Garut News, ( Senin, 31/1 ).
Bupati Garut, Aceng H.M Fikri dihadiahi sekeranjang sayur – mayur busuk dan berbau, oleh Aliansi Pedagang Pasar Guntur Ciawitali yang berdemo di gedung DPRD setempat, Senin menyusul pada 26 Januari lalu bupati meletakan batu pertama dimulainya pembangunan pusat perbelanjaan Ramayana Plaza Garut.
Beragam jenis sayuran busuk yang berbau menyengat itu, masing-masing dikemas pada kantong plastik dan dimasukan kedalam “boboko” (keranjang) bertuliskan “Kado Untuk Bupati”, kemudian oleh ratusan pendemo dipersembahkan di depan pintu gerbang DPRD setempat.
Ma’mun Murod dari lingkungan RW Loji Kecamatan Garut Kota, dalam orasinya lantang menyatakan, demo yang digelar tersebut, bertujuan agar dilakukan pembatalan pembangunan Ramayana Plaza di Garut, karena para pedagang pasar tradisional semakin terjepit pasar modern termasuk mini market.
Sedangkan Dadang dihadapan anggota DPRD, Sobirin tegas menyatakan, desakan langsung bisa menghadirkan Bupati, Kepala Disperindag, PPTSP maupun institusi pemberi izin, karena konpensasi yang diterima warga pun ditentukan secara “top down” oleh kalangan Muspika Kecamatan, tandasnya.
Dia juga mendesak Pemkab, agar segera menentukan peraturan pasar modern sekaligus meninjau ulang pembangunan pusat perbelanjaan, yang dilakukan PT. Jakarta Inti Land (JIL) Pimpinan Ir Ugi Kurniaji dengan General Affair Ramayana, Joko Nugroho, S.Sos.
Ratusan pendemo selain dari Ikatan Warga Pasar (IWAPA) juga sejumlah kelompok tani, yang selama ini memiliki akses perniagaan di pasar tradisional.
Sebelumnya Bupati Aceng H.M Fikri, antara lain mengharapkan agar seluruh SOPD/SKPD di lingkungannya, tetap memberikan jasa pelayanan publik, meski saat ini masih dalam proses pengusulan jabatan Sekda yang definitif ke Depdagri.
“Berikanlah pelayanan yang baik, jangan justru yang dikedepankan pegawai yang masih belum tahu apa-apa,” katanya. ****(John).
Bagus pak jhon postingannya... ^_^
BalasHapus