KECURANGAN PENERIMAAN CPNSD BERDAMPAK SELAMA 30 TAHUN

Garut  News, ( Rabu, 22/12 ).

      Direktur “Clean Governance” (CG) DPC Garut, Geri Muzayysn mengingatkan, indikasi beragam kecurangan dalam penerimaan CPNSD saat ini, jika terbukti bisa berdampak buruk hingga selama 30 mendatang.

    Menyusul proses penerimaan CPNSD, merupakan “gerbang” awal keikutsertaan pada penyelenggaraan pemerintahan bahkan pelaksanaan reformasi birokrasi, tegasnya kepada Garut News, Rabu.

      Maka dipastikan, bagi pegawai yang lulus seleksi dengan cara menyogok atau menyuap hingga puluhan juta rupiah, mereka akan senantiasa mencari celah atau peluang, agar bisa mengembalikan biaya persekongkolannya.

      Sehingga, publik tidak akan mendapatkan jasa pelayanan maksimal, melainkan nyaris selamanya harus siap menghadapi oknum kalangan birokrat yang korup dan serakah, ungkap Geri Muzayysn.

      Karena itu, CGI memprioritaskan investigasi serta advokasi terhadap setiap pengaduan, terkait indikasi kecurangan penerimaan CPNSD, yang setiap tahunnya terus-menerus merebak di Garut, katanya.

      Sedangkan penyelusuran indikasi tersebut, akan terus dilakukan secara menyeluruh, termasuk “menelisik” kontrak kerja Pemkab Garut dengan Universitas Indonesia (UI), karena harus terbuka berapa nilainya.

      Jika diatas Rp50 juta, maka harus ditenderkan, karena lembaga perguruan tinggi itu bukan hanya UI, ujar Direktur CG.

      Kemudian, tidak langsung dibukanya “display” hasil pemeriksaan seleksi oleh UI kepada publik, malahan pengumuman kelulusan dilakukan dua hari kemudian, dinilai dapat membuka peluang terjadinya rekayasa persekongkolan.

       Padahal informasi yang terdapat dalam “display” merupakan hak publik untuk mengetahuinya, sehingga tidak hanya sebatas mengetahui hasil kelulusan yang ditandatangani Bupati pada SK nya.

      Maka, CG akan terus mengidentivikasi setiap pengaduan maupun indikasi kecurangan lainnya, mana yang memenuhi unsur pidana, serta mana pula yang memenuhi unsur pelanggaran hukum tata usaha Negara.

     Membongkar beragam indikasi kecurangan ini, harus tuntas dan menyeluruh, karena setiap tahun disinyalir pola permainan sindikat atau mapia nya semakin licin dan piawai, pembuktiannya pun nyaris menyerupai mencari kalajengking di tengah padang pasir.

      Skandal yang menyakitkan hati rakyat ini, akan terus menghantui selama puluhan tahun, karena Pemkab Garut marak dikelola manusia tidak berkualitas, melainkan piawai memainkan intrik kebusukan otak politik yang menghalalkan segala cara.

      “CG” DPC Garut, juga memprioritaskan pengawasan jalannya pemerintahan desa, karena desa bersentuhan langsung dengan masyarakat, diantaranya permasalahan Pilkades, bahkan desa pun mengelola keuangan Negara, ungkap Geri. ***(John).

00.39