Garut News, ( Minggu, 3/10 ).
Serbuan pedagang, saat ini semakin menjamur di lokasi kolam therafi ikan, yang kian diyakini oleh para pengunjungnya antara lain sebagai proses penyembuhan rhematik.
Kolam sekitar 1.759 m2 itu, milik Jajang terletak di Kampung Pasir Lanjur RT.03/01 Desa Tanjung Kemuning Kecamatan Tarogong Kaler, sejak sebulan lalu banyak diserbu pengunjung dari manapun, ungkap aparat desa setempat, Dede kepada Garut News, Sabtu.
Kolan berkedalaman satu meter tersebut, kini dihuni sekitar 1 kwintal sejenis ikan nilam, yang kerap menyerbu kaki pengunjung jika direndam di dalam kolam, bahkan banyak terdapat pengunjung yang langsung merendamkan diri di kolam yang dialiri air dari selokan sawah ini.
Namun banyaknya para pedagang makanan dan minuman ringan termasuk rokok, menjadikan suasana hingar bingar, disertai banyaknya halaman penduduk yang disulap menjadi areal parkir beragam jenis kendaraan.
Sehingga ruas jalan desa menjadi menyempit, bahkan sulit dilintasi beragam jenis kendaraan apapun.
Masih menurut Dede, puncak kedatangan pengunjung Sabtu dan Minggu, mulai pagi dini hari hingga menjelang Maghrib, katanya. *** (John).
Serbuan pedagang, saat ini semakin menjamur di lokasi kolam therafi ikan, yang kian diyakini oleh para pengunjungnya antara lain sebagai proses penyembuhan rhematik.
Kolam sekitar 1.759 m2 itu, milik Jajang terletak di Kampung Pasir Lanjur RT.03/01 Desa Tanjung Kemuning Kecamatan Tarogong Kaler, sejak sebulan lalu banyak diserbu pengunjung dari manapun, ungkap aparat desa setempat, Dede kepada Garut News, Sabtu.
Kolan berkedalaman satu meter tersebut, kini dihuni sekitar 1 kwintal sejenis ikan nilam, yang kerap menyerbu kaki pengunjung jika direndam di dalam kolam, bahkan banyak terdapat pengunjung yang langsung merendamkan diri di kolam yang dialiri air dari selokan sawah ini.
Namun banyaknya para pedagang makanan dan minuman ringan termasuk rokok, menjadikan suasana hingar bingar, disertai banyaknya halaman penduduk yang disulap menjadi areal parkir beragam jenis kendaraan.
Sehingga ruas jalan desa menjadi menyempit, bahkan sulit dilintasi beragam jenis kendaraan apapun.
Masih menurut Dede, puncak kedatangan pengunjung Sabtu dan Minggu, mulai pagi dini hari hingga menjelang Maghrib, katanya. *** (John).
0 comments:
Posting Komentar