728x90 AdSpace

wisata

  • Latest News

    Copyright GarutNews.Com. Diberdayakan oleh Blogger.

    Warga Banyuresmi Influenza, Kematian Unggas Masih Berlangsung


    Garut  News, ( Senin, 21/2 ).
          Sejak Minggu (20/2) sekurangnya dua warga Kampung Warung Desa/Kecamatan Banyuresmi Garut menderita influenza cukup berat, sehingga dilakukan pengawasan serta pengobatan intensif, menyusul kematian unggas positip H5N1 juga masih berlangsung.

          Perkembangan mereka dipantau jajaran Puskesmas setempat termasuk diberikannya jenis obat tamiflu, ungkap Kepala Seksi Pengamatan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Atik Rahmat kepada Garut News, Senin.

          Dari sekitar 262 unggas mati, positip terserang virus flu burung (Avian Influenza/AI/H5N1) di Desa Sukaratu dan Desa/Kecamatan Banyuresmi, semalam kematian ayam bertambah sekurangnya 20 ekor di Kampung Peundeuy dan Warung, dikhawatirkan semakin bertambah.

           Namun warga setempat masih keberatan dilakukan pemusnahan (didepopulasi), sementara bangkai ayam juga masih dibuang di sembarang tempat, maka kembali diperlukan disposal atau pembakaran serta penguburan bangkai ayam, yang Sabtu (19/2) lalu dilakukan 20 ekor, tegas Kabid Keswan Kesmavet Disnakanla Garut, Ir Dida Karyana.

          Depopulasi terbatas 500 ekor mendesak diperlukan, khususnya bagi unggas yang sekandang terinfeksi H5N1, namun masyarakat bersikeras minta ganti rugi sesuai jenis ternak mereka, seperti untuk ayam Bangkok minta ganti rugi Rp300 ribu per ekor.

           Sedangkan ganti rugi dari Disnakanla berkisar Rp10 ribu hingga Rp12.500/ekor, yang bersumber APBD setempat, terkait alokasi pada 2011 ini hanya Rp25 juta itupun masih menunggu APBD 2011 disyahkan oleh DPRD, katanya.

           Kabupaten Garut, juga endemis penyakit rabies dan brusolusis (keguguran kehamilan ternak), yang bisa menular kepada manusia termasuk bakterinya dapat menyebabkan impoten, sedangkan rabies pada 2010 terjadi 73 kasus penggigitan pada 12 kecamatan.

           Sebelumnya 2009, terdapat 60 kasus serupa dan 2011 terjadi empat penggigitan di Kecamatan Bungbulang, akibat rendahnya kesadaran masyarakat pemelihara hewan.

           Kepala Seksi Keswan, drh Dyah Savitri, MA menyatakan, pihaknya selama ini berupaya memberikan stimulant bantuan bagi masyarakat peternak, karena diperlukannya hewan yang berkondisi sehat.

           Namun mewujudkan keberhasilan tersebut, sangat diperlukan peran serta masyarakat itu sendiri, termasuk memelihara kondisi lingkungan yang bersih dengan kesadaran masyarakat pula, katanya. ***(John).
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 comments:

    Posting Komentar

    Item Reviewed: Warga Banyuresmi Influenza, Kematian Unggas Masih Berlangsung Rating: 5 Reviewed By: Unknown
    LIHAT ARSIP LAMA BERITA SILAHKAN KLIK www.garutnews.weebly.com
    Scroll to Top