Hamparan Pesisir Pantai Garut Selatan Sepanjang 83 km Lebihj, Berbatasan Langsung Dengan Laut Lepas Samudera Hindia. (Foto : Ari /Naskah John Doddy Hidayat). |
Sekurangnya 50.283 hektare sawah di Kabupaten Garut, Jawa Barat, yang terhampar hingga pada celah areal perbukitan, juga puluhan ribu hektare kawasan perkebunan serta hutan sub trofisnya, merupakan potensi ekonomi yang bernuansakan industri pariwisata.
Jika pada setiap jengkal kawasannya, dikemas dengan sentuhan kreativitas sadar wisata masyarakat sekitarnya, dipastikan bisa dijual kepada wisatawan domestik maupun mancanegara, terutama yang berdatangan dari kepenatan suasana kota-kota besar.
Mereka bisa menikmati Garut sejuk, asri serta bersih, yang dikelilingi pegunungan dan beningnya aliran air, sehingga diperlukan upaya masyarakat dengan dukungan pemerintah daerah setempat untuk memelihara, menjaga bahkan melestarikan alam lingkungannya masing-masing.
Selain itu, membenahi serta menata lingkungan menjadi semenarik mungkin, untuk disinggahi wisatawan dari manapun, sekaligus disediakannya beragam komoditi bernilai ekonomi termasuk sarana-prasarana penunjang wisatawan.
Kreativitas dan inovatif sadar wisata masyarakat, bisa direalisasikan sesuai dengan kemampuan sosial ekonomi masing-masing individu, diantaranya menyediakan sarana berteduh berbahan baku bambu juga cenderamata seperti miniatur domba Garut.
Sedangka jenis kulinernya, bisa berupa kemasan wajit, angleng, jeruk serta dodol, termasuk lotek dan karedog.
Sementara itu, Wakil Bupati Garut Rd Diky Chandra melalui Garut News mengajak seluruh komponen dan elemen masyarakat di daerahnya, agar berpola hidup sehat serta berpikir cerdas untuk berkreativitas, mengembangkan kemajuan potensi wisata di lingkungannya masing-masing.
Dia mengingatkan, keamanan dan kenyamanan wilayah bisa mendatangkan wisatawan, apalagi disuguhi beragam kreativitas masyarakat yang menarik dan inovatif, antara lain pertunjukan pencak silat, atraksi ketangkasan domba Garut serta beragam tampilan seni tradisional.
Menyusul kondisi panorama alam Garut, sangat mendukung pengembangan dunia wisata, bentangan hamparan pantainya sejauh 83 km lebih atau terpanjang di Provinsi Jawa Barat.
Bahkan pantai Rancabuaya, merupakan kawasan pantai yang paling sejuk di dunia, meski langsung berbatasan dengan laut bebas, Samudera Hindia.
Pemkab Garut, juga bisa mengembangkan wisata ilmiah, berupa pembuatan simulasi perjalanan ke angkasa luar, pada Stasiun Peluncuran Roket (Staspro) milik Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) di Cilauteureun Pameungpeuk.
Pengembangan wisata “zoology”, dapat dilaksanakan di kawasan “leuweung” (hutan) Sancang Kecamatan Cibalong, yang memiliki beberapa jenis spisies vegetasi terlangka di dunia.
Sedangkan keunikan alami lainnya di Kabupaten Garut, air terjun “Sayang Heulang”
Selain itu terdapat hamparan Pantai Gunung Geder, di Kecamatan Cikelet, sekitar 95 km arah selatan dari Pusat Kota Garut, bentangan pasir putihnya menyerupai keindahan Pantai Kuta Pulau Dewata, Bali.
Terdapat pula kawasan lindung Pantai Sancang, yang memiliki keanekaragaman biota laut memikat dan langka di dunia.
Kawasan perkebunan tehnya, tersebar di Dayeuh Manggung Kecamatan Cilawu, Cikajang, Cisompet, Pakenjeng terdapat pula perkebunan karet serta kelapa sawit, juga perkebunan akar wangi berkualitas ekspor.
Kabupaten Garut berpenduduk sekitar 2.401.248 terdiri 1.216.139 laki-laki dan 1.185.109 perempuan dengan laju pertumbuhan penduduk (LPP) nya 1,59 persen setiap tahunnya.
Kecamatan Garut Kota, Malangbong dan Karangpawitan merupakan tiga wilayah kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak, masing-masing 126.429, 118.606 dan 115.926, sedangkan jumlah penduduk paling sedikit kecamatan Mekarmukti (15.601).
Mekarmukti serta kawasan Garut selatan lainnya, dengan luas wilayah dua pertiga namun penduduknya sepertiga, meski pada wilayah tersebut memiliki beragam potensi sumber daya alam yang berlimpah ruah, termasuk potensi wisatanya.
Sehingga diperlukan kreativitas dan inovasi masyarakatnya, mengembangkan potensi wisata, menyusul kawasan Garut selatan telah dilintasi jalur lingkar ruas jalan Jawa Barat selatan, yang menembus hingga ke Kabupaten Tasikmalaya dari Kabupaten Sukabumi.
Sepanjang jalur tersebut, banyak lokasi pertanahan yang telah dimiliki warga perkotaan, sebagai investasi masa depan mereka, meski saat ini umumnya masih berkesan diterlantarkan.
Beberapa bangunan vila maupun tempat peristirahatan telah didirikan, warga setempat sebagian besar sebagai pekerja atau penggarap tanah.
