Garut News, ( Senin, 24/1 ).
Kantor Bupati dan DPRD Kabupaten Garut, Senin dihujani lemparan telur oleh para pendemo dari Aliansi Pemuda dan Mahasiswa setempat, bahkan lemparan telur di gedung DPRD menimbulkan bau amis sangat menyengat.
Juga diperparah menyebarnya asap hitam tebal dari pembakaran ban bekas di pelataran gedung legislatif tersebut, pendemo juga menyegel dewan akibat kecewa tidak bisa bertemu dengan Ketua DPRD, Ahmad Bajuri serta Bupati dan Wakil Bupati.
Sehingga selain berbau amis, lantai ruangan DPRD menjadi kumuh dan sarat noda hitam dari bekas pembakaran karet ban yang terbawa ke dalam, sedangkan para pendemo secara bergantian terus berorasi mengemukakan kekecewaannya.
Sebelumnya mereka berorasi di kawasan Simpang Lima, antara lain dengan tampilnya Aris Kharisma Sukarnaputra, kepada Garut News menyatakan dua tahun kinerja Bupati Aceng H.M Fikri dan Wakilnya dinilai mengingkari kontrak politik dengan mahasiswa.
Maka momentum paling tepat ini, semakin menjadi desakan agar pasangan pemimpin dari independen itu bersedia turun dari jabatannya, jika tidak mampu menjalankan 11 point kontrak politik tersebut, tegasnya.
Sedangkan Bupati menjadi Pengurus Partai Golkar Provinsi Jawa Barat, meski merupakan haknya, namun dinilai pula berindikasi hanya untuk mencari selamat, ujar Aris dengan nada lantang.
Pendemo dalam orasinya secara bergantian mengemukakan, reformasi birokrasi hanya merupakan wacana, malahan pengelolaan kepegawaian pun menjadi lemah, dan munculnya faksi-faksi di birokrasi.
Adanya wilayah binaan SKPD Bupati dan Wakilnya, makelar jabatan di lingkup SKPD semakin menambah carut marutnya Garut.
Penegakan supremasi hukum yang tidak pernah terlaksana dengan baik, addendum pasar Malangbong yang dinilai menyalahi aturan, bantuan dana Silo Gudang yang diindikasikan masuk ke rekening Bupati serta penerimaan CPNSD yang tak luput KKN.
Pendidikan dan kesehatan juga dinilai tidak berpihak kepada masyarakat miskin, terbukti terjadinya kesenjangan pelayanan, yang seluruhnya mengindikasikan kegagalan mengemban amanat penderitaan rakyat sehingga pendemo menuntut bupati dan wakilnya segera mundur.
Sebelumnya pada hari yang sama Asgar Jaya, juga meminta agar DPRD bertindak dan mengupayakan Hak Interpelasi. ****(John).
0 comments:
Posting Komentar