728x90 AdSpace

wisata

  • Latest News

    Copyright GarutNews.Com. Diberdayakan oleh Blogger.

    Strategi Sukses Mahasiswa Indonesia Menguasai Soft Skill



    Oleh : Heri Kuswara*

    Banyak pakar mengatakan soft skill bukan untuk sekedar dipelajari, dihapalkan atau diingat, yang terpenting dari soft skill  lebih kepada bagaimana mengimplementasikannya  kedalam kehidupan sehari-hari, soft skill tidak mudah diajarkan namun akan mudah ditularkan, artinya bahwa soft skill itu bukan sekedar untuk dipahami namun bagaimana kita mampu mengaplikasikannya menjadi terbiasa. Sebagai contoh untuk mampu berkomunikasi dan tampil percaya diri didepan orang lain/umum, tentunya kita harus sering berinteraksi dengan banyak orang, agar kita bisa berinteraksi dengan banyak orang minimal kita aktif pada satu atau beberapa organisasi. Ada beberapa strategi yang penulis suguhkan agar anda sebagai mahasiswa indonesia menguasai soft skill dan mampu bersaing diera globalisasi ini, diantaranya :


    1. Aktif Mengikuti Training Soft Skill
    Dewasa ini tidak sulit bagi kita untuk mendapatkan institusi/lembaga yang khusus menangani training soft skill. Soft skill training tumbuh pesat, mengingat masalah terbesar bangsa ini terletak pada diri manusianya. Sikap dan perilaku atau attitude yang kurang baik sering menjadi permasalahan besar dan penghambat tumbuh kembangnya organisasi. Ditambah dengan kurangnya motivasi, team work yang lemah, tidak pandai memimpin dan kurangnya public relations, makin lengkaplah penyebab kemunduran diri, organisasi dan bangsa pada umumnya.
    Banyak lembaga training di Indonesia menyediakan modul soft skill training. Soft skill training secara sederhana bisa dipahami sebagai pelatihan yang orientasinya lebih pada pengembangan dan perubahan sikap dan attitude. Yang perlu kalian lakukan sekarang adalah mencari lembaga training soft skill yang cocok dan bagus. Training seperti ini akan dapat membantu Anda mengatasi keterbelakangan soft skill. Dengan begitu, soft skill seperti attitude, communication skill, leadership, English for businnes, public relation, strategic management, costumer relationship management, interpersonal skill, business development dan lain-lain akan cepat kalian pahami sebagai modal utama dalam sukses meraih karir gemilang. Anda bisa mencari di “paman” google misalnya. Tidak sedikit lembaga-lembaga seperti ini yang menawarkan sistem paket, partai, program spesial untuk mahasiswa, dan lain-lain, sehingga banyak memberikan kemudahan baik dari sisi materi maupun biaya.
    Jikalau kalian belum/tidak bisa mengikuti training soft skill, minimal aktiflah mengikuti seminar, workshop, talkshow atau acara-acara lainnya yang menyuguhkan materi soft skill. Dengan demikian kalian mempunyai gambaran tentang apa itu soft skill dan bagaimana mengimplementasikannya.

    2.    Terjun dan Aktif Berorganisasi
    Selalu penulis sampaikan, bahwa soft skill bukan untuk didengarkan, dihapalkan atau dipahami, namun soft skill lebih kepada bagaimana kita dapat mengimplementasikannya kedalam kehidupan kita sehari-hari. Terjun dan aktif dalam berbagai organisasi adalah salah satu strategi sukses mahasiswa indonesia untuk menguasai soft skill. Ada banyak organisasi baik internal maupun ekternal kampus yang bisa diikuti oleh mahasiswa untuk mengembangkan soft skillnya, diinternal kampus seperti Senat, BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa), UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa), (HIMAJUR) Himpunan Mahasiswa Jurusan, dll. Sementara organisasi kemahasiswaan yang diluar kampus (ekternal) seperti : PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia), HMI (Himpunan  Mahasiswa Islam), KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasisswa Muslim Indonesia), GMNI (Gerakan Mahasiwa Nasional Indonesia), GMKI (Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesai), dll. Dengan aktif disalah satu/salah dua organisasi diatas, kita akan terbiasa melakukan rapat/musyawarah sesama pengurus dan anggota, menyusun Profil Organisasi, AD/ART dan landasan organisasi lainnya, menjalankan tugas, fungsi dan kewenangan dalam organisasi, dan yang paling utama adalah mengimplementasikan program kerja selama periode berjalan.

