Garut News, ( Kamis, 27/1 ).
Penderita thalassaemia di Kabupaten Garut, Jawa Barat, saat ini jumlahnya tertinggi di Indonesia, bahkan dari sekurangnya 176 penderita yang tercatat, mendera warga yang mulai berusia satu bulan hingga 31 tahun.
Sehingga disosialisasikan program “Jaminan Pelayanan dan Pengobatan Thalassaemia” (Jampelthas), agar bisa meringankan beban biaya proses perawatan setiap penderitanya, ungkap Wakil Bupati Rd. Diky Candra kepada Garut News, Kamis.
Penderita jenis penyakit tersebut, sebagian besar akibat bawaan atau faktor keturunan, sehingga dianjurkan kepada setiap pasangan calon pengantin agar memeriksakan kondisi darahnya masing-masing, supaya sedini mungkin dapat mengetahui apakah terindikasi memiliki penyakit bawaan tersebut.
Maka pasca diketahui terindikasi atau tidaknya, setiap calon pengantin dipastikan bisa mengambil sikapnya masing-masing, ungkap Wabup Diky Candra disela jeda silaturahmi “Yayasan Thalassaemia Indonesia” (YTI) dan “Perhimpunan Orang Tua Penderita Thalassaemia Indonesia” (POPTI) serta sosialisasi program Jampelthas di Garut.
Ditemui terpisah Ketua POPTI setempat, Ny. Rani Permata Diky Candra antara lain menyerukan, bagi para dermawan yang berkehendak menyampaikan sumbangan untuk meringankan beban biaya proses perawatan penderita penyakit ini, sementara bisa menghubungi 081380001243 atau 08122434489.
Ketua Bidang Usaha dan Dana POPTI Garut, Janur M. Bagus mengatakan, setiap penderita terpaksa setiap bulannya melakukan transfusi darah sebanyak satu hingga dua kali, disertai pemberian obat-oabatan sehingga setiap bulan bisa menghabiskan biaya Rp7 juta, yang terus berlangsung hingga seumur hidup.
Mereka berjuang memperpanjang usia dengan mengeluarkan biaya pengobatan serta perawatan secara terus-menerus, menyusul jenis penyakit tersebut tidak akan kunjung sembuh, sehingga uluran tangan dan bantuan semua pihak mutlak diperlukan, imbuhnya. ***(John).
0 comments:
Posting Komentar