“Telan Kerugian Diatas Rp3,8 Miliar, Akibat Terpaksa Diterlantarkan”
Garut News ( Minggu, 16/10 ).
Kemarau panjang yang kini melanda Kabupaten Garut, Jawa Barat, antara lain menyebabkan sekurangnya 490 hektare areal persawahan di Kecamatan Cibalong diranggas kekeringan, mengakibatkan sama sekali tidak bisa ditanami.
Kepala UPTD Pertanian setempat, Supian Munawar kepada Garut News, Minggu, menyatakan areal persawahan seluas 490 hektare tersebut, tersebar pada delapan desa di wilayah kerjanya.
Terdiri Desa Mekarsari mencapai 205 hektare, Karyasari (44 ha), Karyamukti (55 ha), Sancang (20 ha), Simpang (75 ha), Maroko (21 ha), Sagara (10 ha), serta di Desa Mekarmukti seluas 60 hektare, katanya.
Sehingga mengakibatkan, setiap lahan menimbulkan kerugian mencapai Rp7,795 juta, maka dari kekeringan yang mencapai 490 ha, dipastikan kerugian petani bisa mencapai Rp3,8 miliar lebih.
"Menyusul seluruh areal persawahan yang kekeringan itu, merupakan sawah tadah hujan,” ungkap Supian Munawar.
Menurut dia, kekeringan lahan tadah hujan di daerahnya dipastikan terjadi setiap tahunnya. 490 ha, berlokasi pada kawasan cukup tinggi, yang sama sekali tidak bisa dialiri air sungai.
Sedangkan penanggulangannya, hanya dapat dilakukan dengan pompanisasi, namun terbentur tingginya biaya yang diperlukan, penyebab diterlantarkannya areal sawah tersebut diranggas kekeringan, katanya. ***(JOHN).
0 comments:
Posting Komentar