    Dengan terjun dan aktif langsung berorganisasi, mahasiswa indonesia akan terbiasa dengan hal-hal yang  berkenaan dengan soft skill seperti  : terbiasa berkomunikasi baik lisan dengan sering tampil didepan banyak orang maupun tulisan dalam bentuk penyusunan berbagai bentuk proposal, berdiskusi tentang berbagai hal yang berkenaan dengan visi misi dan program kerja organisasi, strategi  problem solving organisasi,  mengembangkan budaya debat dengan berbagai argumentasi untuk konsensus,  belajar mengelola emosi sesuai situasi dan kondisi, kritis terhadap berbagai hal terutama yang berhubungan dengan organisasinya.

    Selain aktif diorganisasi kemahasiswaan baik internal maupun ekternal kampus, mahasiswa indonesia diharapkan  turut serta dalam organisasi-organisasi lainnya diberbagai bidang seperti bidang sosial, agama dan kemasyarakatan, organisasi kepemudaan, organisasi politik dan organisasi non kemahasiswaan lainnya. Dengan banyak aktif diorganisasi non kemahasiswaan akan banyak soft skill yang dipelajari dan dipraktekan seperti mengenali potensi dan kelemahan diri, memahami banyak karakter manusia,  mengerti tentang etika dan perilaku berinteraksi, belajar melayani dan beremphaty (social responsibility), mampu menghadapi tekanan (bertahan dalam ketidak nyamanan), tumbuh sebagai manusia yang percaya diri dan mempunyai motivasi yang tinggi.

    Yang terpenting adalah terjun dan aktiflah kedalam organisasi yang sesuai dengan minat/bakat dan keinginan anda, tidak perlu terlalu berlebihan aktif dibanyak organisasi karena akan menghilangkan ke-fokus-an dan kesungguhan pencapain target, mulailah belajar source/time management, mampu mengorganisir dan mengatur agenda kegiatan dan senantiasa fokus pada skala prioritas dan target. Wahai mahasiswa indonesia mulailah detik ini ”ceburkan” diri anda kedalam organisasi untuk melatih dan memahami contoh-contoh soft skill didalamnya.



    3.   Cipatakan dan Fokus pada Visi
    Banyak pakar mengatakan ”hidup tanpa visi bagaikan tubuh tanpa jiwa” artinya bahwa perjalanan hidup tanpa dengan target  yang ingin dicapai akan terasa hampa, tanpa arah dan tanpa landasan yang kuat untuk hidup bermakna dan bermanfaat bagi diri dan orang lain. Visi yang kita buat bagaikan pemimpin yang akan mengarahkan  perkataan, perbuatan, tindakan dan perilaku kita kearah target yang ingin dicapai.  Untuk itu ada beberapa saran dari penulis bagaimana kita dapat menguatkan, memfokuskan dan mengimplementasikan visi yang ingin diraih. Diantaranya :

    1).  Buat Visi Hidup.
    Membuat visi mungkin mudah ? namun untuk mengimplementasikannya perlu kerja keras dan usaha cerdas dalam meraihnya. Sebagai target jangka panjang (diatas satu tahun) visi yang kita buat harus betul-betul  sesuai dengan pandangan dan kondisi yang jauh kedepan sehingga keberhasilan dari visi tersebut akan terasa bermanfaat dimasa itu (masa depan).  Sesuaikan penciptaan visi dengan potensi diri baik berupa bakat/minat/talenta, ataupun sesuai dengan kemampuan pengetahuan/keterampilan diri. Misalnya anda minat dengan bidang komunikasi maka  buatlah visi anda tiga-lima tahun kedepan untuk menjadi seorang Public Speaker, Trainer, Motivator, Juru Bicara, MC, Host, Presenter, Guru, Dosen, wartawan, pengacara dan profesi lainnya yang berhubungan dengan komunikasi itu sendiri. Atau anda sangat berminat dengan bidang ICT maka akan tepat jika anda mempunyai visi untuk menjadi seorang Programmer Komputer yang handal, System Analis, Administrator, Technical Support dan profesi ICT lainnya.

