Garut News ( Rabu, 5/10 ).
Meski Status Gunungapi Papandayan masih Siaga (level III), namun diharapkan masyarakat tenang maupun tidak mudah panik, imbuh Kepala “Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi” (PVMBG), Dr Surono secara tertulis kepada Bupati Garut, Jumat lalu.
PVMBG melalui Pos Pengamatan Gunungapi Papandayan di Desa Pakuwon Cisurupan, senantiasa berkoordinasi dengan Pemprov Jawa Barat dan Pemkab Garut , terkait meningkatnya aktifitas gunungapi tersebut.
Terutama sejak berstatus Siaga pada 13 Agustus 2011, menurut Mbah Rono. Papandayan merupakan gunungapi aktif tipe A, erupsinya yang tercatat di antaranya pada 1772, 1923, 1925, 1942 dan 2002.
Pada erupsi terakhir 2002, terjadi tiga episode erupsi dimulai dari freatik 11 November, menyebabkan dinding kawah Nangklak runtuh, material longsoran masuk ke aliran sungai Cibeureum Gede dan menyebabkan banjir bandang.
Pada 15 November, terjadi erupsi eksplosif dan terbentuk kawah Baru 2002. kemudian 20 November “directed lateral blast” terjadi, material vulkanik keluar dari kawah Nangklak sepanjang satu km dengan arah timur laut.
Ketiga episode erupsi 2002 didahului peningkatan jumlah gempa-gempa vulkanik yang signifikan, ungkapnya.
Dalam status Siaga potensi bencana, yang mungkin terjadi berupa erupsi freatik secara tiba-tiba disertai keluarnya gas beracun atau terjadinya erupsi gas terarah (directed lateral blast ).
Potensi lainnya longsoran tebing di sekitar kawah, yang dapat memicu terjadinya lahar.
Selain itu diingatkan, penumpukan material hasil erupsi yang tercatat hampir tiga juta kubik, di hulu Sungai Ciberum dan Sungai Ciparugpug, jika terjadi hujan lebat juga berpotensi terjadinya lahar yang akan mengalir mengikuti alur sungai.
Berdasarkan potensi bencana yang mungkin terjadi, serta melihat bencana yang terjadi akibat letusan sebelumnya, masyarakat diserukan agar tidak mendekati kawah dalam radius dua km dari kompleks kawah.
Tetap tenang dan tidak terpancing isu-isu, serta senantiasa mengikuti arahan dari BPBD Kabupaten Garut dan BPBD Provinsi Jawa Barat, katanya. ***(John).
0 comments:
Posting Komentar