnya, Drs Dadi Juhaendi, M.Pd serta Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, S. Witono, M.Pd kepada Garut News, Sabtu.
Sedangkan kedelapan standar penilaian itu, terdiri standar isi, standar proses, standar sarana-prasarana, standar penilaian, standar kependidikan, standar kompetensi, standar pembiayaan serta standar pengelolaan, katanya.
Mereka optimis, lembaga pendidikan yang dikelolanya pada beberapa tahun mendatang dapat meningkatkan statusnya menjadi Sekolah Bertaraf Internasional, ujarnya.
Sekolah inipun mulai 1 Oktober 2010, mulai direvitalisasi dengan mengutamakan pembangunan sepuluh ruang kelas, serta memperbaiki sarana penunjang lainnya, bersumber dari APBN Perubahan 2010 sebesar Rp1,3 miliar, belum termasuk pemotongan untuk pajak.
Pelaksanaan revitalisasi diupayakan bisa tuntas selama 90 hari, namun tetap tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar.
Selama ini memiliki salah satu sarana unggulan, berupa radio serta televisi penyiaran pendidikan, yang nyaris tak dimiliki lembaga pendidikan lainnya di Kabupaten Garut. *** (John)
Delapan standar penilaian Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) SMPN 1 Garut, diakreditasi oleh tim selama dua hari mulai Senin (26/9) mendatang.
Lembaga pendidikan berstatus RSBI tersebut, selama ini telah berupaya bisa memperoleh nilai minimal “96” untuk klasifikasi RSBI, meski berdasarkan hasil evaluasi Dinas Pendidikan setempat, nilainya telah mencapai 97.
Demikian diungkapkan Kepala Sekolahnya, Drs Dadi Juhaendi, M.Pd serta Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, S. Witono, M.Pd kepada Garut News, Sabtu.
Sedangkan kedelapan standar penilaian itu, terdiri standar isi, standar proses, standar sarana-prasarana, standar penilaian, standar kependidikan, standar kompetensi, standar pembiayaan serta standar pengelolaan, katanya.
Mereka optimis, lembaga pendidikan yang dikelolanya pada beberapa tahun mendatang dapat meningkatkan statusnya menjadi Sekolah Bertaraf Internasional, ujarnya.
Sekolah inipun mulai 1 Oktober 2010, mulai direvitalisasi dengan mengutamakan pembangunan sepuluh ruang kelas, serta memperbaiki sarana penunjang lainnya, bersumber dari APBN Perubahan 2010 sebesar Rp1,3 miliar, belum termasuk pemotongan untuk pajak.
Pelaksanaan revitalisasi diupayakan bisa tuntas selama 90 hari, namun tetap tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar.
Selama ini memiliki salah satu sarana unggulan, berupa radio serta televisi penyiaran pendidikan, yang nyaris tak dimiliki lembaga pendidikan lainnya di Kabupaten Garut. *** (John)
0 comments:
Posting Komentar