    2).  Dekati, Kenali dan Pahami Visi anda.
    Visi yang kita buat janganlah bertolak belakang (kontradiktif) dengan aktifitas keseharian kita, jadikan aktifitas keseharian kita sebagai miniatur untuk membentuk atau merealisasikan visi kita. Ketika kita mempunyai visi menjadi seorang Public Speaking maka tentunya aktifitas kita dalam keseharian mengarah kepada hal-hal yang berhubungan dengan komunikasi itu sendiri, misalnya aktif berorganisasi, selalu kritis (konstruktif), mengikuti seminar, pelatihan public speaking, training2 motivasi, dan lain-lain. Begitupun ketika kita ingin menjadi seorang programmer handal maka tentunya aktifitas keseharian kita tidak lain selalu berhubungan dengan software komputer, seminar dan pelatihan Pemrograman, membentuk forum diskusi pemrograman komputer dll. Jadi jelaslah bahwa visi itu bukan hanya sekedar mimpi namun sebuah kenyataan masa depan anda manakala anda memulainya dengan  konsep hidup mendekati, mengenali dan memahami visi yang telah ditetapkan.

    3).    Visualisasikan Visi
    Ketika kita sekolah TK (Taman Kanak-Kanak) atau SD (Sekolah Dasar) seringkali Ibu/Bapak Guru kita memvisualisasikan (menggambarkan) senyata mungkin nama2 benda/barang/orang/binatang, kata2/kalimat yang harus kita baca atau kita tebak. Ini artinya bahwa visualisasi/gambar mempunyai kekuatan/magnet luar biasa sebagai daya tarik agar kita lebih mengerti dan memahami serta lebih sungguh-sungguh dalam meresponnya. Atau ketika kita menonton tayangan film/sinetron dan peristiwa lainnya di televisi/bioskop dll, kita sering terhanyut dengan suasana yang ada pada tayangan visualisasi tersebut, begitupun ketika kita menghadiri seminar/training disebuah acara, akan lebih bersemangat dan termotivasi manakala penyampaian materinya dikolaborasikan dengan tampilan-tampilan visualisasi. 

    Dari gambaran diatas, jelaslah bahwa dengan visualisasi akan sangat membantu mempercepat dalam meraih visi yang kita impikan. Apapun yang menjadi visi kita kedepan, akan menjadi bersemangat, termotivasi bahkan menjadi inspirasi manakala disekililing kita dihiasi  dengan photo/gambar/lukisan orang2 yang sukses dibidang yang kita idam2kan, atau mungkin rumah/kamar kita dihiasi dengan gambar/lukisan anda yang seakan-akan sudah meraih visi.  Visi juga dapat divisualisasikan dengan kata/kalimat yang ada disekeliling kita yang berisi/bermakna memotivasi dan terus membakar semangat kita untuk meraih mimpi menjadi kenyataan.

    4).  Sugesti Diri
    Bangunlah sebuah paradigma bahwa visi itu bukan mimpi, bukan angan-angan namun sebuah kenyataan masa depan kita. Jadi yakinlah bahwa visi itu akan tercapai manakala kita menginginkannya. Untuk itu persepsikan diri dan katakan baik dengan hati nurani ataupun dengan teriakan keras (diikuti oleh hati, otak, pikiran, perasaan dan seluruh anggota badan): ”Saya bisa! Saya mampu! Saya siap! Saya fit! Saya sehat! Saya PD! Saya pemberani! Saya pahlawan! Saya  bermental baja! Saya pantang menyerah! Saya bersemangat!”, dan saya saya lainnya yang mengandung arti positif, sebagai senjata utama untuk membangkitkan seluruh kemampuan luar biasa yang tertanam di dalam alam bawah sadar anda. Mulailah bangun rasa optimisme tersebut. cobalah Anda membaca artikel-artikel tentang psikologi atau tentang pengelolaan alam bawah sadar yang dikenal dengan istilah NLP (Neuro Linguistic Programming). Dengan begitu akan luar biasa hasilnya, anda akan segera  keluar dari belenggu kemiskinan mental dan kesengsaraan pikiran dan perasaan.

