Garut News, ( Rabu, 26/1 ).
Bupati Aceng H.M Fikri mengaku banyak pejabat Pemkab Garut yang berbelanja ke Bandung, padahal mereka mencari uang di Garut mengakibatkan sirkulasi keuangan justru beredar di Bandung.
Meski dia bangga dan bahagia mendukung pusat perbelanjaan Ramayana Plaza Garut, namun kehadiran pasar modern menjadi kontroversi di tengah hidup dan matinya pasar tradisional, katanya ketika meletakan batu pertama pembangunan Ramayanan Plaza Garut tersebut, Rabu.
Sehingga diperlukan pemikiran yang obyektif dan rasional, karena pasar tradisional harus dilindungi dengan mensinergikannya bersama pasar modern, ungkap Bupati yang juga mengaku bingung merevitalisasi para Pedagang Kaki Lima (PKL).
Direktur Jakarta Inti Land (JIL) tbk, Ir Ugi Kurniaji kepada Garut News menyatakan, investasi pembangunannya termasuk biaya pembebasan tanah mencapai sekitar Rp60 miliar, yang optimis bisa impas kembali modalnya selama lima tahun.
Pabrik Tenun Garut yang kini akan menjadi lokasi Plaza |
Ditemui terpisah, General Affair Ramayana, Joko Nugroho, S.Sos menyatakan, sarana perbelanjaan itu berukuran 16.000 m2 berlantai empat termasuk atap, yang dibangun di atas tanah 1,6 hektare.
Bisa tuntas selama tujuh bulan dengan menyerap sekitar 1.500 tenaga kerja, sehingga dapat mulai dioperasionalkan pada Lebaran Idul Fitri 2011 mendatang, ujarnya. ****(John).
0 comments:
Posting Komentar