Wabup Garut, Rd. Diky Chandra. ( Photo : Informatika ) |
Garut News, (19/8).
Siapapun anak bangsa bisa memiliki keinginan menjadi Bupati “Garut Selatan” (Garsela), kami sebagai putra daerah menyambut gembira, tersanjung serta menaruh hormat bagi siapapun yang beritikad baik.
Untuk ikut serta dalam proses pemilihan secara langsung serta terbuka, meski pada pelaksanaannya masyarakatlah yang memilih, ungkap Anggota Presidium/ Ketua Komite Persiapan Pembentukan Kabupaten Garsela, Dedi Kurniawan kepada Garut News, Kamis.
Pernyataan elegan tersebut, dia nyatakan menyikapi adanya sosok Yohannes Hubertus Eijkenboom alias Jhony Indo, yang akan maju dalam pemilihan umum kepala daerah Kabupaten Garut Selatan, Jawa Barat.
Mantan perampok di era tahun 1970-an yang kini warga Kampung Bangkongreang Desa Benda Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, tersebut mengaku ingin mengabdikan diri kepada masyarakat, nusa dan bangsa, katanya.
Berpasangan dengan mantan Dandim Yogjakarta, Kol Inf (Purn) Wawan S, mereka mulai melakukan pendekatan dengan partai politik (parpol) bahkan terdapat beberapa parpol mulai mendekatinya.
Jika tak menggunakan kendaraan parpol, mereka dipastikan maju melalui jalur independen, ungkap pria yang saat ini berganti nama menjadi Umar Billah itu.
Pada bagian lain Dedi Kurniawan mengatakan, anggaran membangun infrastruktur perkantoran Kabupaten Garsela bersumber dari APBD Kabupaten Garsela, Kabupaten Induk, Provinsi serta dari pusat.
Prosesnya kini, dilakukan kajian daerah tentang analisis data/fakta, untuk dilampirkan pada SK Gubernur Jawa Barat, yang kemudian dikirimkan ke Depdagri, jika terbentuk berlangsung masa transisi pemerintahannya selama dua tahun, katanya.
Ditemui terpisah Sekretaris Daerah (Sekda) Garut, H. Hilman Faridz, SE, M.Si menyatakan, apresiasi terhadap siapapun yang berkeinginan menjadi Bupati Garsela, ungkapan senada disampaikan Kabag Informatika, Dik Dik Hendrajaya, M.Si, sedangkan Ketua Komisi D DPRD Garut helmi Budiman mengaku kurang menanggapi serius, karena Garsela belum terbentuk.
Sementara Kabag Tata Pemerintahan Setda Garut, Tedi Iskandar dengan nada ketus dan sikap congkak menolak memberikan komentar, saat didesak pertanyaan Garut News, mengenai seputar pembentukan Kabupaten Garsela. *** (John).
Siapapun anak bangsa bisa memiliki keinginan menjadi Bupati “Garut Selatan” (Garsela), kami sebagai putra daerah menyambut gembira, tersanjung serta menaruh hormat bagi siapapun yang beritikad baik.
Untuk ikut serta dalam proses pemilihan secara langsung serta terbuka, meski pada pelaksanaannya masyarakatlah yang memilih, ungkap Anggota Presidium/ Ketua Komite Persiapan Pembentukan Kabupaten Garsela, Dedi Kurniawan kepada Garut News, Kamis.
Pernyataan elegan tersebut, dia nyatakan menyikapi adanya sosok Yohannes Hubertus Eijkenboom alias Jhony Indo, yang akan maju dalam pemilihan umum kepala daerah Kabupaten Garut Selatan, Jawa Barat.
Mantan perampok di era tahun 1970-an yang kini warga Kampung Bangkongreang Desa Benda Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, tersebut mengaku ingin mengabdikan diri kepada masyarakat, nusa dan bangsa, katanya.
Berpasangan dengan mantan Dandim Yogjakarta, Kol Inf (Purn) Wawan S, mereka mulai melakukan pendekatan dengan partai politik (parpol) bahkan terdapat beberapa parpol mulai mendekatinya.
Jika tak menggunakan kendaraan parpol, mereka dipastikan maju melalui jalur independen, ungkap pria yang saat ini berganti nama menjadi Umar Billah itu.
Pada bagian lain Dedi Kurniawan mengatakan, anggaran membangun infrastruktur perkantoran Kabupaten Garsela bersumber dari APBD Kabupaten Garsela, Kabupaten Induk, Provinsi serta dari pusat.
Prosesnya kini, dilakukan kajian daerah tentang analisis data/fakta, untuk dilampirkan pada SK Gubernur Jawa Barat, yang kemudian dikirimkan ke Depdagri, jika terbentuk berlangsung masa transisi pemerintahannya selama dua tahun, katanya.
Ditemui terpisah Sekretaris Daerah (Sekda) Garut, H. Hilman Faridz, SE, M.Si menyatakan, apresiasi terhadap siapapun yang berkeinginan menjadi Bupati Garsela, ungkapan senada disampaikan Kabag Informatika, Dik Dik Hendrajaya, M.Si, sedangkan Ketua Komisi D DPRD Garut helmi Budiman mengaku kurang menanggapi serius, karena Garsela belum terbentuk.
Sementara Kabag Tata Pemerintahan Setda Garut, Tedi Iskandar dengan nada ketus dan sikap congkak menolak memberikan komentar, saat didesak pertanyaan Garut News, mengenai seputar pembentukan Kabupaten Garsela. *** (John).
0 comments:
Posting Komentar