Garut News ( Selasa, 1/11 ).
"Aromatic Rice" ( beras aromatik) asal Samarang Garut, memukau delegasi “West Java International Expo” (WJIE) 2011, yang gencar dipromosikan Wakil Bupati Rd. Diky Chandra di Kota Bandung pada 24-26 Oktober 2011, bahkan komoditi ini pun, kini antara lain berhasil menembus pangsa pasar Dubai dan Arab Saudi.
Delegasi dari China, Korea, Jepang, Vietnam, Amerika Serikat, Meksiko, Peru, Kuba, Venezuela dan Ekuador, mulai melirik potensi mata dagangan tersebut, ungkap Dicky Chandra kepada Garut News, Selasa.
Beras beraroma buah-buahan maupun beras unik ini, benar adanya, produk inovasi dan kreativitas Andreas(26), bisa modifikasi rasa buah-buahan.Menurut dia, idenya itu terinspirasi penganan oleh-oleh populer asal Garut selama ini, seperti chocodot atau chocolate dodol, sehingga membuat beras beraroma tanpa mengurangi rasa aslinya.
Usahanya ia tekuni bersama keluarganya, dengan memberi ekstrak buah-buahan ketika proses penggilingan, maka jadilah beras beraroma buah-buahan, katanya.
Dari beberapa kali uji coba, pria lajang lulusan Politeknik Bandung itu, juga berhasil mewujudkan beras beraroma jeruk dan jambu, Andreas pun membuat terobosan baru dengan mewujudkan nasi liwet instan.
"Aromatic Rice" ( beras aromatik) asal Samarang Garut, memukau delegasi “West Java International Expo” (WJIE) 2011, yang gencar dipromosikan Wakil Bupati Rd. Diky Chandra di Kota Bandung pada 24-26 Oktober 2011, bahkan komoditi ini pun, kini antara lain berhasil menembus pangsa pasar Dubai dan Arab Saudi.
Delegasi dari China, Korea, Jepang, Vietnam, Amerika Serikat, Meksiko, Peru, Kuba, Venezuela dan Ekuador, mulai melirik potensi mata dagangan tersebut, ungkap Dicky Chandra kepada Garut News, Selasa.
Beras beraroma buah-buahan maupun beras unik ini, benar adanya, produk inovasi dan kreativitas Andreas(26), bisa modifikasi rasa buah-buahan.Menurut dia, idenya itu terinspirasi penganan oleh-oleh populer asal Garut selama ini, seperti chocodot atau chocolate dodol, sehingga membuat beras beraroma tanpa mengurangi rasa aslinya.
Usahanya ia tekuni bersama keluarganya, dengan memberi ekstrak buah-buahan ketika proses penggilingan, maka jadilah beras beraroma buah-buahan, katanya.
Dari beberapa kali uji coba, pria lajang lulusan Politeknik Bandung itu, juga berhasil mewujudkan beras beraroma jeruk dan jambu, Andreas pun membuat terobosan baru dengan mewujudkan nasi liwet instan.
Dia membuat tiga varian rasa produknya, terdiri nasi liwet instan rasa jambal, nasi liwet instan rasa jengkol, dan nasi liwet instan rasa petai.
Paska "launching" Juli 2010, permintaan beras aromatik dan nasi liwet instan semakin terus meningkat, malahan permintaan beras mencapai lima ton per bulan, dengan harga Rp22 ribu/kg.
Sedangkan nasi liwet berukuran 0,5 kg, harga penjualannya Rp20 ribu, ungkap Andreas menambahkan. ***(John).
Paska "launching" Juli 2010, permintaan beras aromatik dan nasi liwet instan semakin terus meningkat, malahan permintaan beras mencapai lima ton per bulan, dengan harga Rp22 ribu/kg.
Sedangkan nasi liwet berukuran 0,5 kg, harga penjualannya Rp20 ribu, ungkap Andreas menambahkan. ***(John).
0 comments:
Posting Komentar