Garut News, ( Jumat, 7/1 ).
Penyaluran “beras untuk masyarakat miskin” (Raskin) di Kabupaten Garut, Jawa Barat, selama ini diindikasikan kuat kerap dan banyak ditelikung oknum Kepala Desa beserta aparatnya.
Kasus tidak bisa disalurkannya alokasi lebih dari sejuta kilogram Raskin selama 2010 lalu, menunjukan bukti nyata macetnya pembayaran tebusan dari pihak desa ke Bulog, sehingga sanksi Bulog, berdampak menyengsarakan rakyat.
Demikian diungkapkan tiga aktivis “Aliansi Peduli Garut” (APG) terdiri berbagai elemen termasuk “Clean Governance” (CG), masing-masing Asep Uus Hasan, SE kemudian Sofyan Munawar, ST serta Rahmat Saleh secara terpisah kepada Garut News, Jumat.
Mereka berpendapat, subsidi pemerintah melalui alokasi penebusan Raskin, dinilai tidak efektif akibat sangat lemahnya pengawasan di lapangan, diperparah pemberian sanksi kepada yang melakukan penyelewengan juga tidak jelas.
Padahal, selama ini semakin marak sinyalemen Raskin yang ditebus warga miskin dan berhak menerima manfaatnya, jumlahnya sangat minim atau tidak sesuai dengan pagu maupun alokasinya.
Justru masih diindikasikan diperjual belikan aparat desa, kepada orang berduit atau orang berduit memberikan upah kepada sejumlah warga miskin untuk menebus Raskin nya, bahkan disinyalir terdapat Bandar yang mengaplos Raskin kemudian dijual di pasar.
Berbagai indikasi dan sinyalemen tersebut, merupakan kewajiban aparat pemerintah untuk melakukan proses pengususutannya hingga tuntas sampai ke akar-akarnya, ungkap ketiga aktivis tersebut.
Mereka juga sangat mengharapkan, agar masyarakat miskin yang berhak menebus beras murah itu, memiliki keberanian untuk protes atau melaporkan jika tidak bisa menerima manfaat sesuai dengan yang dialokasikan.
Menyusl selama ini kerap terjadi pengaduan maupun laporan, transaksi jual-beli Raskin kerap dilakukan di malam hari, sehingga penerima manfaat hanya mendapatkan jatah tebusan yang tidak sesuai kenyataan, maka program Raskin ini patut terus dievaluasi efektifitasnya, ungkap Asep Uus Hasan, Sofyan Munawar serta Rahmat Saleh, mengingatkan. ***(John).
Tetep aja arang miskin tidak bisa makan karena mesti menebus perkarung sampai 45000 kebanyakan yang ngambil ekonomi menengah ke atas orang miskin cuma dikambing hitamkan,beras raskin buat orang miskin boro boro.
BalasHapus