    4.      Menjadi “Student Center Learning”
    Dosen yang aktif di kelas dalam memberikan materi terbaik yang diajarkan adalah sebuah tuntutan dan kewajiban dari profesi yang diembannya. Namun dapatkah kalian sebagai mahasiswa belajar dengan baik, termotivasi, punya gairah belajar yang menggebu-gebu, happy ketika di kelas, tertantang untuk sharing, berdiksusi, kritis, senantiasa membangun paradigma/wacana baru, dan lain-lain? Jika sampai saat ini kalian hanya sebagai pendengar setia di kelas, mulailah sedikit “nakal” dan “urakan”, namun tentunya yang positif yach…. Mulailah kritis dengan apa yang dosen atau rekan anda sampaikan. Banyak belajar bertanya? Menginterupsi? memberikan pandangan yang berbeda? Berdebat? Berdiskusi?, Tidak usah khawatir, hal tersebut bukan merupakan sebuah pembangkangan atau perilaku kualat terhadap dosen. Namun itulah memang yang harus dilatih agar tidak terjadi mental block. Mental anda akan semakin kuat, terlatih  terutama dalam berkomunikasi akan lebih sistematis dan konseptual, akan lebih arif dan bijak dalam berpendapat, dan tentunya otak kalian tidak beku, selalu  aktif terus berfikir dan bertindak kreatif.

    Itulah intisari dari Student Center Learning”.  Proses pembelajaran bukan lagi berpusat pada dosen, tapi mahasiswalah yang mempunyai peran aktif. Dosen sebagai fasilitator dan mediator hanya berperan sebagai pembuka pengantar dari materi yang disampaikan. Selanjutnya mereka lebih banyak memberikan ruang kesempatan kepada mahasiswa untuk lebih aktif bergerak, berpikir, berbicara dengan berbagai konsep dan kemampuannya, untuk melatih mahasiswanya memahami berbagai kompetensi, baik hard maupun soft competency.

    5.       Berkeinginan Kuat
    Akan sangat ideal jika kalian mengikuti keempat cara yang saya sarankan di atas. Pemahaman tentang apa itu soft skill dan seberapa besar anda menguasainya sangat ditentukan oleh seberapa aktif anda mengimplementasikan cara-cara di atas. Jika cara-cara diatas anda jalankan dengan intensitas tinggi, maka karir gemilang di genggaman anda. Namun jika anda belum bisa atau belum siap mengikuti keempat saran di atas, minimal kalian dari sekarang mempunyai keinginan kuat untuk mempelajari pendidikan soft skill sebagai kunci sukses dalam berkarir.
    Keinginan kuat itu perlahan-lahan  akan menghantarkan anda kepada pendidikan soft skill yang disadari atau tidak meningkatkan kualitas interpersonal dan intrapersonal kalian. Itulah kenapa ada orang yang katanya tidak pernah ikut training, seminar, workshop atau bahkan kurang berorganisasi, namun terlihat percaya diri, optimis, semangat, kreatif dan tentunya sukses dalam berkarir. Kuncinya jelas ada pada keinginan kuat yang dilandasi dengan kerja keras.

    Hard skill (keahlian teknis dan akademis) memang penting untuk meraih sebuah pekerjaan. Namun jika tidak ditunjang dengan soft skill yang bagus, tak heran jika setelah berpuluh-puluh tahun bekerja, karir seseorang mentok di situ-situ saja alias stagnan. Berbeda dengan mereka yang soft skillnya bagus, sedikit demi sedikit karirnya membukit alias terus menanjak mencapai level yang lebih tinggi. Kita semua pasti sepakat jika soft skill merupakan kunci utama sukses berkarir pada posisi apapun dan di manapun.

    Dari Uraian diatas, penulis berkeyakinan bahwa kedepan jika mahasiswa indonesia berfokus pada soft skill maka permasalahan-permasalahan seperti kurang PD (percaya Diri),   kurang mampu berkomunikasi (terutama ketika presentasi didepan umum/banyak orang), kurang bisa beradaptasi (kurang bisa bergaul dengan berbagai latar belakang) dan kurang mampu menghadapi tekanan (tantangan atau masalah pekerjaan) akan segera teratasi, dan tentunya kedepan SDM Lulusan Perguruan Tinggi Indonesia tidak akan kalah dengan SDM lulusan Perguruan Tinggi Luar, bahkan akan mampu bersaing ditingkat international. *Akademisi



    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 comments:

    Posting Komentar

    Item Reviewed: Strategi Sukses Mahasiswa Indonesia Menguasai Soft Skill Rating: 5 Reviewed By: Unknown
    LIHAT ARSIP LAMA BERITA SILAHKAN KLIK www.garutnews.weebly.com
    Scroll to Top