Garut News, (7/6).
Direktur Akademi Keperawatan (AKPER) Pemkab Garut, Iwan Suhendar, S.Sos membantah keras atas beredarnya informasi, yang dinilai bisa menyesatkan masyarakat di daerahnya.
Direktur Akademi Keperawatan (AKPER) Pemkab Garut, Iwan Suhendar, S.Sos membantah keras atas beredarnya informasi, yang dinilai bisa menyesatkan masyarakat di daerahnya.
Dalam informasi yang tak jelas sumbernya itu, antara lain menyebutkan akan ditutupnya lembaga pendidikan ini, sehingga diharapkan agar berbagai kalangan masyarakat tidak terbius dengan sempat beredarnya berita bohong tersebut, tegas Iwan Suhendar di ruang kerjanya, Senin.
Dia mengemukakan, institusi pendidikan tinggi yang dipimpinnya itu, memiliki legalitas hukum yang bisa dipertanggungjawabkan secara yuridis dan akademis, diantaranya memiliki dokumen perizinan dari Depkes.
Bahkan tahun akademi 2010/2011, kembali menerima 325 calon mahasiswa baru dari 500- an lebih pendaftar, sehingga akan dilaksanakan seleksi tertulis dan kesehatan, sedangkan persyaratan lainnya tidak cacat tubuh yang dapat mengganggu pekerjaan profesi keperawatan.
Pendaftar pria disyaratkan bertinggi badan minimum 155 cm dan perempuan setinggi 150 cm, tidak buta warna serta memenuhi syarat administrasi lainnya.
AKPER Pemkab Garut berdiri pada 1997, telah meluluskan tujuh angkatan atau sekurang-kurangnya 560 lulusan pada sembilan kali wisuda, yang kini banyak diantaranya melanjutkan pendidikan strata satu (S1) dan S2 ke UNPAD, Universitas Indonesia (UI) serta ke UGM.
Sarana penunjang lembaga pendidikan ini, antara lain berupa laboratorium bahasa Inggris, untuk terus mengantisipasi perkembangan era global, maka perguruan tinggi ini akan tetap eksis memenuhi semakin mendesaknya kebutuhan tenaga keperawatan, katanya.
Banyak pula diantara lulusan Akper Garut, yang bekerja di Rumah Sakit (Rumkit) Pertamina, Persahabatan serta Rumkit milik pemerintah lainnya, yang saat ini memiliki 340-an mahasiswa, ungkap Iwan Suhendar, menambahkan. ***(JDH).
Dia mengemukakan, institusi pendidikan tinggi yang dipimpinnya itu, memiliki legalitas hukum yang bisa dipertanggungjawabkan secara yuridis dan akademis, diantaranya memiliki dokumen perizinan dari Depkes.
Bahkan tahun akademi 2010/2011, kembali menerima 325 calon mahasiswa baru dari 500- an lebih pendaftar, sehingga akan dilaksanakan seleksi tertulis dan kesehatan, sedangkan persyaratan lainnya tidak cacat tubuh yang dapat mengganggu pekerjaan profesi keperawatan.
Pendaftar pria disyaratkan bertinggi badan minimum 155 cm dan perempuan setinggi 150 cm, tidak buta warna serta memenuhi syarat administrasi lainnya.
AKPER Pemkab Garut berdiri pada 1997, telah meluluskan tujuh angkatan atau sekurang-kurangnya 560 lulusan pada sembilan kali wisuda, yang kini banyak diantaranya melanjutkan pendidikan strata satu (S1) dan S2 ke UNPAD, Universitas Indonesia (UI) serta ke UGM.
Sarana penunjang lembaga pendidikan ini, antara lain berupa laboratorium bahasa Inggris, untuk terus mengantisipasi perkembangan era global, maka perguruan tinggi ini akan tetap eksis memenuhi semakin mendesaknya kebutuhan tenaga keperawatan, katanya.
Banyak pula diantara lulusan Akper Garut, yang bekerja di Rumah Sakit (Rumkit) Pertamina, Persahabatan serta Rumkit milik pemerintah lainnya, yang saat ini memiliki 340-an mahasiswa, ungkap Iwan Suhendar, menambahkan. ***(JDH).
0 comments:
Posting Komentar