Garut News, ( Jum’at, 30/10 ).
Jajaran Dinas Kehutanan Kabupaten Garut, termasuk seksi penelitian dan pengembangannya, saat ini gencar berupaya mewujudkan pengembangan budidaya “rami” (Bos Meria Nivea), menjadi kekuatan ekonomi produktif warga pedesaan.
Khususnya melalui pelaksanaan program PHBM, sebagai pemasok bahan baku tekstil bernilai ekonomi tinggi, ungkap Kepala Dinas Kehutanan setempat, Ir H. Eddy Muharam, M.Si kepada Garut News, Jum’at.
Seusai menutup pelatihan dua hari petani budidaya rami, terkait kegiatan pengelolaan dan pemanfaatan hutan, yang diikuti 30 peserta, Kadis Kehutanan juga mengemukakan, segera direalisasikan kegiatan budidaya tersebut pada areal 20 hektare di Desa Cikandang Kecamatan Cikajang.
Melalui pemberian subsidi sebagai stimulan, berupa pasokan bantuan pemenuhan biaya produktivitasnya, sehingga seluruh peserta sekurangnya mendapatkan delapan materi pelatihan.
Antara lain, kebijakan pembangunan kehutanan, formula budidaya rami, pengenalan hasil hutan bukan kayu serta pengolahan hasil, bahkan dari 30 peserta terdapat tiga kaum perempuan, sebagai kesetaraan gender yang bisa berperan mengelola manajerial kelompok tani, katanya.
Ungkapan senada mengemuka pula dari Kepala Seksi Litbang Dishut Garut, Ir Kuswana, dan mengatakan budidaya rami sempat berlangsung semarak hingga 2004 lalu yang mencapai sekitar 180 hektare, namun kemudian cenderung meredup, maka pihaknya kini kembali menggalakannya.
Berupa pengembangan budidaya di seputar kawasan wisata Curug Orok Desa Cikandang Cikajang, yang dalam perluasan pengembangannya juga bisa direalisasikan di wilayah kecamatan lainnya.
Menyusul dari 30 peserta pelatihan tersebut, antara lain terdapat pula yang berasal dari Kecamatan Banjarwangi dan Kersamanah, sedangkan di Panawa tengah dikembangkan PHBM komoditi kopi, katanya.
Serat rami, terbukti berpotensi dijadikan pemasok bahan baku tekstil, dipastikan memiliki prosfektif pangsa pasar menggairahkan, pengganti komoditas kapas sebab di pasaran dunia saat ini mulai terancam langka serta mahal harganya.
Bahkan tekstil berbahan baku serat rami, bisa dikembangkan menjadi pakaian tahan peluru, dengan menerapkan aplikasi teknologi pengelolaannya.
Industri tekstil berserat rami, selama ini terdapat di Kabupaten Garut, merupakan pangsa pasar produktivitas para petaninya, selain itu juga terdapat di Majalaya Bandung.
Barangkali ke depan, desain stelan jas tekstil berbahan baku serat rami, bisa dipesan agen spionase ternama dari Inggris, “James Bond”, katanya. *** (John).
0 comments:
Posting Komentar