Garut News, ( Minggu, 12/9 ).
Plt. Kepala UPTD Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Garut, Dede Sambas menyatakan kepada Garut News, Minggu penyebab terbakarnya sekitar 25 kios di komplek Pasar Cikajang diindikasikan kuat factor kelalaian.
Peristiwa tersebut, berlangsung Sabtu sejak Pukul 19.30 WIB dan seluruh bara api benar-benar bisa dipadamkan pada Pukul 01.30 WIB Minggu dini hari, dengan menerjunkan lima unit mobil Damkar bersama 25 personilnya dipimpin Komandan Regu, M.R Manaf, katanya.
Meski tidak menelan korban jiwa, namun sementara kerugian material mencapai senilai Rp500 juta lebih, diperkirakan sumber api berawal dari tumpukan sampah yang dibakar kemudian meranggas pada sebuah kios.
Di dalam kios tersebut juga terdapat dua tabung gas berkapasitas 3 kg, mengakibatkan keduanya meledak serta memperbesar kobaran api hingga merambat ke kios lainnya.
Dede Sambas mengingatkan, sejak Januari hingga 11 September 2010 di daerahnya terjadi 70 kasus kebakaran dengan menelan kerugian lebih dari Rp10,574 miliar, atau lebih besar dibandingkan jumlah kasus serta kerugian kebakaran selama 2009 lalu.
Selama 2009 tersebut, terjadi 57 kasus kebakaran dengan menelan kerugian Rp4,605 miliar, yang juga menyebabkan tiga penduduk mengalami luka bakar serta empat penduduk lainnya meninggal dunia.
Dia mengimbau, agar masyarakat mewaspadai beragam sumber api yang bisa membahayakan termasuk harus berhati-hati dan bijak memanfaatkan kompor gas, hendaknya periksalah kondisi selang serta regulatornya sebelum digunakan, kemudian selalu membersihkan kompor, imbuhnya. *** (John).
Plt. Kepala UPTD Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Garut, Dede Sambas menyatakan kepada Garut News, Minggu penyebab terbakarnya sekitar 25 kios di komplek Pasar Cikajang diindikasikan kuat factor kelalaian.
Peristiwa tersebut, berlangsung Sabtu sejak Pukul 19.30 WIB dan seluruh bara api benar-benar bisa dipadamkan pada Pukul 01.30 WIB Minggu dini hari, dengan menerjunkan lima unit mobil Damkar bersama 25 personilnya dipimpin Komandan Regu, M.R Manaf, katanya.
Meski tidak menelan korban jiwa, namun sementara kerugian material mencapai senilai Rp500 juta lebih, diperkirakan sumber api berawal dari tumpukan sampah yang dibakar kemudian meranggas pada sebuah kios.
Di dalam kios tersebut juga terdapat dua tabung gas berkapasitas 3 kg, mengakibatkan keduanya meledak serta memperbesar kobaran api hingga merambat ke kios lainnya.
Dede Sambas mengingatkan, sejak Januari hingga 11 September 2010 di daerahnya terjadi 70 kasus kebakaran dengan menelan kerugian lebih dari Rp10,574 miliar, atau lebih besar dibandingkan jumlah kasus serta kerugian kebakaran selama 2009 lalu.
Selama 2009 tersebut, terjadi 57 kasus kebakaran dengan menelan kerugian Rp4,605 miliar, yang juga menyebabkan tiga penduduk mengalami luka bakar serta empat penduduk lainnya meninggal dunia.
Dia mengimbau, agar masyarakat mewaspadai beragam sumber api yang bisa membahayakan termasuk harus berhati-hati dan bijak memanfaatkan kompor gas, hendaknya periksalah kondisi selang serta regulatornya sebelum digunakan, kemudian selalu membersihkan kompor, imbuhnya. *** (John).
0 comments:
Posting Komentar