Garut News, ( Sabtu, 29/1 ).
Syarifah(37), ibu tiga anak yang mengalami gangguan kejiwaan ternyata diduga kuat didera penderitaan penyekapan kemudian diekploitasi seksual serta diterlantarkan di Kabupaten Kuningan.
Namun Jumat (28/1) bisa dijemput oleh kedua orang tuanya, di RSHS Bandung untuk dibawa kembali pulang ke kampung halamannya, setelah dua hari sebelumnya terdapat petugas dari RSHS yang memastikan alamat Syarifah di Garut.
Menurut pengakuan petugas RSHS juga pengakuan Syarifah kepada Garut News, keberadaannya menjalani perawatan di RSHS Bandung selama sebulan, karena dikirim dari RSU Kabupaten Kuningan setelah melahirkan prematur seorang bayi perempuan.
Bayi yang dikandung Syarifah pun, hingga kini sama sekali masih tidak jelas siapa ayah kandungnya, menyusul ketika Syarifah berjalan-jalan di Garut pada sepuluh bulan lalu dibujuk dan diculik orang tak dikenal kemudian dibawa ke Kabupaten Kuningan.
Di Kuningan, Syarifah ditempatkan pada sebuah gubuk sangat sederhana, yang setiap harinya menerima tamu pria secara bergantian serta terus menerus.
Kemudian menjelang terjadinya peristiwa melahirkan secara prematur, Syarifah dievakuasi ke RSU setempat, juga diduga dilakukan oleh orang tak dikenal yang membawa Syarifah dari Garut dengan mobilnya.
Sedangkan Syarifah bisa diculik di pinggir jalan, akibat kebiasaan penderita gangguan jiwa itu tidak pernah ada di rumahnya, nyaris sejak suaminya meninggal dunia disengat arus listrik saat mencari belut di pinggir kali.
Sehingga kebiasaan tersebut tak dihiraukan oleh sanak-saudaranya, sebab setiap hari dipastikan bisa kembali pulang ke rumah, bahkan sebelum Syarifah menghilang sempat dimandikan serta di dandani pakaian rapih oleh sanak-saudaranya.
Namun kini sepulangnya dari RSHS Bandung, kondisi gangguan jiwa Syarifah menjadi pulih, sebab selama dalam perawatan antara lain ditangani dokter akhli jiwa, sehingga pihak RSHS bisa memulangkan Syarifah ke kampung halamannya.
Syarifah pun teringat pada anaknya yang lahir prematur di RSU Kuningan, konon katanya hingga kini masih dirawat dan berada di dalam incubator.
“Kalangan Ekonomi Lemah”
Kedua orang tua Syarifah pasangan suami istri Idad(62) dengan Ny. Anih(60), yang juga sehari-hari berprofesi utama pencari belut dam ikan “impun” untuk “dipais” kemudian dijajakan dijual dengan dibungkus daun pisang.
Syarifah pun, kini sangat memerlukan kegiatan yang produktif agar tidak banyak memiliki waktu luang untuk merenung, karena jika banyak merenung dikhawatirkan penyakit lamanya bisa kambuh kembali.
Tetapi kegiatan produktif apapun, dipastikan memerlukan modal usaha yang terganjal kondisi ekonomi keluarga lemah, terlebih lagi anak ketiganya dari almarhum suaminya, masih belajar di Sekolah Dasar.
Demikian fenomena penderita sakit jiwa, yang didera penderitaan memilukan akibat perilaku tersangka pelaku, yang hingga kini pun masih misteri, namun dipastikan tidak memiliki hati nurani bahkan lebih tidak waras lagi. (John Doddy Hidayat).
“PENEMUAN MAYAT “
Dari Garut dilaporkan diektemukan sesosok mayat, Sabtu sekitar Pukul 18.30 WIB diperkirakan berusia 15 tahun, yang langsung di outopsi di RSU dr Slamet Garut.***(John)
0 comments:
Posting Komentar