Garut News, ( Jumat, 14/2 ).
Kegiatan Bidang Sumber Daya Pertanian pada Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Garut, selama rentang waktu 2009-2010 berhasil meningkatkan Indek Pertanaman (IP).
Dari kisaran 150 – 250 menjadi 250 – 300 persen/tahun, menyusul didukung dan ditingkatkannya kualitas sarana produksi termasuk inprastruktur antara lain jaringan irigasi tersier, ungkap Kepala Bidang Sumber Daya, Ir H. Yudi Hernawan, MP kepada Garut News, Jumat.
Peningkatan kualitas ketersediaan irigasi tersebut, dikerjakan langsung oleh kalangan petani, sehingga mereka bisa mendapatkan upah kerja sekaligus dapat meningkatkan rasa memiliki untuk menjaga dan memeliharanya.
Selain itu telah dibangun sekurangnya 20 unit rumah kompos, yang dilengkapi sarana dan mesin penunjangnya, sehingga petani juga bisa mejual kelebihan produk pupuk organiknya kepada kelompok tani lain.
Bahkan dengan pemanfaatan produk pupuk organik, selain dapat meningkatkan kesuburan tanah dan memulihkannya dari kejenuhan, juga terbukti bisa meningkatkan produksi padi hingga mencapai 12 ton Gabah Kering Giling (GKG)/hectare dengan program “SRI”, katanya.
Yudi Hernawan juga mengemukakan, pada 2011 ini melanjutkan dan meningkatkan kualitas pelaksanaan program 2009-2010 lalu, dengan penguatan infrastruktur dan pengembangan ekonomi kerakyatan.
Sehingga selama ini pun telah dipasok bantuan traktor, pompa air serta sarana penunjang lainnya, yang akan dijadikan asset, serta tetap menjalin kemiteraan dan komunikasi dengan pemberdayaan petani di lapangan termasuk P3A dan Gapoktan.
Bahkan pada areal sekolah lapang pada areal enam hectare, dapat meningkatkan produksi padi varietas campuran dari 6,5 ton menjadi 9-10 ton GKG/hectare.
Tanaman pangan di Kabupaten Garut, penyumbang terbesar PDRB hingga 48 persen, sehingga para petaninya patut mendapatkan insensif, antara lain berupa kemudahan memperoleh bibit kedelai yang unggul dan murah, termasuk gerakan pengapuran di lapangan. ***(John).
0 comments:
Posting Komentar