Lembaga Sangga Buana Surakarta (LSBS) bekerjasama dengan Komunitas Muda Muslim Garut (KM2G), menggelar Dirasah Islamiah dan Workshop Kewirausahaan Komunitas Muda Muslim di Kabupaten Garut, Senin.
Pada perhelatan yang berlangsung selama enam hari itu, selain dipresentasikan persfektif dunia Islam oleh Ketua LSBS, Kangjeng Pangeran Sayyid Yahya Assaga, juga disajikan materi dan praktek lapangan pembudidayaan ikan lele, jamur serta industri kreatif lainnya, ungkap Rofiq Ashar dari KM2G kepada Garut News.
Sebanyak 30 peserta perwakilan dari pondok pesantren serta Ormas Kepemudaan Islam, diharapkan bisa berusaha mandiri mengurai sulitnya mendapatkan lapangan kerja formal, yang sekaligus dapat membantu Pemkab setempat dalam menanggulangi masalah pengangguran usia produktif, ungkapnya.
Ketua BAZIS Kabupaten Garut, Rofiq Ashar juga berjanji akan segera mengagendakan pembahasan mengenai nasib Syarifah yang teraniaya pada lingkup institusinya
Sedangkan Ketua LSBS, KP. Sayid Yahya Assaga antara lain menyatakan prihatin terhadap kondisi Bangsa Indonesia saat ini, terutama kaum muda juga kaum muda muslim, yang kondisi sosial ekonomi serta pendidikannya masih banyak tidak memadai, padahal berada di negeri berlimpah ruah sumber daya alamnya.
“Freport Tembaga Pura, merupakan potensi tambang emas terbesar di dunia, namun yang ramai diributkan saat ini hanya kasus Gayus Tambunan,” ungkapnya.
Karena itu dia mengingatkan, komunitas muda muslim tidak hanya cukup memahami fiqih dan syariah, melainkan juga perlu memahami perkembangan teknologi beserta beragam dampaknya, termasuk harus memahami era globalisasi.
Diingatkan pula, gejolak di Timur Tengah yang kerap terjadi selama ini, bukan merupakan perang agama tetapi umumnya berlangsung sengketa mempertahankan tanah, sumber minyak serta perang suku akibat sangat kentalnya kesukuan mereka.
Dia pun mengaku keturunan Arab, namun bukan orang Arab tetapi orang Indonesia yang menyintai negeri ini, selama 20 tahun merantau mulai dari daratan China hingga Thailand serta dari Moscow hingga Washington antara lain pernah menjalani tugas sebagai wartawan di Timur Tengah.
Dilahirkan di Surabaya Tahun 1938, berjanji bisa memberikan bantuan stimulan bagi KM2G yang akan mengembangkan wirausahanya, agar minimal dapat menghidupi keluarga sehari-hari dengan hasil usaha mandiri, juga bisa memberikan bea siswa bagi lulusan Aliyah yang akan melanjutkan studi ke Timur Tengah.
Islam yang Rachmatan Allamin, kaumnya jangan terjebak hadits palsu yang menyatakan terdapat tujuh puluh tiga golongan dalam Islam, dan hanya satu yang bisa masuk surga, fenomena tersebut untuk memecah belah kaum muslimin, karena setiap kaum akan merasa yang paling benar sendiri, ungkapnya pula. ****(John).
0 comments:
Posting Komentar