Karena itu denyut dan bangkitnya perekonomian masyarakat, hanya bisa disikapi dengan pengembangan kearifan lokal mereka, yang diwujudkan dengan kreativitas serta inovasi mengembangkan sadar wisata, mewujudkan sektor perekonomian secara mandiri. ***(John/ 09/10).
Jika pada setiap jengkal kawasannya, dikemas dengan sentuhan kreativitas sadar wisata masyarakat sekitarnya, dipastikan bisa dijual kepada wisatawan domestik maupun mancanegara, terutama yang berdatangan dari kepenatan suasana kota-kota besar.
Mereka bisa menikmati Garut sejuk, asri serta bersih, yang dikelilingi pegunungan dan beningnya aliran air, sehingga diperlukan upaya masyarakat dengan dukungan pemerintah daerah setempat untuk memelihara, menjaga bahkan melestarikan alam lingkungannya masing-masing.
Selain itu, membenahi serta menata lingkungan menjadi semenarik mungkin, untuk disinggahi wisatawan dari manapun, sekaligus disediakannya beragam komoditi bernilai ekonomi termasuk sarana-prasarana penunjang wisatawan.
Kreativitas dan inovatif sadar wisata masyarakat, bisa direalisasikan sesuai dengan kemampuan sosial ekonomi masing-masing individu, diantaranya menyediakan sarana berteduh berbahan baku bambu juga cenderamata seperti miniatur domba Garut.
Sedangka jenis kulinernya, bisa berupa kemasan wajit, angleng, jeruk serta dodol, termasuk lotek dan karedog.
Sementara itu, Wakil Bupati Garut Rd Diky Chandra melalui Garut News mengajak seluruh komponen dan elemen masyarakat di daerahnya, agar berpola hidup sehat serta berpikir cerdas untuk berkreativitas, mengembangkan kemajuan potensi wisata di lingkungannya masing-masing.
Dia mengingatkan, keamanan dan kenyamanan wilayah bisa mendatangkan wisatawan, apalagi disuguhi beragam kreativitas masyarakat yang menarik dan inovatif, antara lain pertunjukan pencak silat, atraksi ketangkasan domba Garut serta beragam tampilan seni tradisional.
Menyusul kondisi panorama alam Garut, sangat mendukung pengembangan dunia wisata, bentangan hamparan pantainya sejauh 83 km lebih atau terpanjang di Provinsi Jawa Barat.
Bahkan pantai Rancabuaya, merupakan kawasan pantai yang paling sejuk di dunia, meski langsung berbatasan dengan laut bebas, Samudera Hindia.
Pemkab Garut, juga bisa mengembangkan wisata ilmiah, berupa pembuatan simulasi perjalanan ke angkasa luar, pada Stasiun Peluncuran Roket (Staspro) milik Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) di Cilauteureun Pameungpeuk.
Pengembangan wisata “zoology”, dapat dilaksanakan di kawasan “leuweung” (hutan) Sancang Kecamatan Cibalong, yang memiliki beberapa jenis spisies vegetasi terlangka di dunia.
Sedangkan keunikan alami lainnya di Kabupaten Garut, air terjun “Sayang Heulang”
Selain itu terdapat hamparan Pantai Gunung Geder, di Kecamatan Cikelet, sekitar 95 km arah selatan dari Pusat Kota Garut, bentangan pasir putihnya menyerupai keindahan Pantai Kuta Pulau Dewata, Bali.
Terdapat pula kawasan lindung Pantai Sancang, yang memiliki keanekaragaman biota laut memikat dan langka di dunia.
Kawasan perkebunan tehnya, tersebar di Dayeuh Manggung Kecamatan Cilawu, Cikajang, Cisompet, Pakenjeng terdapat pula perkebunan karet serta kelapa sawit, juga perkebunan akar wangi berkualitas ekspor.
Kabupaten Garut berpenduduk sekitar 2.401.248 terdiri 1.216.139 laki-laki dan 1.185.109 perempuan dengan laju pertumbuhan penduduk (LPP) nya 1,59 persen setiap tahunnya.
Kecamatan Garut Kota, Malangbong dan Karangpawitan merupakan tiga wilayah kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak, masing-masing 126.429, 118.606 dan 115.926, sedangkan jumlah penduduk paling sedikit kecamatan Mekarmukti (15.601).
Mekarmukti serta kawasan Garut selatan lainnya, dengan luas wilayah dua pertiga namun penduduknya sepertiga, meski pada wilayah tersebut memiliki beragam potensi sumber daya alam yang berlimpah ruah, termasuk potensi wisatanya.
Sehingga diperlukan kreativitas dan inovasi masyarakatnya, mengembangkan potensi wisata, menyusul kawasan Garut selatan telah dilintasi jalur lingkar ruas jalan Jawa Barat selatan, yang menembus hingga ke Kabupaten Tasikmalaya dari Kabupaten Sukabumi.
Sepanjang jalur tersebut, banyak lokasi pertanahan yang telah dimiliki warga perkotaan, sebagai investasi masa depan mereka, meski saat ini umumnya masih berkesan diterlantarkan.
Beberapa bangunan vila maupun tempat peristirahatan telah didirikan, warga setempat sebagian besar sebagai pekerja atau penggarap tanah.
Karena itu denyut dan bangkitnya perekonomian masyarakat, hanya bisa disikapi dengan pengembangan kearifan lokal mereka, yang diwujudkan dengan kreativitas serta inovasi mengembangkan sadar wisata, mewujudkan sektor perekonomian secara mandiri. ***(John/ 09/10).
0 comments:
Posting Komentar