Garut News ( Rabu, 19/10 ).
Kegiatan ini, merupakan imunisasi tambahan untuk memberikan imunisasi campak pada anak usia 9-59 bulan dan imunisasi polio pada anak umur 0-59 bulan, tanpa melihat status imunisasinya.
"Kampanye ini bukan seperti Pemilu, melainkan bulan pelaksanaan imunisasi tambahan dilakukan serentak," ungkap Direktur Surveilans, Imunisasi, Karantina dan Kesehatan Matra Kemenkes RI, Dr Andi Muhadir, MPH kepada wartawan.
Sedangkan 17 provinsi terdiri Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah.
Kemudian Sulawesi Tenggara, Gorontalo, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung, NTB serta Papua.
Imunisasi diberikan di pos-pos Pelayanan Imunisasi, yang ditentukan dan diberi tanda khusus yaitu Posyandu, Puskesmas Pembantu, Puskesmas atau sarana kesehatan lainnya, diberikan secara gratis, katanya.
Setiap bayi bisa mendapatkannya, tak peduli apakah pernah mendapatkan imunisasi lengkap atau imunisasi campak dan polio sebelumnya.
Sebanyak 13.102.589 anak usia 9-59 bulan ditargetkan mendapatkan imunisasi tambahan campak, dan 15.247.136 anak usia 0-59 bulan mendapatkan imunisasi tambahan polio.
Kampanye tahun ini merupakan kampanye tahap tiga, dari keseluruhan kampanye yang dilakukan sejak 2009.
Kampanye imunisasi tambahan tahap pertama pada 10-24 Juni 2009, di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara dan Maluku Utara.Tahap kedua dilaksanakan pada Agustus 2010 di Maluku, Papua Barat, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Bangka Belitung, Kepulauan Riau, NTT dan Banten.
"Semua sudah dilakukan kampanye imunisasi tambahan, kecuali Yogyakarta, karena di Yogya status imunisasi sangat tinggi," ungkap Andi Muhadir.***(John).
Penyelenggaraan kampanye imunisasi tambahan gratis campak dan polio, diselenggarakan serentak pada 17 provinsi, mulai 18 Oktober hingga 18 November mendatang.
Perhelatan tersebut, diharapkan bisa meningkatkan perlindungan terhadap seluruh bayi dan anak dari penyakit campak serta polio.
Perhelatan tersebut, diharapkan bisa meningkatkan perlindungan terhadap seluruh bayi dan anak dari penyakit campak serta polio.
Kegiatan ini, merupakan imunisasi tambahan untuk memberikan imunisasi campak pada anak usia 9-59 bulan dan imunisasi polio pada anak umur 0-59 bulan, tanpa melihat status imunisasinya.
"Kampanye ini bukan seperti Pemilu, melainkan bulan pelaksanaan imunisasi tambahan dilakukan serentak," ungkap Direktur Surveilans, Imunisasi, Karantina dan Kesehatan Matra Kemenkes RI, Dr Andi Muhadir, MPH kepada wartawan.
Sedangkan 17 provinsi terdiri Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah.
Kemudian Sulawesi Tenggara, Gorontalo, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung, NTB serta Papua.
Imunisasi diberikan di pos-pos Pelayanan Imunisasi, yang ditentukan dan diberi tanda khusus yaitu Posyandu, Puskesmas Pembantu, Puskesmas atau sarana kesehatan lainnya, diberikan secara gratis, katanya.
Setiap bayi bisa mendapatkannya, tak peduli apakah pernah mendapatkan imunisasi lengkap atau imunisasi campak dan polio sebelumnya.
Sebanyak 13.102.589 anak usia 9-59 bulan ditargetkan mendapatkan imunisasi tambahan campak, dan 15.247.136 anak usia 0-59 bulan mendapatkan imunisasi tambahan polio.
Kampanye tahun ini merupakan kampanye tahap tiga, dari keseluruhan kampanye yang dilakukan sejak 2009.
Kampanye imunisasi tambahan tahap pertama pada 10-24 Juni 2009, di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara dan Maluku Utara.Tahap kedua dilaksanakan pada Agustus 2010 di Maluku, Papua Barat, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Bangka Belitung, Kepulauan Riau, NTT dan Banten.
"Semua sudah dilakukan kampanye imunisasi tambahan, kecuali Yogyakarta, karena di Yogya status imunisasi sangat tinggi," ungkap Andi Muhadir.***(John).
0 comments:
Posting Komentar