728x90 AdSpace

wisata

  • Latest News

    Copyright GarutNews.Com. Diberdayakan oleh Blogger.

    Ilmuwan Jepang Teliti Wabah Flu Burung Di Garut

    “Banyuresmi  Dan  Cibiuk  Dinyatakan  Tertutup”

    Garut  News, ( Senin, 7/3 ).

            Ilmuwan Universitas Tokyo, Yakomoto bersama pakar flu burung Indonesia Dr Nidom serta Tim dari Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya, sejak Jumat (4/3) lalu hingga dua pekan mendatang meneliti wabah flu burung di Kabupaten Garut.

           Mereka juga sekaligus melakukan observasi lapangan pada enam desa di Kecamatan Banyuresmi dan Cibiuk, yang sejak 12 Januari lalu dilanda jenis penyakit yang mematikan itu, ungkap Kabid Keswan Kesmavet Garut, Ir Dida. K, MP kepada Garut News, Senin.

           Sedangkan fokus penelitian bersama Tim Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) UNAIR yang beranggotakan enam personil tersebut, antara lain media penyebab terjadinya wabah H5N1/Avian Influenza/AI).

            Juga kemungkinan adanya kiriman penyakit dari luar negeri serta intensitas kemungkinan terjadinya penularan pada manusia, katanya.

            Penelitian itu, merupakan perhatian khusus kalangan ilmuwan menyusul selama ini Kabupaten Garut kerap dikejutkan terjadinya wabah AI, termasuk yang pernah terjadi di wilayah Kecamatan Cikelet, ungkap Dida.    

            Sementara itu pula, Bupati Aceng H.M Fikri menginstruksikan melalui Keputusan Bupati Nomor : 443/Kep.105-Disnakanla/2011 agar menutup sementara wilayah Kecamatan Banyuresmi dan Cibiuk terhadap lalu lintas/mutasi hewan/ternak semua jenis unggas.

            Ayam Buras, ayam ras, itik, entog, angsa, burung dara, burung peliharaan, burung puyuh, baik dari dalam wilayah ke luar maupun dari luar ke wilayah Kecamatan Banyuresmi dan Kecamatan Cibiuk selama tiga bulan, sejak 25 Pebruari 2011.

           Namun SK Bupati itu dikeluarkan pada Senin 7 Maret 2011, tetapi menurut Dida sebelumnya telah ditindak lanjuti dengan surat edaran Disnakanla yang isinya sama dengan intruksi bupati, katanya.

           Instruksi ini, antara lain akibat terjadinya kematian unggas secara massal pada enam desa di dua wilayah kecamatan sejak 12 Januari hingga 26 Pebruari 2011, meliputi sekurangnya  1.393 ekor unggas.

          Dengan tanda klinis, hasil uji cepat (rapid test) dan diagnosa laboratorium telah dinyatakan positip H5N1, tegasnya. ***(John).     




    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 comments:

    Posting Komentar

    Item Reviewed: Ilmuwan Jepang Teliti Wabah Flu Burung Di Garut Rating: 5 Reviewed By: Unknown
    LIHAT ARSIP LAMA BERITA SILAHKAN KLIK www.garutnews.weebly.com
    Scroll to Top