Garut News ( Rabu, 19/10 ).
Kemarau panjang yang berdampak kekeringan pada areal persawahan, mengakibatkan sejak September hingga Oktober 2011 terjadi kerugian petani di Kabupaten Garut, Jawa Barat, mencapai diatas Rp37 miliar.
Namun dengan nilai kerugian yang sangat besar tersebut, kondisi persediaan beras bagi warga Kabupaten Garut masih dinyatakan aman, katanya.
Informasi yang dihimpun dari Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura setempat juga menunjukan, dari 42 kecamatan terdapat 33 kecamatan diantaranya mengalami kekeringan, sehingga para petani pun kini tidak bisa menanam padi, bahkan membakar lahannya agar tetap subur.
Menyusul 2.575 hektare lahan padi yang tersebar di 33 kecamatan itu, mengalami kekeringan dengan kerugian ringan 675 hektare bernilai Rp3.707.500.000 kemudian kerugian sedang 544 hektare bernilai Rp5.976.300.000.
Sedangkan kerugian berat 395 hektare bernilai Rp6.509.250.000 serta fuso seluas 961 hektare bernilai Rp21.113.400.000.
Demikian dikatakan Kabid Padi dan Palawija, Wawan Suherman mengemukakan mengenai permasalahan kekeringan tersebut.. ***(John).
Kemarau panjang yang berdampak kekeringan pada areal persawahan, mengakibatkan sejak September hingga Oktober 2011 terjadi kerugian petani di Kabupaten Garut, Jawa Barat, mencapai diatas Rp37 miliar.
Namun dengan nilai kerugian yang sangat besar tersebut, kondisi persediaan beras bagi warga Kabupaten Garut masih dinyatakan aman, katanya.
Informasi yang dihimpun dari Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura setempat juga menunjukan, dari 42 kecamatan terdapat 33 kecamatan diantaranya mengalami kekeringan, sehingga para petani pun kini tidak bisa menanam padi, bahkan membakar lahannya agar tetap subur.
Menyusul 2.575 hektare lahan padi yang tersebar di 33 kecamatan itu, mengalami kekeringan dengan kerugian ringan 675 hektare bernilai Rp3.707.500.000 kemudian kerugian sedang 544 hektare bernilai Rp5.976.300.000.
Sedangkan kerugian berat 395 hektare bernilai Rp6.509.250.000 serta fuso seluas 961 hektare bernilai Rp21.113.400.000.
Demikian dikatakan Kabid Padi dan Palawija, Wawan Suherman mengemukakan mengenai permasalahan kekeringan tersebut.. ***(John).
0 comments:
Posting Komentar