Garut News, ( Minggu, 24/10 ).
Industri penyamakan kulit di Kampung Sukaregang Garut, Jawa Barat, memiliki perjalanan sejarah panjang, atau lebih tua dibandingkan sektor industri yang sama di Magetan.
Sukaregang, ada sejak jaman Jerpang, yang pertama kali dirintis oleh pekerja industri penyamakan kulit di Jatayu Bandung, kemudian berhasil menerapkan keakhlian serta keterampilannya di kampung halamannya sendiri.
Demikian diungkapkan pemilik Pabrik Kulit (PK) Arsya Leader Sukaregang, Ir H. Ayub Afandi kepada Garut News, Minggu dan menyatakan saat ini kondisi lingkungan Sukaregang sangat memerlukan kepedulian pemerintah serta peran serta seluruh kalangan pengusahanya.
Aparat pemerintah pun, hendaknya jangan hanya menyerap informasi tentang kondisi Sukaregang dari pihak pihak tertentu, melainkan patut disikapi dengan terjun langsung ke lapangan, katanya.
Karena jika peningkatan pengembangan sentra industri penyamakan kulit ini, dikelola dengan berbasiskan ramah lingkungan, maka dipastikan akan semakin bisa dijadikan percontohan di Indonesia bahkan di dunia.
Karena kreativitas para perajinnya, sejak dahulu hingga sekarang tetap eksis di tengah pemukiman penduduk, serta perkembangan penerapan teknologi yang semakin canggih, menyusul proses pengolahannya yang dahulu sangat beda dengan saat ini.
Sehingga berbagai rencana regulasi yang akan dikeluarkan pemerintah pun, hendaknya bisa terbuka dikemukakan kalangan pejabat di lingkungan Pemkab Garut, sekaligus tidak hanya mendengar informasi secara sepihak, melainkan harus secara menyeluruh dan obyektif.
Terdapatnya kalangan pengusaha dari luar daerah yang berusaha di Sukaregang, juga hendaknya bisa mematuhi kepentingan lingkungan, termasuk bersama-sama mengolah limbah dengan instalasi pengolahan air limbah (IPAL), imbuh Ayub Afandi.
Dia pun selama ini, tetap “concern”, ikut serta memberikan kontribusi pemikiran bagi kemajuan Kabupaten Garut, dalam berbagai bidang, termasuk mengkritisinya jika terdapat kondisi yang patut segera dibenahi.
Tamatan Institut Teknologi Bandung (ITB) itu, kerap pula ikut serta beraudensi di ruang paripurna DPRD Kabupaten Garut, dengan kalangan eksekutif dan legislatif, guna melakukan berbagai pembenahan untuk kemajuan Garut. *** (John)
Industri penyamakan kulit di Kampung Sukaregang Garut, Jawa Barat, memiliki perjalanan sejarah panjang, atau lebih tua dibandingkan sektor industri yang sama di Magetan.
Sukaregang, ada sejak jaman Jerpang, yang pertama kali dirintis oleh pekerja industri penyamakan kulit di Jatayu Bandung, kemudian berhasil menerapkan keakhlian serta keterampilannya di kampung halamannya sendiri.
Demikian diungkapkan pemilik Pabrik Kulit (PK) Arsya Leader Sukaregang, Ir H. Ayub Afandi kepada Garut News, Minggu dan menyatakan saat ini kondisi lingkungan Sukaregang sangat memerlukan kepedulian pemerintah serta peran serta seluruh kalangan pengusahanya.
Aparat pemerintah pun, hendaknya jangan hanya menyerap informasi tentang kondisi Sukaregang dari pihak pihak tertentu, melainkan patut disikapi dengan terjun langsung ke lapangan, katanya.
Karena jika peningkatan pengembangan sentra industri penyamakan kulit ini, dikelola dengan berbasiskan ramah lingkungan, maka dipastikan akan semakin bisa dijadikan percontohan di Indonesia bahkan di dunia.
Karena kreativitas para perajinnya, sejak dahulu hingga sekarang tetap eksis di tengah pemukiman penduduk, serta perkembangan penerapan teknologi yang semakin canggih, menyusul proses pengolahannya yang dahulu sangat beda dengan saat ini.
Sehingga berbagai rencana regulasi yang akan dikeluarkan pemerintah pun, hendaknya bisa terbuka dikemukakan kalangan pejabat di lingkungan Pemkab Garut, sekaligus tidak hanya mendengar informasi secara sepihak, melainkan harus secara menyeluruh dan obyektif.
Terdapatnya kalangan pengusaha dari luar daerah yang berusaha di Sukaregang, juga hendaknya bisa mematuhi kepentingan lingkungan, termasuk bersama-sama mengolah limbah dengan instalasi pengolahan air limbah (IPAL), imbuh Ayub Afandi.
Dia pun selama ini, tetap “concern”, ikut serta memberikan kontribusi pemikiran bagi kemajuan Kabupaten Garut, dalam berbagai bidang, termasuk mengkritisinya jika terdapat kondisi yang patut segera dibenahi.
Tamatan Institut Teknologi Bandung (ITB) itu, kerap pula ikut serta beraudensi di ruang paripurna DPRD Kabupaten Garut, dengan kalangan eksekutif dan legislatif, guna melakukan berbagai pembenahan untuk kemajuan Garut. *** (John)
0 comments:
Posting Komentar