Garut News, ( Senin, 4/10 ).
Wakil Bupati Lembata Nusa Tenggara Timur (NTT), Andreas N. Liliweri Pimpin pelaksanaan studi banding potensi geothermal (panasbumi) di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin.
“Saya bersama masyarakat sekitar lingkar tambang panasbumi di Desa Watu Wawer Kecamatan Atadei, disertai 45 anggota DPRD serta unsur dinas teknis Kabupaten Lembata, akan melihat langsung manfaat sosial dan ekonomi geothermal,” ujar Andreas kepada Garut News.
Karena selain ikut serta Ketua dan dua Wakil Ketua DPRD, juga perwakilan warga Desa Watu Wawer, yang sementara ini telah memiliki dua sumur pengeboran geothermal, untuk bersama sama sekembalinya ke kampung, menyosialisasikan panasbumi kepada masyarakat setempat.
Kabupaten Lembata, salah-satu dari 21 kabupaten/kota di NTT, memiliki empat gunungapi, dengan sembilan kecamatan berpenduduk 120 ribu, yang selama ini umumnya berprofesi sebagai petani lahan kering, katanya.
Sementara itu Wakil Bupati Garut, Rd Diky Chandra disela menerima rombongan studi banding tersebut, kepada Garut News mengemukakan, sangat apresiasi terhadap rombongan yang dipimpin rekannya itu.
Karena bisa sekaligus mempromosikan beragam potensi unggulan Garut, termasuk pengelolaan sumber daya alam geothermal, di Kampung Darajat Kecamatan Pasirwangi serta di Kampung Kamojang Desa Ibun.
Wabup Diky Chandra juga sebelumnya melepas keberangkatan 20 seniman lukis, yang akan menggelar pameran di Kabupaten Indramayu pada 7 – 14 Oktober 2010, diantaranya karya Iwan Muri, Encang, Dado Bima, Yusuf, H. Sambas, dengan thema lukisan budaya.
Menurut Diky, di Indramayu pun beragam potensi keunggulan Garut, bisa gencar dipromosikan semaksimal mungkin, katanya.
Ungkapan senada mengemuka dari Sekretaris Daerah Garut, H. Hilman Fraidz, SE, M.Si dan menyatakan, potensi geothermal di Kabupaten Lembata sekitar sepertiga potensi yang dimiliki Kabupaten Garut, sehingga wajar mereka melakukan studi banding disini, katanya.
Terlebih lagi, akses jalan menuju lapangan geothermal Kamojang paling mudah dan efektif dijangkau dari Garut, sebagai eksploitasi geothermal pertama di Indonesia, yang dibangun dengan konsultan dari Selandia Baru.
Sekda juga menyatakan, saat ini kian banyak calon investor yang terus berdatangan di Kabupaten Garut, termasuk yang berminat membangun rumah sakit serta terminal, sehingga mutlak diapresiasi dengan suasana yang kondusif di segala bidang.
Selain itu, adanya jaminan kepastian hukum, prosedur perijinan yang efektif, efisien dengan beragam kemudahan.
Sedangkan mengenai, kasus kebakaran pasar yang selama ini kerap terjadi, masih ditangani laboratorium kriminal Polda Jabar, yang hasil serta kesimpulannya akan segera disosialisasikan, terutama penerapan sistem pengamanan pembangunan pasar tradisional.
Sebagai potensi ekonomi masyarakat, namun perlu diketahui ada apa selama ini kerap terjadi kasus kebakaran, ungkap Sekda dengan nada tanya.
Pasar tradisional juga sebagaimana diingatkan Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Setda setempat, H. Budiman, SE, M.Si berpeluang memasarkan produk tradisional 33 corak batik Garutan.
Menyusul corak tersebut, telah memiliki hak kekayaan intelektual serta diakui keberadaannya oleh Unesco sebagai salah satu warisan dunia, katanya. *** (John).
Wakil Bupati Lembata Nusa Tenggara Timur (NTT), Andreas N. Liliweri Pimpin pelaksanaan studi banding potensi geothermal (panasbumi) di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin.
“Saya bersama masyarakat sekitar lingkar tambang panasbumi di Desa Watu Wawer Kecamatan Atadei, disertai 45 anggota DPRD serta unsur dinas teknis Kabupaten Lembata, akan melihat langsung manfaat sosial dan ekonomi geothermal,” ujar Andreas kepada Garut News.
Karena selain ikut serta Ketua dan dua Wakil Ketua DPRD, juga perwakilan warga Desa Watu Wawer, yang sementara ini telah memiliki dua sumur pengeboran geothermal, untuk bersama sama sekembalinya ke kampung, menyosialisasikan panasbumi kepada masyarakat setempat.
Kabupaten Lembata, salah-satu dari 21 kabupaten/kota di NTT, memiliki empat gunungapi, dengan sembilan kecamatan berpenduduk 120 ribu, yang selama ini umumnya berprofesi sebagai petani lahan kering, katanya.
Sementara itu Wakil Bupati Garut, Rd Diky Chandra disela menerima rombongan studi banding tersebut, kepada Garut News mengemukakan, sangat apresiasi terhadap rombongan yang dipimpin rekannya itu.
Karena bisa sekaligus mempromosikan beragam potensi unggulan Garut, termasuk pengelolaan sumber daya alam geothermal, di Kampung Darajat Kecamatan Pasirwangi serta di Kampung Kamojang Desa Ibun.
Wabup Diky Chandra juga sebelumnya melepas keberangkatan 20 seniman lukis, yang akan menggelar pameran di Kabupaten Indramayu pada 7 – 14 Oktober 2010, diantaranya karya Iwan Muri, Encang, Dado Bima, Yusuf, H. Sambas, dengan thema lukisan budaya.
Menurut Diky, di Indramayu pun beragam potensi keunggulan Garut, bisa gencar dipromosikan semaksimal mungkin, katanya.
Ungkapan senada mengemuka dari Sekretaris Daerah Garut, H. Hilman Fraidz, SE, M.Si dan menyatakan, potensi geothermal di Kabupaten Lembata sekitar sepertiga potensi yang dimiliki Kabupaten Garut, sehingga wajar mereka melakukan studi banding disini, katanya.
Terlebih lagi, akses jalan menuju lapangan geothermal Kamojang paling mudah dan efektif dijangkau dari Garut, sebagai eksploitasi geothermal pertama di Indonesia, yang dibangun dengan konsultan dari Selandia Baru.
Sekda juga menyatakan, saat ini kian banyak calon investor yang terus berdatangan di Kabupaten Garut, termasuk yang berminat membangun rumah sakit serta terminal, sehingga mutlak diapresiasi dengan suasana yang kondusif di segala bidang.
Selain itu, adanya jaminan kepastian hukum, prosedur perijinan yang efektif, efisien dengan beragam kemudahan.
Sedangkan mengenai, kasus kebakaran pasar yang selama ini kerap terjadi, masih ditangani laboratorium kriminal Polda Jabar, yang hasil serta kesimpulannya akan segera disosialisasikan, terutama penerapan sistem pengamanan pembangunan pasar tradisional.
Sebagai potensi ekonomi masyarakat, namun perlu diketahui ada apa selama ini kerap terjadi kasus kebakaran, ungkap Sekda dengan nada tanya.
Pasar tradisional juga sebagaimana diingatkan Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Setda setempat, H. Budiman, SE, M.Si berpeluang memasarkan produk tradisional 33 corak batik Garutan.
Menyusul corak tersebut, telah memiliki hak kekayaan intelektual serta diakui keberadaannya oleh Unesco sebagai salah satu warisan dunia, katanya. *** (John).
0 comments:
Posting Komentar